Unsur – Unsur Komunikasi Komunikasi

Secara pragrnatik, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi atau film maupun media non massa, misalnya surat, telepon, dan lainnya. Komunikasi dalam pengertian ini mengandung tujuan karena harus dilakukan dengan perencanaan, Sejauh mana kadar perencanaan itu, bergantung pada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada komunikan yang dijadikan sasaran. Jadi komunikasi itu dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah pendapat, sikap atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun secara tidak langsung, melalui media. Dalam defenisi itu tersimpul tujuan, komunikasi itu adalah mernberi tahu atau mengubah pendapat opinion, sikap attitude atau perilaku behaviour.

II.1.2 Unsur – Unsur Komunikasi

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat berlangsung efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Laswell. Dalam karyanya, The Structure and Function of communication in Society”, Lasswell mengatakan cara terbaik menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What InWhich Channel To Whom With What Effect? Mulyana,2005:62 Paradigma Laswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi Iima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yakni : a. Komunikator Communicator Universitas Sumatera Utara Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memulai memberikan informasi kepada lawan bicaranya. b. Pesan Message Pesan merupakan seperangkat lambang yang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. c. Media In Which Channel Media adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan d. Komunikan Receiver Komunikan adalah seseorang atau sekelompok orang yang menerima pesan atau informasi dari komunikator e. Efek Effect Efek adalah tanggapan atau seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa Pesan. Bidang Komunikasi Berdasarkan Bidangnya komunikasi meliputi jenis-jenis sebagai berikut : l. Komunikasi Sosial social communication 2. Komunikasi Organisasi organizational communication 3. Komunikasi Bisnis bussiness communication 4. Komunikasi Politik political communication 5. Komunikasi Internasional international communication 6. Komunikasi antar budaya intercultural communication 7. Komunikasi Pembangunan development communication 8. Komunikasi Tradisional traditional communication Sifat Komunikasi Universitas Sumatera Utara Ditinjau dari sifatnya, komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Komunikasi verbal verbal communication a. Komunikasi lisan oral communication b. Komunikasi tulisan written communication 2. Komunikasi nonverbal nonverbal communication a. Komunikasi tubuh gesturalbody communication b. Komunikasi gambar pictorial communication 3. Komunikasi tatap muka face to face communication 4. Komunikasi bermedia mediated communication Tatanan Komunikasi Berdasarkan situasi komunikan, maka diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut: 1. Komunikasi pribadi personal communication a. Komunikasi intrapribadi intrapersonal communication b. Komunikasi antarpribadi interpersonal communication 2. Komunikasi kelompok group communication a. Komunikasi kelompok kecil small group communication b. Komunikasi kelompok besar large group communication 3. Komunikasi massa mass communication a. Komunikasi media massa cetakpers printed mass media communication • Surat kabar daily • Majalah magazine b. Komunikasi media massa elektronik electronic mass media communication • Radio • Televisi • Film 4. Komunikasi medio medio communication • Surat • Telepon • Pamflet • Poster • Spanduk Tujuan Komunikasi a. Mengubah opinipendapatpandangan to change the opinion b. Mengubah sikap to change attitude c. Mengubah perilaku to change the behaviour d. Mengubah masyarakat to change the society Fungsi Komunikasi a. Menginformasikan to inform b. Mendidik to educate Universitas Sumatera Utara c. Menghibur to entertain d. Mempengaruhi to influence Metode Komunikasi Metode komunikasi meliputi kegiatan-kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut: l. JurnalismeJurnalistik Journalism a. Jurnalisme cetak printed Journalism b. Jurnalisme elektronik Electronic Journalism 2. Hubungan Masyarakat 3. Periklanan Advertising 4. Propaganda 5. Perang Urat Syaraf psychological warfare 6. Perpustakaan library Teknik Komunikasi Berdasarkan keterampilan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator, teknik komunikasi diklasifikasikan menjadi : a. Komunikasi informatif informative communication b, Komunikasi persuasif persuasive communication c. Komunikasi pervasif pervasive communication d. Komunikasi koersif coersive