BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia di luar
negeri dilakukan oleh Pengawasan pemerintah dalam hal penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri dilakukan dengan cara:
a. Pengawasan Pra Kerja Bentuk pengawasan pra kerja ini sifatnya mempersiapkan antisipasi
permasalahan yang akan datang. Sifatnya mengarahkan keadaan yang akan terjadi di masa datang, sebagai peringatan untuk tidak dilanggar. Pengawasan
bentuk ini memberikan patokan kerja dan tidak memandori kerja. b. Pengawasan Semasa Kerja
Pengawasan yang dilakukan pada saat tugas diselenggarakan, memungkinkan manajer melakukan perbaikan di tempat pada waktu penyimpangan diketahui.
Perbaikan secara langsung sebelum penyimpangan terlalu jauh terjadi, yang mungkin akan sangat sukar meluruskannya, lebih menguntungkan
pengawasan ini ialah supervisi. Supervisi langsung memungkinkan manajer melakukan tindakan koreksi langsung pula.
99
Universitas Sumatera Utara
c. Pengawasan Pasca Kerja Pengawasan dilakukan sesudah kegiatan atau pekerjaan berlangsung dan
sudah berselang waktu yang lama. Kelemahannya ialah penyimpangan baru diketahui setelah pekerjaan seluruhnya selesai, sehingga tidak mungkin
diperbaiki lagi. 2.
Kendala dalam pengawasan terhadap tenaga kerja Indonesia yang dilakukan oleh Pemerintah adalah karena:
a. Minimnya aparat pengawas. Tanpa pemantauan, secara intensif, PPTKIS
cenderung melakukan pelanggaran, terutama menyediakan fasilitas ala kadarnya di penampungan dan balai latihan kerja BLK.
b. Terlalu besarnya kewenangan pihak perusahaan PPTKIS mulai dari
rekrutmen hinga penempatan dan pemulangan sebenarnya sebagai suatu hal yang penuh dalam pelaksanaan perlindungan TKI. Dengan besarnya
kewenangan yang diberikan kepada PPTKIS, terlihat kecenderungan tenaga kerja Indonesia tidak mendapat perlindungan yang memadai.
c. Masalah kelembagaan yang dihadapi adalah dualisme pelayanan TKI
BNP2TKI dan Depnakertrans dan delegasi wewenang. d.
Kendala teknis yang dihadapi adalah banyaknya pengangguran dan terbatasnya lapangan kerja didalam negeri sehingga memerlukan lapangan
kerja di luar negeri yang dapat dimasuki TKI.
Universitas Sumatera Utara
3. Upaya yang dapat diberlakukan sehubungan dengan adanya kendala adalah: a.
Memperkuat hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah negera penerima TKI .
b. Menyusun Undang-Undang yang khusus mengatur masalah TKI.
c. Untuk penyederhanaan prosedur dan mekanisme serta peningkatan pelayanan
penempatan TKI telah dibentuk Balai Pelayanan Penempatan TKI BP2TKI di daerah provinsi pengirim TKI. BP2TKI tersebut berfungsi sebagai
pelayanan satu atap, untuk mempermudah, mempermurah, mempercepat dan mengamankan proses penempatan TKI.
d. Memberlakukan pendidikan yang cukup untuk calon TKI, agar TKI yang akan
ditempatkan memiliki skill yang baik.
B. Saran