prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga atau menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa kita
untuk menarik kesimpulan atas dasar prasangka tanpa menggunakan pikiran rasional. Emosi seringkali membutakan pikiran dan pandangan kita terhadap fakta
yang nyata bagaimanapun. OIeh karena prasangka seringkali menghantui pikiran, maka seseorang tidak akan dapat berpikir secara objektif dan segala apa yang
dilihatnya selalu akan dinilai negatif. Prasangka bukan saja terjadi terhadap suatu ras, melainkan terhadap agama, pendirian politik, kelompok dan lainnya.
II.2 Komunikasi Massa II.2.1 Pengertian Komunikasi Massa
Salah satu bentuk komunikasi adalah komunikasi massa yang menyampaikan informasi, ide, gagasan, kepada komunikan yang jumlahnya
banyak dengan menggunakan media. Dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa harus menggunakan media massa. Media komunikasi yang
termasuk media massa antara lain radio dan televisi keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah keduanya disebut sebagai media
cetak; serta media film sebagai media komunikasi massa yaitu film bioskop. Ahli komunikasi lainnya, Joseph A. Devito merumuskan defenisi
komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa,serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya
dalam dua item, yakni “pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak
berati bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya
agak sukar didefenisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio danvisual. Komunikasi massa
akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikanmenurut bentuknya : televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film Ardianto 2004 : 6.
II.2.2 Fungsi Komunikasi Massa
Universitas Sumatera Utara
Fungsi komunikasi massa bagi masyaratkat menurut Joseph R. Dominick, terdiri dari surveillance pengawasan, interpretation penafsiran,
linkage pertalian, transmission of values penyebaran nilai, dan entertainment hiburan.
1. Surveillance pengawasan
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama : 1 warning or beware surveilance pengawasan peringatan; 2 instrumental
surveillance pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya
gunung merapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi ancaman.
Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam
kehidupan sehar-hari. Berita tentang apa yang sedang dimainkan dibioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek, prodk-produk baru, ide-ide tentang
mode, resep masakan dan sebagainya.
2. Interpretation penafsiran
Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan
penafsiranterhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.
Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi atau
komunikasi kelompok.
3. Linkage pertalian
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang
sama tentang sesuatu. 4.
Transmisson of values penyebarab nilai-nilai Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut
sosialization sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran
masyarakat itu ditonton didengar dan dibaca. Media massa mewakili dengan model peran yang kita amati dan diharapkan menirunya.
5. Entertainment hiburan
Mengenai hal ini memang jelas tampak pada televisi, film, dan rekaman suara. Media massa lainnya seperti surat kabar dan majalah, meskipun
fungsi utamanya adalah informasi dalam bentuk pemberitaan, rubrik-rubrik hiburan selalu ada, misalnya cerita pendek, cerita panjang, atau cerita bergambar
Ardianto 2004 :15-18.
II.2.3 Elemen Komunikasi Massa