communication e. Komunikasi instruktif instruktive communication f. Komunikasi manusiawi human relations Effendy,2003:55 Proses Komunikasi Berdasarkan jenis komunikasi yang dilakukan oleh komunikator, proses komunikasi dibagi sebagai berikut : l. Proses komunikasi primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang symbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, gambar, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran perasaan komunikator kepada komunikan Effendy,2004 : 16. Universitas Sumatera Utara 2. Proses komunikasi secara sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alatsarana sebagai media kedua setelah memakai lambang di media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang jauh dan relatif banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan lain sebagainya merupakan media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi Effendy,2004:16 Komunikasi merupakan suatu proses yang berawal dari seorang komunikator yang menyampaikan pesan kepada seorang komunikan melalui media atau saluran tertentu dan akan menimbulkan efek tertentu. Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Secara umum, komunikasi dikatakan berhasil bila rangsangan yang disampaikan sama dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima. Menurut Steward L Tubbs dan Sylvia Moss 1996, suatu kornunikasi dikatakan efektif apabila mencakup 5 kriteria, yakni pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang masih baik serta tindakan Rakhmat, 2005:13. l. Pengertian Arti pokok pengertian adalah penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pengirim pesan. Dalam hal ini, Universitas Sumatera Utara komunikator dikatakan efektif bila penerima memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikannya. Kegagalan utama dalam komunikasi adalah ketidakberhasilan menyampaikan isi pesan secara cermat. Semakin banyak jumlah orang yang terlibat dalarn konteks komunikasi, semakin sulit pula menentukan seberapa cermat pesan dapat diterima. Penggunaan sarana pendukung sangat membantu memperjelas materi yang disampaikan. Dalam konteks organisasi, salah satu hasil terpenting adalah pemahaman pesans secara cermat. Mustahil suatu perusahaan akan berfungsi dengan baik, bila para pegawainya tidak memahami tugas yang harus mereka kerjakan. Untuk mencapai hal ini, diperluan pemahaman, baik atas petunjuk verbal dari atasan maupun atas informasi yang disebarkan rnelalui memo perusahaan, buku pedoman, media intemal dan penjelasan lainnya yang termasuk dalam kebijakan perusahaan. 2. Kesenangan Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan maksud tertentu. Komunikasi bisa juga dilakukan hanya sekedar berkomunikasi dengan orang lain untuk menimbulkan kesejahteraan bersama. Komunikasi ini disebut dengan komunikasi fatik, misalnya menanyakan kabar atau hanya sekedar bertegur sapa. Komunikasi ramah tamah ini merupakan cara yang sengaja dirancang agar orang-orang dapat memperoleh kesenangan dari perjumpaan dan obrolan-obrolan tersebut. Tingkat kesenangan dalam berkomunikasi berkaitan erat dengan perasaan kita terhadap orang yang berinteraksi dengan kita. 3. Mernpengaruhi Sikap Universitas Sumatera Utara Tindakan mernpengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai situasi kita berusaha agar orang lain memahami ucapan kita. Dalam menentukan tingkat keberhasilan, bisa saja mengalami kegagalan mengubah sikap orang lain, namun di sisi lain orang tersebut tetap mengerti apa yang disampaikan. Dengan kata lain, kegagalan dalam mengubah pandangan orang lain tidak bisa disamakan dengan kegagalan dalam meningkatkan pemahaman terhadap apa yang disampaikan. 4. Hubungan Sosial Yang Baik Komunikasi dikatakan berhasil dan efektif tidak hanya ditentukan dari sekedar menyampaikan pesan dan dimengerti tetapi masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Penyebab kegagalan komunikasi salah satunya muncul karena gangguan dalam hubungan insani yang berasal dari Kesalahpahaman. Komunikasi juga dimaksudkan untuk memperbaiki hubungan antarpersonal. Oleh karena itu, komunikasi bukan hanya tentang menyampaikan inforrnasi atau mengubah sikap seseorang saja, tetapi komunikasi dipahami sebagai suafu cara untuk memperbaiki hubungan antarpersonal. 