keputusan  penempatan  staf,  dan  dasar  dalam  seleksi  karyawan,  kedua  adalah  penilaian prestasi kerja yang bersifat membangun dimana hasil penilaian prestasi kerja dapat dijadikan
bahan  untuk  mendeteksi  prestasi  rill  yang  dicapai  pegawai,  dapat  digunakan  untuk mengetahui  kelemahan-kelemahan  pegawai  yang  dapat  menghambat  kinerjanya,  dan  dapat
digunakan  untuk  mengidentifikasi  prestasi-prestasi  yang  dapat  dikembangkan  untuk mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan  menurut  Rivai  2004:    55  beberapa  manfaat  dari  penilaian  prestasi  kerja diantaranya  adalah  meningkatkan  motivasi,  meningkatkan  kepuasan  kerja,  memperbaiki
berbagai  kekurangan  dalam  perusahaan,  serta  pegawai  dapat  mengetahui  standar  hasil  kerja yang diharapkan organisasi.
Dengan  demikian,  berdasarkan  uraian  yang  telah  dikemukakan,  maka  dapat  diketahui bahwa penilaian prestasi kerja dapat berpengaruh pada kinerja pegawai dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.    Dengan  adanya  penilaian  presatasi  kerja,  suatu  organisasi  dapat  mengukur sejauhmana kemampuan pegawai dalam bekerja, dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan
kekurangan-kekurangan  pegawai  dalam  melakukan  pekerjaan  sehingga  dengan  mengetahui hasil penilaian tersebut, organisasi dapat melakukan evaluasi pada pegawai.  Sedangkan bagi
pegawai yang dinilai, akan memberikan dorongan bagi pegawai untuk bekerja sesuai dengan standar  penilain  prestasi,  para  pegawai  akan  mengetahui  tingkat  keberhasilan  dan
kekurangannya  dalam  bekerja  sehingga  dengan  adanya  penilaian  prestasi  kerja  yang  jelas, maka  akan  mendorong  pegawai  untuk  bekerja  lebih  baik  sehingga  meningkatkan  kinerja
pegawai dalam pelaksanaan kerja.
2.5.2  Pengaruh  Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai
Faktor  lainnya  yang  dapat  berpengaruh  pada  kineja  pegawai  adalah  pengembangan karir.    Dengan  adanya  pengembangan  karir  para  pegawai  dapat  mengembangkan
kompetensinya dengan bertambahnya pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja yang lebih
Universitas Sumatera Utara
baik  melalui  berbagai  program  pengembangan  karir  seperti  pendidikan,  pelatihan,  mutasi, rotasi,  promosi  jabatan,  dan  program  pengembangan  lainnya.    Namawi  2008:    289
menyatakan bahwa pengembangan karir merupakan usaha yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan  dengan  difokuskan  pada  peningkatan  dan  penambahan  kemampuan  seorang
pekerja.    Dengan  adanya  pengembangan  karir  maka  kemampuan  seorang  pegawai  dalam bekerja  akan  meningkat  dengan  meningkatnya  kemampuan  kerja  maka  kinerja  pegawai
tentunya akan lebih baik. Pengembangan  karir  sangat  dibutuhkan  organisasi  dalam  meningkatkan  kemampuan
organisasinya  untuk  berkompetensi  dan  beradaptasi  dengan  perubahan  lingkungan  yang kompetitif.    Demikian  halnya  dengan  pegawai  pengembangan  karir  juga  telah  menjadi
kebutuhan dalam memenuhi tuntutan tugas dan tantangan kerja yang dinamis saat ini maupun dimasa  mendatang  sehingga  dengan  pengembangan  karir  pegawai  senantiasa  dipersiapkan
untuk selalu mampu memberikan kinerja yang optimal dalam melaksanakan setiap penugasan yang diberikan organisasi.
