Sampel Penelitian. Instrumen Pengumpulan Data. Variabel Penelitian. 1. Variabel pada penelitian ini adalah :

76 penyusunan laporan tesis : November 2007–Pebruari 2008. Untuk setiap tahap penelitian tersebut diatas selalu dilakukan konsultasi dengan dosen pembimbing untuk perbaikan dalam usaha mencapai kesempurnaan.

B. Metode Penelitian.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen dimana dalam metode ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini diasumsikan sama dalam segala segi yang relevan pokok bahasan, tempat, jumlah jam pelajaran hanya berbeda dalam pemberian perlakuan mengajar. Kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran dengan mengunakan pembelajaran kooperatif tipe T-P-S. Sebelum proses belajar mengajar dimulai pada kedua kelompok tersebut diberi tes sikap ilmiah dengan metode angket. Sikap ilmiah dari data yang diperoleh ini dibagi menjadi dua katagori yaitu sikap ilmiah tinggi dan sikap ilmiah rendah. Penilaian aspek afektif menggunakan angket untuk pengumpulan data dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

C. Sampel Penelitian.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester satu tahun ajaran 2007 2008 peserta mata kuliah Kimia Analitik I di Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta. 77

D. Instrumen Pengumpulan Data.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Instrumen pelaksanaan.

Instrumen ini digunakan dalam pembelajaran yang berupa silabus dan satuan acara perkuliahan SAP.

2. Instrumen pengambilan data.

Instrumen yang digunakan berupa tes sikap ilmiah mahasiswa dan aspek afektif yang berupa angket, sedangkan tes prestasi belajar mahasiswa berbentuk soal multiple choice dengan 5 a, b, c, d, e pilihan jawaban.

E. Teknik Pengumpulan Data.

Sesuai dengan kerangka berpikir penelitian diatas, data yang didapat pada penelitian ini berupa hasil tes sikap ilmiah mahasiswa dan tes aspek afektif yang berupa angket didapat sebelum pembelajaran dilaksanakan. Data yang kedua adalah hasil tes prestasi belajar siswa yang didapat setelah terjadi pembelajaran.

1. Angket sikap ilmiah.

Angket merupakan salah satu teknik pengambilan data, hal ini dilakukan guna mendapatkan informasi tentang sikap ilmiah mahasiswa. Bentuk angket yang dipakai adalah angket langsung tertutup sebanyak 31 butir soal. Setiap item pertanyaan diikuti dengan lima alternatif jawaban yaitu berupa pernyataan : sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. 78 Jawaban pernyataan tersebut akan mendapat skor sesuai dengan pernyataan positif dengan bobot yaitu sangat setuju = 5 , setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1. Skor untuk pernyataan negatif dengan bobot sebaliknya.

2. Angket aspek afektif.

Bentuk angket yang dipakai adalah angket langsung tertutup sebanyak 30 butir soal. Setiap item pertanyaan diikuti dengan lima alternatif jawaban. Jawaban pernyataan tersebut akan mendapat skor sesuai dengan pernyataan positif dengan bobot yaitu sangat setuju = 5 , setuju = 4, netral = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1. Skor untuk pernyataan negatif dengan bobot sebaliknya. 3. Tes prestasi belajar. Tes prestasi belajar ini digunakan untuk mendapatkan data atau nilai hasil belajar mahasiswa pada pokok bahasan kimia analisa kualitatif pendahuluan. Soal tes berbentuk multiple coice yang terdiri dari 26 soal. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan derajat kesukaran dari tes tersebut.

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi, sedangkan yang tidak atau kurang valid memiliki validitas yang rendah. Untuk mengetahui validitas instrumen yang akan digunakan rumus sebagai berikut: 79 r xy = { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N SuharsimiArikunto, 2005:154. dimana : X = skor item Y = skor total N = cacah subyek r xy = angka validitas item Kriteria harga dari r xy adalah sebagai berikut : Item tes dikatakan valid jika r xy-obs r xy-tabel pada taraf signifikasi 5 . Pada penelitian ini terdapat 30 soal tes prestasi belajar yang diujicobakan. Setelah diolah terdapat 26 soal yang valid dan 4 butir soal yang tidak valid yaitu nomor 7, 10, 11 dan 13. Soal tes prestasi belajar diambil 26 butir soal dengan pertimbangan sudah mewakili semua indikator bahan ajar. Untuk angket sikap ilmiah dari 40 butir item yang diujicobakan diperoleh 31 butir item valid dan 9 butir item yang tidak valid yaitu nomor 3, 4, 7, 8, 11, 12, 14, 17 dan 36. Angket aspek afektif yang diujicobakan sebanyak 36 butir terdapat 30 butir valid dan 6 butir tidak valid yaitu nomor 7, 10, 18, 19, 29 dan 35. Angket sikap ilmiah diambil 31 butir dan angket afektif sebanyak 30 butir dengan pertimbangan sudah mewakili semua indikator. 80

