45
bermain di dalam kelas seperti berlarian, berbicara dengan teman, jalan-jalan dan sebagainya. Sedangkan tahap kognitif, siswa masih dalam tahap operasional
konkret dimana ia berorientasi pada hal yang ada di sekitar mereka dan bersifat nyata. Dan untuk tahap emosi tentunya setiap anak berbeda- beda sehingga guru
harus bisa membimbing dan mengarahkan siswa ke hal yang positif agar emosinya tetap bisa terkontrol sesuai dengan perkembangannya.
G. Kajian Penelitian yang relevan
1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Nuri Fatimah 2015 tentang “Pengembangan Kartu Kata Bergambar Wayang Pandawa untuk pembelajaran
bahasa Jawa dikelas IV SD Wonosari Gunungkidul.” Penilaian oleh ahli media mendapat rata
– rata penilaian 4,17 dengan kategori baik. Penelitian oleh ahli materi mendapat rata
– rata penilaian 4,8 dengan kategori sangat baik. 2. Penelitian kedua yang digunakan adalah penelitian yang dilakukan oleh Erlina
Budihartanti 2011 tentang “Peningkatan Hasil Belajar membaca aksara jawa dengan media kartu pada siswa kelas V SDN Caturtunggal 3 Kabupaten
Sleman.” Hasil tes pratindakan menunjukkan nilai rata –rata tes membaca aksara jawa siswa kelas V adalah 55,3 denngan presentase pencapaian nilai
kriteria ketuntasan minimal 40 atau sama dengan 12 siswa. Pada akhir pelaksanaan tindakan penelitian siklus II, hasil tes membaca aksara jawa
mengalami peningkatan 71,53 dengan presentase pencapaian KKM 70 atau 21 siswa.
46
H. Kerangka Pikir
Seorang guru seharusnya dapat mentransfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada peseerta didik dengan tepat. Hal tersebut juga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar bahasa jawa yang belum maksimal salah satunya adalah cara guru yang masih mengajar dengan metode teacher centered.
Selain itu ada pada materi tertentu seperti materi wayang pandawa memiliki tingkat keabstrakan yang tinggi dan banyak menggunakan kata asing.tidak hanya itu siswa
juga kurang aktif dan hanya menunggu informasi yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu perlu adanya solusi untuk menyelesaikan masalh tersebut. Salah satunya
dengan menggunakan media pembelajaran yang relevan. Sehubungan dengan karakteristika siswa SD yang masih suka bermain dan
masih pada tahap operasional konkret, maka penggunaan media dalam pembelajaran bahasa jawa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dengan
menggunakan media kartu kata bergambar pada materi wayang pandawa akan membuat siswa senang dan tidak merasa bosan ketika mengikuti pembelajaran.
Kartu kata bergambar wayang tentunya memberikan pengetahuan yang konkret dan tepat serta mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran bahasa jawa. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
kartu kata bergambar wayang dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa jawa materi wayang pandawa.
47
I. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka di atas,maka dapat dirumuskan bahwa hipotesis tindakan sebagai berikut. Hasil belajar Bahasa Jawa pada materi wayang pandawa
dapat ditingkatkan dengan menggunakan media kartu kata bergambar wayang pada siswa kelas IV SD Negeri Glagah Yogyakarta.
Hasil Belajar B.Jawa
Rendah
Media kartu kata
bergambar wayang
Hasil belajar B.Jawa
meningkat 1. Nilai bahasa jawa
kelas IV SD Negeri Glagah 67 belum
mencapai kkm.
2. Guru dalam mengajarkan
materi belum menggunakan
media secara optimal.
Media kartu kata bergambar wayang
berfungsi untuk memudahkan siswa
dalam memahami materi.
48
J. Definisi Operasional Variabel