commit to user 44
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa teknik tes adalah suatu teknikcara yang berisi serentetan pertanyaan, latihan yang berupa pemberian
tugas yang digunakan untuk mengukur kemajuan belajar, ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok. Teknik tes ini digunakan peneliti untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar IPA anak, khususnya penguasaan materi yang diajarkan sebelum atau pada awal kegiatan dan sesudah tindakan dengan menggunakan metode
eksperimen atau pada akhir kegiatan akhir siklus. Adapun data yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian ini yaitu :
1. Data ABK untuk mengetahui anak yang berkesulitan belajar
2. Nilai Pre-test
3. Nilai siklus I
4. Nilai siklus II
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang telah berhasil dikumpulkan yaitu dengan teknik deskriptif kuantitatif yaitu dengan
membandingkan hasil nilai tes saat pre-test dan nilai antar siklus . Yang dianalisis nilai tes setiap siswa sebelum mengalami tindakan pre-test dan nilai tes siswa
setelah mengalami tindakan tergantung berapa banyak siklusnya atau hasil akhir setiap siklus. Selanjutnya, data yang berupa nilai antara siklus tersebut
dibandingkan sehingga hasilnya dapat mencapai batas ketercapaian yang telah ditentukan.
E. Validitas Data
Di dalam penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah semua data dan informasi yang dikumpulkan, nantinya akan dijadikan data
penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggung
commit to user 45
jawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Validitas kesahihan menurut Ngalim Purwanto 2006 :23 adalah kualitas yang
menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran diagnosis dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah laku. Validitas berkenaan ketepatan terhadap
konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Menurut Slameto 2001 : 216, suatu tes dikatakan valid bila tes tersebut benar-
benar cocok untuk mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Suatu teknik evaluasi atau tes dikatakan mempunyai validitas tinggi disebut valid jika teknik
evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. Nana Sudjana 2005, 12-16, menyebutkan empat jenis validitas yang sering digunakan,
yakni : 1.
Validitas isi content validity Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penelitian dalam mengukur
isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variable yang hendak diukur. Isi tes tersebut merupakan sampel
materi dari bahan uji secara keseluruhan dan dapat dikembangkan melalui tabel kisi-kisi. Bila syarat ini dipenuhi maka tes tersebut dapat juga dikatakan
memiliki validitas kurikuler. 2.
Validitas bangun pengertian construct validity Validitas bangun atau bangun pengertian construct validity berkenaan
dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pengertian-pengertian yang
terkandung dalam konsep kemampuan, minat, sikap dalam berbagai bidang kajian harus jelas apa yang hendak diukurnya.
3. Validitas ramalan predictive validity
Dalam validitas ini diutamakan bukan isi tes, melainkan kriterianya, apakah alat penilaian tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri, perilaku
tertentu, atau kriteria tertentu yang diinginkan. Suatu tes dikatakan memiliki predictive validity jika hasil korelasi tes itu dapat meramalkan dengan tepat
keberhasilan seseorang pada masa mendatang di dalam lapangan tertentu.
commit to user 46
Tepat tidaknya ramalan tersebut dapat dilihat dari korelasi koefisien antara hasil tes itu dengan hasil alat ukur lain pada masa mendatang.
4. Validitas kesamaan concurrent validity
Validitas kesamaan suatu tes artinya membuat tes yang memiliki persamaan dengan tes sejenis yang telah ada atau yang telah dibakukan. Validitas
kesamaan suatu tes adalah melalui indeks korelasi berdasarkan perhitungan korelasi. Apabila menunjukkan indeks korelasi yang cukup tinggi, yakni
mendekati angka satu korelasi sempurna, berarti tes yang disusun tersebut memiliki validitas kesamaan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi. Dimana teknik tes yang digunakan peneliti mempunyai kesejajaran sesuai dengan tujuan dan
deskripsi bahan pelajaran yang diajarkan. Isi dari tes ini telah dikonsultasikan
dengan guru kelas IV B dan dinyatakan valid yaitu sejajar atau sesuai dengan
tujuan dan deskripsi bahan pelajaran yang diajarkan. Isi tes yang digunakan peneliti dikembangkan melalui tabel kisi-kisi yang telah ditentukan oleh peneliti.
F. Indikator Kinerja