Strategi Periklanan Periklanan .1 Defenisi periklanan

pengetahuan akan suatu merek yang merupakan kesadaran konsumen akan suatu merek Schultz dan Barnes. 1999:144.

II.5.4 Dampak iklan

Menurut Kasali 1995 : 45 berpendapat bahwa secara umum iklan mempunyak dampak untuk : 1. Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal selama jangka waktu tertentu. 2. Mengembangkan sifat positif calon konsumen yang diharapkan menjadi pembeli yang potensial dimasa yang akan datang.

II.5.5 Strategi Periklanan

1. Periklanan yang berorientasi pada manfaat produk atau keistimewaan produk product benefit or oriented advertising Strategi iklan yang berorientasi pada manfaat produk atau keistimewaan- keistimewaan produk adalah suatu strategi periklanan yang menkomunikasikan kegunaan-kegunaan atau keistimewaan-keistimewaan suatu merek atau produk kepada konsumen. hasil yang diperoleh akan lebih memuaskan jika product feature atau produt benefit yang ditonjolkan bersifat unik, dalam arti tidak dimiliki pesaing. 2. Periklanan yang berorientasi pada citra merek brand image oriented advertising Strategi ini merupakan suatu cara periklanan untuk memberikan atau menempelkan suatu kepribadian personality pada suatu merek. Strategi ini Universitas Sumatera Utara sering dijadikan bila produk yang diiklankan tidak memiliki product feature atau benefit yang unik. 3. Periklanan yang berorientasi pada permasalahan atau peluang problem or opportunity oriented advertising Strategi iklan merupakan suatu strategi periklalan yang dijalalankan dengan mencari permasalahan suatu produk untuk dinetrakidir melalui iklan. Alternatif lainnya adalah mencari yang menjadi peluang untuk dieksploitir dalam periklanan. Strategi ini didasarkan pada pandangan selama masih ada sales resistance problem, mayoritas konsumen tidak akan mau membeli produk tersebut. Karena itu, permasalahan tersebut harus diatasi oleh pabriknya maupun melalui periklanan. 4. Periklanan yang berorientasi pada kompetitif competitve positioning oriented advertising Sebagai akibat perkembangan ekonomi dan teknologi informasi, konsumen atau calon konsumen dipaksa menerima informasi dilur batas kemampuan untuk menyimpan dan mengingatnya. Kita dipaksa menyimpan jutaan nama perusahaan, produk, meek, tempat, nama orang, konsep dan sebagainya. Akhirnya dikepala manusia nama-nama itu disederhanakan, disusun menurut tangga-tangga. Anak tangga teratas dipersepsikan sebagai yang paling bermutu, tangga kedua untuk merek kedua, dan seterusnya. Hal ini tidak mudah sebab ini menyangkut persepsi bagaimana meyakinkan calon pembeli bahwa produk tersebut berada ditangga pertama. Posisi ini dicapai melalui suatu Universitas Sumatera Utara komunikasi periklanan dengan strategi merebut sepotong kapling dari suatu ceruk yang masih tersedia dipasar yang dikenal dengan istilah Konsep Positioning.

II.5.6 Strategi Positioning