commit to user 7
menggunakan bahasa, lisan atau tertulis, yang dapat memanifestasikan dirinya dalam kemampuan sempurna untuk mendengarkan, berpikir,
berbicara, membaca, menulis, spel, atau melakukan perhitungan dalam aritmatika. Istilah ini mencakup kondisi seperti cacat persepsi, cedera otak,
kerusakan otak minimal, disleksia, dan afasia perkembangan. Istilah ini tidak mencakup anak-anak yang memiliki masalah belajar yang terutama hasil
visual, pendengaran, atau cacat motor, keterbelakangan mental, atau merugikan lingkungan, budaya, atau ekonomi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa anak berkesulitan belajar atau dalam dunia pendidikan biasa disebut specific learning disability
adalah seorang yang mempunyai hambatan, keterbelakangan atau gangguan di dalam mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja atau
berhitung. Dimana gangguan tersebut dapat mempengaruhi seseorang dalam menafsirkan apa yang mereka lihat dan dengar, serta ketidakmampuan dalam
menghubungkan informasi yang berasal dari bagian otak mereka. Tetapi gangguan tersebut tidak disebabkan karena adanya gangguan dalam melihat,
mendengar, ataupun gangguan dalam emosional, melainkan adanya disfungsi neurologist. Gangguan tersebut mengakibatkan anak mengalami kesulitan
dalam berbagai bidang. Kesulitan ini tampak ketika mereka mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dan menghambat proses belajar mereka
sehingga mereka mendapat prestasi belajar yang rendah atau di bawah rata- rata.
b. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar
Anak berkesulitan belajar atau yang biasa disebut learning disability memiliki beragam gejala atau karakteristik. Terdapat berbagai
karakteristik anak berkesulitan belajar. Masing-masing anak menampakkan karekteristik yang berbeda-beda. Menurut Anton Sukarno 2006 : 75,
karakteristik kesulitan belajar tampak pada : 1
Gangguan dalam perhatian atau hiperaktif, pengalian perhatian,
commit to user 8
2 Kegagalan untuk mengembangkan dan memobilisasi strategi
untuk belajar, mengorganisasi belajar, kerangka belajar aktif dan fungsi-fungsi metakognitif,
3 Lemah dalam kemampuan gerak antara koordinasi gerakan
baik dan kasar, kegagalan umum dan canggung, persoalan- persoalan spasial,
4 Permasalahan-permasalahan persepsi anatara lain, pembedaan
stimulus pendengaran, penglihatan, closure dan cequensi pendengaran, dan penglihatan,
5 Kesulitan bahasa lisan, pendengaran berbicara daftar kata,
kemampuan linguistic,
6 Kesulitan membaca antara lain pengkodean, ketrampilan dasar
membaca, membaca komprehensif,
7 Kesulitan menulis bahasa, antara lain mengeja, tulisan tangan,
mengarang,
8 Kesulitan matematika, antara lain pemikiran kuantitatif,
berhitung, waktu, ruang dan menghitung fakta, dan
9 Tingkah laku sosial yang tidak pantas antara lain persepsi
sosial, tingkah laku emosi, penegakan saling hubungan.
Munawir Yusuf 2005 : 43 menyebutkan beberapa karakteristik anak berkesulitan belajar dilihat dari gejala yang tampak, yaitu sebagai
berikut : 1
Tidak dapat mengikuti proses pembelajaran seperti teman yang
lain,
2
Sering terlambat bahkan tidak mau menyelesaikan tugas
3
Menghindari tugas- tugas yang agak berat
4
Ceroboh dan kurang teliti dalam menyelesaikan tugas khusus
5
Acuh tak acuh atau masa bodoh
6
Menampakkan semangat belajar rendah
7
Tidak mampu berkonsentrasi
8
Perhatian terhadap suatu obyek singkat
9
Suka menyendiri, sulit menyesuaikan diri
10
Murung
11
Suka memberontak, agresif
12
Hasil belajar rendah
Sedangkan menurut Taylor. Ronald. L,Smiley, Lyia. R., and Richards, Stephen, B 2009 : 99-100 dalam bukunya yang berjudul
“Exceptional Students Preparing Teachers for the 21st Century”, mengemukakan karakteristik umum anak berkesulitan belajar adalah sebagai
berikut :
commit to user 9
1 hyperactivity,
2 perceptual-motor imparments,
3 emotional lability,
4 general coordination deficits,
5 disorders of attention,
6 impulsive,
7 disorders of memory and thinking,
8 specific learning disabilities,
9 disorders of speech and hearing , and
10 equivocal neurological signs.
Menurut penjelasan di atas dapat simpulkan bahwa jenis karakteristik anak berkesulitan belajar disesuaikan dengan penyebab serta
tingkat usia anak. Gangguan-gangguan di atas dapat diwujudkan dalam cara yang berbeda-beda pada tingkat umur yang berbeda. Adapun kesimpulan
yang dapat diambil dari penjelasan diatas bahwa karakteristik umum dari anak berkesulitan belajar adalah sebagai berikut :
1 Hiperaktif dan impulsif,
2 Gangguan dalam pemusatan perhatian dan konsentrasi,
3 Gangguan dalam berfikir, menganalisa dan memecahkan suatu masalah
dalam belajar sehingga hasil belajar rendah, 4
Ceroboh, acuh tak acuh dan kurang teliti dalam menyelesaikan tugas, 5
Agresif, 6
Mengalami kesulitan dalam menulis, membaca, dan berhitung sehingga mempengaruhi pada hasil akademik lainnya,dll.
c. Klasifikasi Anak Berkesulitan Belajar