Indonesia 2005: 322, “Arti frekuensi pengguna adalah kekerapan”. Sedangkan menurut Salim 2002: 425, dijelaskan bahwa “Frekuensi adalah sejumlah
pengulangan kejadian tertentu yang teratur”. Setiap pengguna perpustakaan pasti memiliki frekuensi kunjungan yang
berbeda-beda dalam memanfaatkan perpustakaan baik itu dari memanfaatkan layanan, koleksi dan semua fasilitas yang ada di perpustakaan. perpustakaan dapat
dikatakan berhasil apabila perpustakaan tersebut dikunjungi oleh penggunanya. Jadi jelas bahwa keseringan pemanfaatan perpustakaan merupakan suatu rutinitas
pengguna perpustakaan, dimana frekuensi pemanfaatan perpustakaan berhubungan dengan kebutuhan pengguna sehingga frekuensi pemanfaatan dapat menjadi tolak
ukur pemanfaatan perpustakaan.
2.2.6 Tingkat Kunjungan
Kunjungan dapat diartikan berkunjung, datang atau pergi, atau dapat juga diartikan menjenguk. Jadi tingkat kunjungan adalah tingkat berkunjung atau juga
dapat disebut dengan frekuensi berkunjung. Setiap pengguna perpustakaan pasti memiliki frekuensi kunjungan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan koleksi dan
layanan perpustakaan. Di dalam perpustakaan kunjungan adalah faktor penentu keberhasilan
perpustakaan. Seperti halnya yang diketahui bahwa perpustakaan yang berhasil adalah perpustakaan yang dikunjungi oleh penggunanya. Jadi agar dapat
dimanfaatkan dan dikunjungi dengan baik perpustakaan haruslah menyediakan fasilitas dan layanan yang baik kepada pengguna, misalnya dengan koleksi yang
memadai dan mutakhir atau tidak ketinggalan zaman.
2.2.8 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan
Dalam sebuah penelitian yang dijelaskan oleh Neneng Komariah yaitu : “indikator suatu perbuatan adalah seberapa sering seseorang melakukan perbuatan
tersebut dan apa alasan atau tujuan yang bersangkutan melakukan perbuatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Jadi faktor frekuensi seseorang memanfaatkan perpustakaan dan tujuan dia memanfaatkan perpustakaan merupakan indikator dalam pemanfaatan perpustakaan”
Komariah, 2009: 10. Sedangkan sebuah penelitian mengenai pemanfaatan perpustakaan yang dijelaskan oleh Ninis Agustini dijelaskan bahwa “ada beberapa
indikator dalam pemanfaatan perpustakaan diantaranya frekuensi dan intensitas” Agustini, 2003. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan perpustakaan tidak terlepas dari peran perpustakaan itu sendiri. Jadi kualitas penggunaan perpustakaan dapat dilihat dari frekuensi
pemanfaatan, intensitas pemanfaatan perpustakaan, dan motif atau tujuan pengguna memanfaatkan perpustakaan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan perpustakaan menurut Prayantini 2012: 6 antara lain adalah:
1. Ruangan perpustakaan 2. Suasana perpustakaan
3. Pelayanan perpustakaan 4. Tujuan ke perpustakaan
5. Rata-rata jumlah peminjaman buku 6. Frekuensi kunjungan ke perpustakaan
7. Durasi kunjungan ke perpustakaan 8. Pemanfaatan koleksi
Adapun beberapa faktor lain yang mempengaruhi terhadap pemanfaatan perpustakaan adalah:
1. Minat Baca Faktor minat pengguna sangat menentukan terhadap pemanfaatan
perpustakaan, karena adanya kesadaran pribadi pengguna sebagai pendorong jiwanya untuk memanfaatkan perpustakaan, Hal ini menunjukkan bahwa
minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang. Dengan adanya minat pengguna terutama dalam hal membaca buku-buku yang tersedia di
perpustakaan maka dengan sendirinya perpustakaan tersebut turut membantu terhadap pemanfaatan sumber informasi. Karena bagaimanapun kelengkapan,
baik sarana dan fasilitas yang ada pada suatu perpustakaan tidak akan bermanfaat sebagaimana yang diinginkan kalau tidak ada minat
pengguna untuk memanfaatkannya.