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen yang disusun dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, instrumen memiliki keajegan dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya kapanpun digunakan, akan memberikan hasil yang relatif sama. Untuk mengukur indeks reliabilitas secara keseluruhan pernyataan angket digunakan rumus Alpha sebagai berikut :         −     − = ∑ 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ Suharsimi Arikunto, 2005:171 dimana : 11 r = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ 2 b σ = jumlah varians butir 2 t σ = varians total Kriteria reliabilitas adalah : 2 , 11 ≤ ≤ r : sangat rendah 39 , 2 , 11 ≤ ≤ r : rendah 59 , 39 , 11 ≤ ≤ r : cukup 79 , 59 , 11 ≤ ≤ r : tinggi 00 , 1 79 , 11 ≤ ≤ r : sangat tinggi 81 Untuk menghitung reliabilitas tes prestasi menggunakan persamaan yang digunakan adalah rumus Spearman Brown, yaitu : r 11 = xy xy r r + 1 2 dengan : r 11 = Reliabilitas instrumen r xy = Indeks korelasi antara dua belahan instrumen x = item nomor soal ganjil. y = item nomor soal genap. Kreteria reliabilitas adalah : 0 ≤ r 11 ≤0,2 : sangat rendah 0,2 r 11 ≤0,39 : rendah 0,39r 11 ≤0,59 : cukup 0,59r 11 ≤0,79 : tinggi 0,79r 11 ≤1,00 : sangat tinggi Untuk angket sikap ilmiah diperoleh indeks reliabilitas 0,9193 sangat tinggi, angket aspek afektif 0,8603 sangat tinggi dan soal tes prestasi 0,9235 sangat tinggi. 82

c. Derajat Kesukaran DK.

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai derajat kesukaran memadai dalam arti tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk mengukur derajad kesukaran soal digunakan rumus sebagai berikut : Js B DK = dimana : DK = derajat kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab dengan benar Js = jumlah seluruh peserta tes Menurut ketentuan indeks kesukaran sering dibuat klasifikasi sebagai berikut : Soal sukar jika 30 , 00 , ≤ ≤ DK Soal sedang jika 70 , 30 , ≤ ≤ DK Soal mudah jika 00 , 1 70 , ≤ ≤ DK Suharsimi Arikunto, 2005:207. Uji coba soal yang diberikan sebanyak 30 butir diperoleh 14 butir soal dengan katagori mudah yaitu nomor 1, 2, 5, 6, 8, 9, 15, 17, 18, 19, 24, 27, 28 dan 29. Soal dengan katagori sedang terdapat 16 butir yaitu nomor 3, 4, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 20, 21, 22, 23, 25, 26 dan 30. Soal dengan kriteria mudah tetap diberikan setelah dimodifikasi. 83

d. Daya Pembeda DP.

Daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai berdasarkan kriteria tertentu. Untuk mengetahui daya pembeda dari masing-masing item soal digunakan rumus : B B A A J B J B DP − = dimana : DP = daya pembeda J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar. B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar. Klasifikasikan daya pembeda soal adalah sebagai berikut : 0,00 ≤ DP 0,20 adalah jelek 0,20 ≤ DP 0,40 adalah cukup 0,40 ≤ DP 0,70 adalah baik 0,70 ≤ DP 1,00 adalah baik sekali Suharsimi Arikunto, 2005 : 218 Soal uji prestasi sebanyak 30 butir setelah diujicobakan diperoleh hasil 14 butir soal dengan katagori cukup yaitu nomor 1, 2, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 17, 84 18, 19 dan 29. Soal dengan kategori baik sebanyak 14 butir yaitu nomor 3, 4, 6, 12, 14, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 dan 30. Soal dengan kategori baik sekali sebanyak 2 butir yaitu nomor 16 dan 20.

F. Variabel Penelitian. 1. Variabel pada penelitian ini adalah :

a. variabel terikat : prestasi belajar mahasiswa. b. variabel bebas I : pembelajaran kooperatif tipe STAD dan T-P-S. c. variabel bebas II : sikap ilmiah mahasiswa.

2. Deskripsi operasional variabel.

a. Variabel bebas I : Metode Pembelajaran. 1 Definisi operasional : merupakan kegiatan pemberian pelajaranmateri pokok kepada mahasiswa secara terstuktur sesuai dengan arah dan tujuan yang ingin dicapai serta terjadi interaksi baik antara mahasiswa dengan pengajar, atau mahasiswa dengan mahasiswa. 2 Skala pengukuran : skala nominal dengan dua katagori yaitu pembelajaran kooperatif tipe T-P-S dan STAD. b. Variabel bebas II : Sikap ilmiah mahasiswa. 1 Definisi operasional : suatu sikap kecenderungan dari seseorang mahasiswa untuk berperilaku dalam mengambil tindakan pemikiran ilmiah. 85 2 Skala pengukuran : interval yang diubah menjadi skala nominal dengan dua kategori yaitu tinggi dan rendah. a Kategori tinggi jika ≥ X mean b Kategori rendah jika X mean c. Variabel terikat : prestasi belajar Kimia Analitik I. 1 Definisi operasional : prestasi belajar adalah prestasi yang dicapai mahasiswa setelah terjadi proses pembelajaran. Prestasi belajar merupakan tingkat penguasaan mahasiswa terhadap materi mata kuliah. 2 Skala pengukuran : interval 3 Indikator : nilai tes prestasi pada pokok bahasan analisa kualitatif pendahuluan. Berikut ini rancangan penelitian sesuai variabel yang digunakan : Rancangan anava dua jalan isi sel tidak sama, interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan sikap ilmiah. A B A 1 A 2 B 1 A 1 B 1 A 2 B 1 B 2 A 1 B 2 A 2 B 2 Keterangan : A = Model pembelajaran kooperatif. A 1 = Model pembelajaran kooperatif tipe T-P-S. 86 A 2 = Model pembelajaran kooperatif tipe STAD. B = Sikap ilmiah. B 1 = Sikap ilmiah tinggi. B 2 = Sikap ilmiah rendah.

G. Tehnik Analisa Data. 1.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP

0 4 88

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhad

0 2 19

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS,).

0 2 23

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA SISWA SMP

0 0 8