106
B. Pengujian Prasyarat Analisa
1. Uji Normalitas Kemampuan Kognitif
Hasil uji normalitas dengan metode Lilliefors diperoleh harga statistik uji L
obs
untuk tingkat signifikansi 0,05 pada masing – masing kelas dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4. 10. Harga Statistik Uji beserta Harga Kritik pada Uji Normalitas Kemampuan Aspek kognitif.
Uji Normalitas Data Statistik Uji L
o
Harga Kritik Keputusan Pembelajaran tipe T-P-S
0,0945 0,1477
Normal T-P-S kognitif katagori tinggi
0,0832 0,2000
Normal T-P-S kognitif katagori rendah
0,1321 0,2000
Normal Pembelajaran tipe STAD
0,1309 0,1477
Normal STAD kognitif katagori tinggi
0,1454 0,2288
Normal STAD kognitif katagori rendah
0,1434 0,1933
Normal Sikap ilmiah tinggi kognitif
0,0715 0,1540
Normal Sikap ilmiah rendah kognitif
0,1321 0,1410
Normal
Dari tabel 4.10 di atas terlihat bahwa harga statistik uji L
o
dari masing- masing kelompok tidak melebihi harga kritiknya. Dengan demikian diperoleh
keputusan bahwa H
o
ditolak. Ini berarti bahwa sampel-sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
107
2. Uji Normalitas Kemampuan Afektif.
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dengan
metode Lilliefors diperoleh harga statistik uji L
o
untuk tingkat signifikansi 0,05 pada masing-masing kelas adalah seperti pada table 4.11.
Tabel 4.11. Harga Statistik Uji beserta Harga Kritik pada Uji Normalitas Kemampuan Aspek Afektif
Uji Normalitas Data Statistik Uji L
o
Harga Kritik Keputusan Pembelajaran tipe T-P-S
0,1293 0,1477
Normal T-P-S afektif katagori tinggi
0,1622 0,2000
Normal T-P-S afektif katagori rendah
0,1454 0,2000
Normal Pembelajaran tipe STAD
0,1321 0,1477
Normal STAD afektif katagori tinggi
0,1105 0,2288
Normal STAD afektif katagori rendah
0,1152 0,1933
Normal Sikap ilmiah tinggi afektif
0,1216 0,1542
Normal Sikap ilmiah rendah afektif
0,1059 0,1419
Normal Dari tabel 4.12 di atas terlihat bahwa harga statistik uji L
o
dari masing- masing kelompok tidak melebihi harga kritiknya. Dengan demikian diperoleh
keputusan bahwa H
o
ditolak. Ini berarti bahwa sampel-sampel dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
3. Uji Homogenitas Kemampuan Kognitif
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas menggunakan Uji Bartlett
diperoleh harga statistik aspek kognitif pada tabel 4.12.
108
Tabel 4.12. Harga Statistik Uji beserta Harga Kritik pada Uji Homogenitas Kemampuan Aspek Kognitif
Uji Homogenitas Data
2 hit
χ
2 tab
χ Keputusan
Kelompok T-P-S dengan STAD 3,79280
3,841 Homogen
Kelompok sikap ilmiah tinggi dengan rendah 0,19384
3,841 Homogen
Kelompok antar empat sel 2,03514
7,815 Homogen
Hasil dari tabel 4.12 di atas dapat dilihat
2 hit
χ tdak melebihi
2 tab
χ , dengan
demikian dapat diperoleh keputusan uji bahwa H
o
ditolak. Ini berarti menunjukan bahwa populasi tersebut homogen.
4. Uji Homogenitas Kemampuan Afektif
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas menggunakan Uji Bartlett
diperoleh harga statistik pada aspek afektif dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13. Harga Statistik Uji beserta Harga Kritik pada Uji Homogenitas Kemampuan Aspek Afektif
Uji Homogenitas Data
2 hit
χ
2 tab
χ Keputusan
Kelompok T-P-S dengan STAD 0,53420
3,841 Homogen
Kelompok sikap ilmiah tinggi dengan rendah 0,30987
3,841 Homogen
Kelompok antar empat sel 5,20978
7,815 Homogen
Hasil dari tabel 4.13 di atas dapat dilihat
2 hit
χ tdak melebihi
2 tab
χ , dengan
demikian dapat diperoleh keputusan uji bahwa H
o
ditolak. Ini berarti menunjukan
bahwa populasi tersebut homogen.
109
C. Hasil Pengujian Hipotesis