2. Tenaga Pengelola Faktor ini sangat memegang peranan yang sangat menentukan berhasil
tidaknya sebuah perpustakaan. Oleh karena itu untuk membuat perpustakaan bermanfaat sesuai dengan tugas, fungsi dan tujuannya. Maka para pengelola,
Universitas Sumatera Utara
penyelenggara bisa menyadari akan kepentingan dan kedudukan perpustakaan bagi masyarakat luas. Menurut Larasati 1991;76, Seorang pengelola
perpustakaan tidak cukup hanya dibekali keahlian teknis dan pengetahuan yang memadai tentang ilmu keperpustakaan, melainkan harus memiliki
kemampuan mental tertentu. Seorang petugas perpustakaan harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap pengelolaan perpustakaan agar misi
yang ditanggung oleh perpustakaan dapat dicapai. Seorang pustakawan yang sejati tidak akan senang melihat ruang perpustakaan sunyi, sepi dan buku-
buku perpustakaan rapi dan teratur dan bersih yang berarti tidak pernah dimanfaatkan. Untuk menjadi pustakawan perlu memenuhi persyaratan
tertentu, antara lain menguasai kurikulum dengan kegiatan perpustakaan. Pustakawan hendaknya mampu menyebarluaskan misi dan pencapaian tugas
perpustakaan serta membina dan meningkatkan minat baca.
3. Koleksi Perpustakaan Menurut Larasati 1991;55, bahwa fungsi perpustakaan adalah berusaha
memberikan pelayanan kepada masyarakat luas. Bahan-bahan yang diperlukan untuk koleksi perpustakaan selain buku-buku adalah majalah, surat
kabar, kliping, bahan-bahan stensilan, pamplet-pamplet dan alat peraga.
4. Motivasi Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong untuk melakukan
sesuatu. Menurut Donald dalam Sardiman 1998;73, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Ada dua jenis motivasi,
yaitu: a. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu.
b. Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu
sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemampuan sendiri.
5. Gedung dan Fasilitas Perpustakaan Mengenai keadaan gedung perpustakaan ini yang harus diperhatikan adalah
letak, jumlah ruangan dan tata ruangannya perlu diperhatikan untuk mendirikan perpustakaan. Selain gedung, fasilitas perpustakaan merupakan
hal yang penting, yang dimaksudkan adalah segala perkakas yang digunakan dalam penyelenggaraan perpustakaan selain buku-buku dan bahan pustaka.
Perlengkapan atau fasilitas ini meliputi rak buku, rak surat kabar, rak majalah, kabinet gambar, meja sirkulasi, lemari atau kabinet katalog, papan display,
papan pengumuman, meja baca dan perlengkapan lainnya yang digunakan secara tidak langsung. Selain kelengkapan fasilitas perpustakaan tersebut,
yang perlu diperhatikan adalah penataan ruangan perpustakaan sehingga memberikan kelancaran bagi pengelola dalam menyelenggarakan
Universitas Sumatera Utara
perpustakaan, juga pemakai perpustakaan pada umumnya http:hikaroe.blogspot.com201002analisis-faktor-faktor-yang.html.
Sintesis:
Yang dimaksud dengan pemanfaatan perpustakaan adalah proses atau cara, perbuatan untuk menggunakan semua layanan dan fasilitas yang tersedia di
perpustakaan. dengan indikator : 1 tujuan pemanfaatan, 2 frekuensi pemanfaatan, 3 cara pemanfaatan, 4 faktor kunjungan
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Peneletian