c Menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja Pasal 55 3. Ketentuan yang menyangkut tentang perjanjian kerja ini sangat perlu jika
konsekuen dalam pelaksanaannya. Hal ini terkait dengan suatu fenomena bahwa para calon TKI banyak yang belum memiliki perjanjian kerja yang harus mereka pelajari
terlebih dahulu sejak pra penempatan. Bahkan menurut Aritonang, di antara mereka baru memperoleh naskah perjanjian kerja ketika akan berangkat. Tidak sedikit pula
yang tidak betul-betul memahami perjanjian tersebut.
2. Semasa penempatan
Dalam rangka pemberian perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeri, Perwakilan Republik Indonesia melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap perwakilan Pelaksana Penempatan TKI swasta dan TKI yang ditempatkan di luar negeri.
Pasal 85 ayat 2 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 mengatur, “Dalam
hal penyelesaian secara musyawarah tidak tercapai, maka salah satu atau kedua belah pihak dapat meminta bantuan instansi yang bertanggungjawab di bidang
ketenagakerjaan di KabupatenKota , Provinsi atau Pemerintah”. Ketentuan ini
menempatkan pemerintah daerah sebagai institusi yang turut terkena akibat atas suatu
Universitas Sumatera Utara
permasalahan terhadap pekerja migran. Jika ada masalah, pemerintah daerah harus ikut bertanggungjawab, sementara remitan masuk kepada institusi pemerintah pusat.
57
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004, Pasal 95 ayat 1, secara tegas menyebutkan bahwa BNP2TKI mempunyai fungsi pelaksanaan kebijakan di bidang
penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri secara terkoordinasi dan terintegrasi, lebih lanjut Pasal 95 ayat 2 BNP2TKI bertugas:
a. Melakukan penempatan atas dasar perjanjian secara tertulis antara pemerintah
dengan pemerintah negara pengguna TKI atau pengguna berbadan hukum di negara tujuan penempatan sebagaimana Pasal 11 ayat 1,
b. Memberikan pelayanan, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan
mengenai: 1 Dokumen;
2 Pembekalan Akhir Pemberangkatan PAP; 3 Penyelesaian masalah;
4 Sumber sumber pembiayaan; 5 Pemberangkatan sampai pemulangan;
6 Peningkatan kualitas calon TKI; 7 Informasi;
8 Kualitas pelaksanaan penempatan TKI; dan 9 Meningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganya.
57
Lestari, ”Statemen ATKI tentang Revisi UU No. 39 2004,” publikasi Front Perjuangan Rakyat, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Fungsi BNP2TKI dapat dikatakan sebagai lembaga penempatan pemerintah semata, jika memperhatikan konstruksi Pasal 95 yang terdiri dari 2 dua ayat dan
penulisan dalam satu pasal, hal ini karena ada kesamaan materi antara ayat 1 dan ayat 2 dan rangkaian materi yang tidak dapat dipisahkan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 2004 tentang Peraturan Pemerintah, penjelasan dalam angka 50 dan 59. Perlindungan hukum selama masa penempatan di luar negeri, diwujudkan
antara lain dalam bentuk: a.
Pemberian bantuan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di negara tujuan serta hukum dan kebiasaan intemasional.
b. Pembelaan atas pemenuhan hak-hak sesuai dengan perjanjian kerja dan atau
penawaran perundang-undangan di negara TKI ditempatkan. Setiap calon TKI yang bekerja ke luar negeri, baik secara perseorangan
maupun yang ditempatkan oleh Pelaksana Penempatan TKI swasta, wajib mengikuti progam pembinaan dan perlindungan TKI. Ketentuan mengenai pemberian
perlindungan selama masa penempatan TKI di luar negeri dan kewajiban untuk mengikuti program pembina dan perlindungan sebagaimana tersebut di atas, akan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
3. Sesudah penempatan