5. Tindakan Dikatakan, bahwa komunikasi apapun tidak ada gunanya bila tidak memberi hasil yang tidak diinginkan. Tindakan menjadi tolak ukur dalam menentukan berhasil tidaknya suatu komunikasi. Dicontohkan ketika dosen memberikan tugas, dosen tidak hanya menginginkan mahasiswa hanya menyukai tugas itu tetapi ia juga ingin mahasiswanya mengerjakan tugas yang diberikan tersebut. Mendorong orang lain melakukan tindakan sesuai dengan yang kita inginkan merupakan hasil yang paling sulit dicapai dalam berkomunikasi. Universitas Sumatera Utara Terkadang, lebih mudah membuat orang menyukai olahraga dari pada membuatnya melakukan olahraga tersebut. Untuk lebih mudah membangkitkan tindakan pada penerima pesan, hal-hal yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan memudahkan pemahaman penerima tentang apa yang diharapkan, meyakinkan bahwa tujuan dari yang disampaikan dapat diterima dengan akal serta dengan mempertahankan hubungan yang harmonis dengan penerima. Tindakan yang kita inginkan memang tidak serta merta kita dapatkan, narnun ada kemungkinan besar terjadi bila ketiga hal tersebut dijalankan. Sementara, menurut Wilbur Schramm Effendy, 2003:41-42, terdapat beberapa kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki atau disebut dengan “condition of success in communication”, yakni : l. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan. 2. Pesan harus menggunakan lambang-larnbang yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama dimengerti. 3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. 4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tersebut menjadi layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki. Universitas Sumatera Utara Tidak mudah untuk melakukan komunikasi efektif. Ada banyak hambatan yang bisa merusak komunikasi, diantaranya : l. Gangguan Gangguan terdiri dari 2 bagian, yaitu: a. Gangguan mekanik mechanical channel noise Yang dimaksud dengan gangguan mekanik adalah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan bersifat fisik. Sebagai contoh adalah bunyi mengaung pada pengeras suara atau riuh hadirin serta bunyi kendaraan lewat ketika seorang berpidato dalam suatu pertemuan. b. Gangguan semantik semantic noise Gangguan jenis ini berkaitan de,ngan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Gangguan sernantik tersaring kedalam pesan melalui penggunaan bahasa. Semakin banyak kekacauan mengenai istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator, maka akan lebih banyak gangguan semantik pesan. Gangguan semantik dapat terjadi disebabkan oleh kesalah pahaman dalam mengartikan pesan. Semantik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata-kata yang sebenarnya atau perubahan pengertian kata-kata. Lambang kata yang sama mempunyai pengertian yang berbeda untuk orang-orang yang berlainan. Ini disebabkan dua jenis pengertian mengenai kata-kata yaitu ada yang mempunyai pengertian denotatif dan konotatif tesirat. pengertian denotatif adalah pengertian perkataan yang lazim terdapat dalam kamus secara umum diterirna oleh orang-orang dengan Universitas Sumatera Utara bahasa dan kebudayaan yang sama. pengertian konotatif adalah pengertian yang bersifat emosional latar belakang dan pengalaman seseorang. 2. Kepentingan Interest atau kepentingan akan membuat orang menjadi selektif dalarn menanggapi atau rnengahayati suatu pesan Effendy 2003:47. Orang hanya akan memperhatikan perangsang yang ada hubungannya dengan kepentingannya. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita saja tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah laku kita akan merupakan sikap reaktif terhadap segala perangsang yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan. 3. Motivasi Terpendam Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Keinginan, kebutuhan dan kekurangan seseorang berbeda dengan orang lainnya dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat, sehingga karenanya motivasi tersebut berbeda dalam intensitasnya. Demikian juga dengan intensitas tanggapan seseorang terhadap komunikasi. Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar pula kemungkinan komunikasi tersebut akan dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan. Namun sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tidak sesuai dengan motivasi yang diharapkan. 4. Prasangka Prejudice atau prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai Universitas Sumatera Utara prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga atau menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar prasangka tanpa menggunakan pikiran rasional. Emosi seringkali membutakan pikiran dan pandangan kita terhadap fakta yang nyata bagaimanapun. OIeh karena prasangka seringkali menghantui pikiran, maka seseorang tidak akan dapat berpikir secara objektif dan segala apa yang dilihatnya selalu akan dinilai negatif. Prasangka bukan saja terjadi terhadap suatu ras, melainkan terhadap agama, pendirian politik, kelompok dan lainnya. II.2 Komunikasi Massa II.2.1 Pengertian Komunikasi Massa