Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi media pada saat ini memberikan andil yang sangat besar dalam perkembangan dan kemajuan komunikasi massa. Bukan saja media cetak seperti : surat kabar dan majalah, tetapi juga media elektronik seperti: radio dan televisi. Dimana media ini dapat memberikan informasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari banyak media komunikasi yang ada, televisi dianggap sebagai media yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia, hal ini terlihat bahwa hampir semua orang memiliki televisi dirumahnya. Tayangan – tayangan di televisi menyuguhkan hiburan, berita, dan iklan. Informasi adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Media komersial, dalam hal ini iklan yang ditayangkan di televisi merupakan sarana bagi produsen untuk menggugah kesadaran dan memperlakukan calon konsumen agar bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan. Periklanan merupakan salah satu bagian dari usaha pemasaran yang cukup penting dilakukan oleh perusahaan, lembaga, ataupun, instansi untuk meningkatkan penjualan. Iklan dirancang untuk menarik kesadaran, memberikan informasi, mengembangkan sikap, serta mengharapkan adanya suatu tindakan dari calon konsumennya yang menguntungkan produsenpengiklan. Iklan atau yang lebih dikenal dengan istilah advertising didefinisikan sebagai kegiatan memperkenalkan barang atau jasa melalui media massa atau bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menginterpretasikan kualitas suatu produk barang atau jasa berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen Universitas Sumatera Utara Kasali,1995:45. Hal ini berhubungan dengan adanya anggapan bahwa konsumen lebih mementingkan merek dibandingkan dengan kualitas produk tersebut. Sehingga memunculkan polemik bahwa keberhasilan dalam penjualan produk terletak pada iklan yang berkualitas. Iklan dengan beraneka ragamnya dapat dilihat di media massa khususnya televisi. Seperti yang diungkapkan oleh Schramm bahwa televisi menjadi sarana yang sangat efektif untuk mempropagandakan hasil produksi dalam mencari keuntungan secara materi dalam kemasan iklan Kuswandi,1996:25. Dengan banyaknya stasiun televisi di Indonesia antara lain : TVRI, Indosiar, Metro TV, RCTI, ANTV, Global TV, Trans TV, Trans7, SCTV, MNC TV, TV One, dan yang lainnya, semakin menyuburkan produksi iklan di tanah air, dan menjadikan iklan semakin sulit dipisahkan dalam kehidupan kita. Seiring perkembangan tersebut masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan dalam mengkonsumsi kebutuhannya sehari-hari. Dengan perkembangan teknologi dan informasi, perkembangan industri semakin tinggi dan kompleks. Salah satu industri yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah jenis industri rokok. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan rokok baik lokal maupun manca negara harus menggunakan berbagai strategi agar produk yang mereka tawarkan kepada konsumen tetap diminati, serta berusaha mendapatkan dan mempertahankan konsumen agar tetap menjadi pelanggan setianya. Para pemasar menyadari dalam persaingan yang semakin ketat dan untuk mencapai laba, mempertahankan kontinuitas perusahaan, mereka harus menciptakan strategi agar kontinuitas perusahaan tetap terjaga. Produk yang marak diekspose dalam bentuk iklan adalah produk rokok, demikian juga PT.HM.SAMPOERNA Tbk sebagai salah satu perusahaan industri Universitas Sumatera Utara rokok tentunya juga merasa perlu untuk terus membuat inovasi-inovasi baru agar produk yang mereka tawarkan kepada konsumen tetap bisa diterima oleh konsumen yang pada akhirnya mampu bertahan ditengah-tengah gempuran berbagai merek rokok yang ada dan tidak kalah inovatif dibandingkan dengan Sampoerna. Inovasi yang dilakukan oleh PT. HM SAMPOERNA Tbk adalah meluncurkan produk barunya yaitu rokok Sampoerna Slim-nya dengan nama ”FLAVA”. Melihat kekuatan merek yang ditawarkan, tentunya masyarakat setuju jika dikatakan Sampoerna merupakan salah satu merek rokok yang mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat. Melihat desain rokok yang dibuat, Flava merupakan rokok dengan desain baru dimana bungkus rokok tersebut dibalut warna emas, bertuliskan sampoerna di atas, logo A seperti biasanya diletakkan di tengah dan FLAVA di bawah tercetak timbul yang diwarnai gradasi merah metalic menunjukkan kesan mewah. Dibelakang logo A juga dibuat motif tribal yang melambangkan kebebasan, dalam hal ini sampoerna ingin menunjukkan kebebasan untuk para pelanggannya dalam memilih smooth, atau mint. Pada bagian bawah kemasan terdapat tulisan click mint dengan logo biru bulat ditengahnya bertanda yang artinya, jika di click, jadi mint. Sedangkan dengan melihat harga yang ditawarkan cukup mahal yaitu dengan harga sekitar Rp. 15.000,- untuk setiap bungkusnya, dimana rokok Flava lebih mengutamakan prestigekemewahan kepada pelanggannyahttp:sampoerna-flava-teknologi- baru-dalam.html. Salah satu stasiun televisi yang menayangkan iklan rokok Flava adalah stasiun televisi RCTI, dimana iklan rokok tersebut sangat banyak ditayangkan pada malam hari pukul 23.00 - 24.00 wib dengan durasi 15 detik. Iklan rokok tersebut dikemas dengan menggunakan animasi air yang berwarna merah dan biru Universitas Sumatera Utara yang berputar menjadi satu, iklan rokok ini juga menggunakan daya tarik musikjingle dengan instrumen air dan slogan “two flavours in one” untuk menarik perhatian konsumen. Salah satu daerah di kota medan yang masyarakatnya banyak mengkonsumsi rokok Flava yaitu daerah krakatau tepatnya di perumahan cemara indah yang beralamat di jalan krakatau ujung medan. Hal ini diketahui setelah penulis melakukan pra penelitian di tempat tersebut untuk mengamati dan mewawancarai masyarakat tersebut tentang pendapatnya terhadap rokok Flava. Namun demikian hal ini berbeda dengan pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan distributor rokok yang ada di jalan krakatau Medan, ternyata tanggapan masyarakat terhadap produk rokok Flava masih kurang baik. Hal ini dapat kita lihat bahwa masih jarangnya masyarakat yang mengkonsumsi atau membeli rokok tersebut karena harganya yang cukup mahal, dibandingkan dengan rokok jenis lain dari produsen yang sama seperti A Mild. Ini tentunya menjadi permasalahan tersendiri khususnya bagi PT. HM SAMPOERNA Tbk selaku produsen rokok Flava. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti Sejauh mana pengaruh penayangan Iklan Rokok Flava di RCTI terhadap keputusan membeli masyarakat di Perumahan Cemara Hijau, Medan.

I.2 Perumusan Masalah