Belajar menurut Piaget. Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran

38

a. Belajar menurut Piaget.

Jean Piaget, dalam Syaiful S 2005:24 berpendapat bahwa ada dua proses yang terjadi dalam perkembangan dan pertumbuhan kognitif anak yaitu 1 proses assimilation dimana dalam proses ini menyesuaikan atau mencocokkan informasi yang baru dengan apa yang telah ia ketahui dengan mengubahnya bila perlu; 2 proses accommodation yaitu anak menyusun dan membangun kembali atau mengubah apa yang telah diketahui sebelumnya sehingga informasi yang baru itu dapat disesuaikan dengan lebih baik. Ada tiga aspek perkembangan intelektual yang diteliti oleh Piaget yaitu 1 Struktur, yaitu ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan, mental, dan perkembangan berpikir logis anak. 2 Isi, yaitu pola perilaku anak yang khas yang tercermin dalam respons yang diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi dihadapinya. 3 Fungsi, yaitu cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan intelektual. Perkembangan intelektual didasarkan pada dua fungsi yaitu organisasi dan adaptasi. Menurut Piaget ada tida bentuk pengetahuan yaitu 1 pengetahuan fisik, merupakan pengetahuan tentang benda-benda yang ada diluar dan dapat diamati dalam kenyataan eksternal; 2 pengetahuan logika-matematik, terdiri atas hubungan-hubungan yang diciptakan subyek dan diintroduksikan pada obyek- obyek; 3 pengetahuan sosial, didasarkan pada perjanjian sosial, suatu perjanjian atau kebiasaan yang dibuat manusia. Pengetahuan sosial dapat dipindahkan dari pikiran pembelajar ke pebelajar, sedangkan pengetahuan fisik dan logika matematik harus dibangun sendiri oleh anak. 39 Berk dalam Slavin 1997: 44-45 menyimpulkan implikasi utama dari teori Piaget dalam pengajaran yaitu 1 pengajaran hendaknya berfokus pada proses berpikir pebelajar, tidak hanya pada hasilnya; 2 mengutamakan inisiatif pribadi dan keterlibatan aktif pebelajar dalam kegiatan belajar; 3 tidak menekankan pada praktek yang bertujuan untuk membuat pebelajar berpikir seperti orang dewasa; 4 menerima adanya perbedaan individu dalam perkembangan kognitif pebelajar.

b. Belajar menurut Vygotsky.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP

0 4 88

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhad

0 2 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS,).

0 2 23

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA SISWA SMP

0 0 8