Soeprihanto  2000:  137  menyatakan  beberapa  manfaat  dari  pengembangan  karir adalah    untuk  meningkatkan  produktivitas  baik  kuantitas  maupun  kualitas  kejanya,
meningkatkan  moral  kerja  pegawai,  menurunkan  tingkat  pengawasan  karena  para  pegawai sudah  semakin  terampil  dan  mampu  bekerja  secara  mandiri  dengan  baik,  dan  menurunkan
tingkat kesalahan dalam bekerja. Dengan  demikian,  suatu  organisasi  perlu  mengelola  karir  dan  mengembangkannya
dengan baik agar produktivitas pegawai tetap terjaga dan mampu mendorong pegawai untuk selalu  melakukan  hal  yang  terbaik  dan  menghindari  frustasi  keja  yang  berakibat  penurunan
kinerja organisasi. Dari  uraian  tersebut  dapat  diketahui  adanya  pengaruh  pengembangan  karir  terhadap
kinerja  pegawai.    Jika  pengembangan  karir  pegawai  dilakukan  dengan  benar  sesuai  dengan
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan  pegawai  dan  organisasi,  maka  akan  menghasilkan  para  pegawai  yang  memiliki kualitas yang lebih baik sehingga pengembangan tersebut akan berdampak pada kinerjanya.
Dengan  demikian  secara  umum  terlihat  bahwa  penilaian  prestasi  kerja  dan pengembangan karir dapat mempengaruhi kinerja pegawai.  Maka berdasarkan uraian diatas,
kerangka konseptual penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Sumber : Malthis dan Jackson 2006:387, Alwi 2001:  187, Rivai  2004:  55,           Namawi 2008:  289,  Soeprihanto 2000: 137
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.6
Hipotesis
Menurut Kuncoro 2009: 59 Hipotesis merupakan jawaban sementara yang di susun oleh  peneliti,  yang  kemudian  akan  diuji  kebenarannya  melalui  penelitian  yang  di  lakukan.
Tujuan menggunakan hipotesis  adalah agar fokus pada informasi  atau data  yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Berdasarkan perumusan masalah dan penelitian terdahulu serta teori
– teori pendukung, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: 1.  Penilaian prestasi kerja  berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja  pegawai  Biro
Rektor USU 2.  Pengembangan  karir  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  kinerja  pegawai  Biro
Rektor USU Penilaian Prestasi
Kerja X
1
Pengembangan Karir X
2
Kinerja Y
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Sumber  daya  manusia  merupakan  faktor  yang  sangat  menentukan  dalam menggerakkan  aktivitas  perusahaan.  Sumber  daya  manusia  merupakan  asset  utama
perusahaan  yang  memberikan  kontribusi  dalam  pencapaian  tujuan-tujuan  perusahaan. Keberhasilan  perusahaan  sangat  ditentukan  oleh  kegiatan  pendayagunaan  SDM,  yaitu
pegawai  berperan  aktif  dalam  menetapkan  rencana,  sistem,  proses  dan  tujuan  yang  ingin dicapai.  Sumber  daya  manusia  harus  selalu  diperhatikan,  dijaga,  dipertahankan  dan
dikembangkan  oleh  perusahaan.    Beberapa  upaya  yang  dilakukan  suatu  organisasi  untuk meningkatkan  kinerja  pegawai  adalah  melalui  penilaian  prestasi  kerja  dan  pengembangan
karir. Menurut  Bernandin  dan  Russel  dalam  Gomes  2003:135,  penilaian  prestasi  kerja
adalah  suatu  cara  mengukur  kontribusi-kontribusi  dari  individu-individu  anggota  organisasi kepada organisasinya. Sedangkan menurut Malthis dan Jackson 2006:387, penilaian kinerja
adalah  proses  mengevaluasi  seberapa  baik  karyawan  melakukan  pekerjaan  mereka  jika dibandingkan  dengan  seperangkat  standar,  dan  kemudian  mengkomunikasikan  informasi
tersebut kepada karyawan. Penilaian kinerja juga disebut pemeringkatan karyawan, evaluasi karyawan,  tinjauan  kinerja,  evaluasi  kinerja  dan  penilaian  hasil.    Sehingga  dengan  adanya
penilaian  prestasi  kerja  baik  organisasi  maupun  pegawai  yang  dinilai  mengetahui  sejauh mana keberhasilannya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Faktor  lain  yang  memiliki  peran  penting  dalam  mengoptimalkan  kinerja  pegawai  adalah pengembangan  karir  karena  didasarkan  pada  faktor  bahwa  seorang  karyawan  akan
membutuhkan serangkaian pengetahuan, pelatihan dan mutasi kerja yang berkembang supaya
Universitas Sumatera Utara