70 siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi menghasilkan prestasi
belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Ada interaksi antara metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
disertai peta konsep dan metode pembelajaran konvensional ceramah dan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan larutan
asam basa. Dari perhitungan yang didapat dimana F hitung lebih tinggi dari F tabel maka dalam hal ini berarti bahwa penggunaan metode STAD
disertai peta konsep menghasilkan prestasi menghasilkan prestasi yang lebih rendah daripada penggunaan metode konvensional pada siswa yang
mempunyai motivasi belajar tinggi, sedangkan pada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah penggunaan metode STAD disertai
peta konsep menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi daripada penggunaan metode konvensional.
C. Kerangka Berpikir.
Agar penelitian ini lebih terarah maka diperlukan suatu kerangka berpikir yang jelas. Kerangka pemikiran yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian
ini adalah : 1.
Pengaruh pembelajaran kooperatif tipe T-P-S dan STAD terhadap prestasi belajar pada materi kimia analisa pendahuluan kualitatif.
Inovasi pendidikan harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas mutu pendidikan. Sejalan dengan pemikiran ini maka setiap
pembelajar harus berani mengambil langkah menuju ke arah yang lebih
71 baik dalam menyampaikan materi guna meningkatkan mutu dan prestasi
belajar mahasiswa. Metode T-P-S memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit
untuk memberi pebelajar waktu lebih banyak untuk berfikir sendiri, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Metode ini menghendaki
pebelajar bekerja saling bantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif dari pada penghargaan individual.
Metode pembelajaran kooperatif STAD setiap anggota dalam satu kelompok mempunyai hak dan kedudukan yang sama serta saling
membantu satu sama lainnya untuk memahami materi bahan pelajaran. Bila dalam proses diskusi kelompok terdapat anggota kelompok yang
belum memahami materi maka dapat meminta penjelasan kepada anggota lain dalam kelompoknya. Metode ini menekankan pada sikap atau perilaku
bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama untuk memahami bahan pelajaran dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok
yang terdiri atas empat orang atau lebih. Metode pembelajaran STAD dan T-P-S ini bisa digunakan dalam
semua mata pelajaran dan tingkatan usia pebelajar. Kedua metode pembelajaran ini dapat diterapkan untuk pembelajaran mata kuliah Kimia
Analitik I dan pebelajarnya adalah mahasiswa. Dari pemikiran di atas diduga bahwa metode pembelajaran STAD
dapat lebih meningkatkan prestasi belajar pebelajar pada mata kuliah Kimia Analitik I daripada mahasiswa yang diajar dengan metode T-P-S.
72 2.
Perbedaan prestasi belajar bagi pebelajar yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah jika diberi metode pembelajaran T-P-S dan STAD.
Sikap ilmiah adalah kecenderungan atau dorongan seseorang untuk berperilaku dan mengambil tindakan pemikiran ilmiah sesuai dengan
metode ilmiah. Sikap ilmiah ini dibagi dalam katagori tinggi dan rendah. Prestasi belajar adalah perolehan skor pada pengukuran dengan prestasi
belajar yang mencerminkan tingkat penguasaan mahasiswa terhadap konsep-konsep pada materi kuliah setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Diduga pebelajar yang mempunyai tingkat sikap ilmiah yang tinggi
akan mampu menjalankan perannya sebagai pebelajar yang baik, sehingga mempunyai prestasi belajar yang tinggi pula. Pebelajar yang mempunyai
sikap ilmiah yang rendah dengan diajar menggunakan metode pembelajaran kooperatif T-P-S dan STAD akan mempunyai prestasi
belajar yang lebih baik.
3. Interaksi antara metode pembelajara kooperatif dengan tipe T-P-S dan
STAD dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar mahasiswa. Pada pengajaran dengan menggunakan metode pembelajara kooperatif
dengan tipe T-P-S dan STAD, dimungkinkan akan terjadi fenomena dimana mahasiswa yang mempunyai sikap ilmiah yang tinggi yang diajar
dengan metode STAD prestasi belajarnya akan lebih baik dari pada yang diajar dengan menggunakan metode T-P-S.
73 Mahasiswa yang mempunyai sikap ilmiah yang rendah yang diajar
dengan metode pembelajaran kooperatif T-P-S diharapkan akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik karena pebelajar dituntut
untuk dapat lebih berkomunikasi baik dengan dosen atau maupun dengan sesama mahasiswa.
Dari pemikiran ini diduga terdapat interaksi antara metode pembelajaran kooperatif tipe T-P-S dan STAD dengan sikap ilmiah
terhadap prestasi belajar mahasiswa. Berikut ini alur gambarbagan pemikiran paradigma penelitian :
Gambar 2.1.Bagan alur pemikiran paradigma penelitian.
Keterangan : X
= metode pembelajaran kooperatif. X
1
= pembelajaran koperatif tipe T-P-S. X
X
1
X
2
Y
2
Y
1
Y
2
Y
1
X
2
Y
2
X
2
Y
1
X
1
Y
2
X
1
Y
1
P R
E S
T A
S I
B E
L A
J A
R
74 X
2
= pembelajaran koperatif tipe STAD. Y
1
= sikap ilmiah tinggi. Y
2
= sikap ilmiah rendah.
D. Hipotesis Penelitian