Data Hasil Penyebaran Angket

nilai minat belajar IPS siswa di awal dan diakhir pembelajaran, dari penilaian kegiatan pada lembar observasi dan dokumentasi. Berikut pembahasan dari masing-masing data berdasarkan instrumen pengumpulan datanya:

1. Data Hasil Penyebaran Angket

Angket merupakan salah satu alat pengumpulan data yang sebelum disebarkan kepada subyek penelitian di validasi konstruk oleh dosen ahli dan di validasi empirik uji coba kepada siswa kelas IV diluar populasi. Dari hasil uji coba, kemudian dilakukan uji validasi dan reliabilitas. Selanjutnya dilakukan pretest dan posttest pada kelas kontrol dan eksperimen. Ditunjukkan oleh Tabel 22 bahwa data hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signfikan antara perolehan minat awal belajar IPS dan minat akhir belajar IPS pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data dari hasil penilaian untuk pretest kelas eksperimen rata-ratanya adalah 73,545, sedangkan untuk posttest kelas eksperimen rata-ratanya adalah 80. Dari perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara minat awal belajar IPS dan minat akhir belajar IPS pada kelas eksperimen, dengan peningkatan rata-rata sebesar 6,455. Data dari hasil penilaian untuk pretest kelas kontrol rata-ratanya adalah 73,909, sedangkan untuk posttest kelas kontrol rata-ratanya adalah 74,27. Dari perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara minat awal belajar IPS dan minat akhir belajar IPS pada kelas eksperimen, dengan peningkatan rata-rata sebesar 0,361. 88 Dari hasil penilaian yang dianalisis di atas, dapat diketahui bahwa data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara minat awal belajar IPS dan minat akhir belajar IPS pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Namun terdapat peningkatan yang lebih tinggi pada kelas eksperimen yang memanfaatkan PAPIN daripada kelas kontrol yang tidak memanfaatkan PAPIN dalam pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan PAPIN lebih efektif daripada media gamba dalam meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas IV Sekolah Dasar. Hasil pretest dan posttest tersebut di atas dapat digunakan sebagai data pengujian prasyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebaran datanya berdistribusi normal atau tidak. Data disebut normal apabila probabilitasnilai signifikansi 0,05 pada uji normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov. Berdasarkan Tabel 23. yang menunjukkan nilai signifikansinya 0,779, 0,282, 0,635, dan 0,953 atau p 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal baik dari data pretest maupun posttest. Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel diperoleh dari populasi yang bervarians homogen ataukah tidak Sudarmanto, 2005: 114. Populasi dapat dikatakan homogen apabila harga probabilitas perhitungan signifikansi lebih besar dari 0,05. Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui nilai signifikansinya 0,670 dan 0,365 atau p 0,05 89 sehingga dapat dinyatakan kedua kelas memiliki varian yang homogen atau berasal dari populasi dengan varian sama. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis untuk menjawab hipotesis. Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara minat belajar siswa SD kelas IV yang memanfaatkan PAPIN dengan yang tidak memanfaatkannya dalam pembelajaran. Uji-t yang digunakan yaitu uji-t antar kelompok. Tujuannya untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara minat belajar IPS siswa SD kelas IV yang memanfaatkan PAPIN yaitu kelas eksperimen dengan yang tidak memanfaatkannya dalam pembelajaran yaitu kelas kontrol. Uji-t antar kelompok dilakukan sebanyak dua kali. Pertama, uji-t antar kelompok dilakukan berdasarkan minat awal belajar IPS dari nilai pretest, dan kedua berdasarkan minat akhir belajar IPS dari nilai posttest. Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 25, pada sig. 2-tailed dihasilkan probabilitas = 0,06. Jika p 0,05, maka H diterima dan H 1 ditolak. Kesimpulannya tidak adanya perbedaan yang signifikan antara minat belajar IPS siswa SD kelas IV yang memanfaatkan PAPIN dengan yang tidak memanfaatkannya dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil uji-t pada Tabel 26. menggunakan uji-t beda atau dalam SPSS disebut independent-samples t test, pada sig. 2-tailed dihasilkan probabilitas = 0,004. Jika p 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima. Kesimpulannya bahwa terdapat perbedaan yang signifikan 90 antara minat belajar IPS siswa SD kelas IV yang memanfaatkan PAPIN dengan yang tidak memanfaatkannya dalam pembelajaran. Dari hasil perhitungan gain skor pada Tabel 29. diketahui bahwa rerata skor minat belajar IPS siswa kelas IV Sekolah Dasar yang memanfaatkan PAPIN yaitu 6,18 yang berarti lebih tinggi dibandingkan kelas yang tidak memanfaatkannya dalam pembelajaran yaitu 0,36. Hal ini memperjelas bahwa PAPIN efektif dimanfaatkan untuk meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas IV.

2. Data Hasil Observasi