Manfaat Pengembangan Karier Usaha Pengembangan Karir

4. Keterampilan Keterampilan karyawan dalam melakukan pekerjaan juga menentukan kariernya. Karyawan yang lebih teraampil biasanya mendapat pengembangan karier yang lebih cepat

2.2.4 Manfaat Pengembangan Karier

Menurut Panggabean 2002:63 pengembangan karier tidak hanya bermanfaat bagi karyawan, namun bagi organisasi atau perusahaaan pun bermanfaat juga. Manfaat pengembangan karir bagi: 1. Karyawan a. Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya b. Menambah tantangan dalam bekerja c. Meningkatkan otonomi d. Meningkatkan tanggung jawab 2. Perusahaan a. Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan b. Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan karyawan-karyawan yang berkualitas c. Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karier d. Mengurangi frustasi karyawan e. Meningkatkan nama baik organisasi Sedangkan menurut Soeprihanto 2000:137 manfaat pengembangan karier yaitu: 1. Kenaikan produktivitas Kenaikan produktivitas baik kuantitas maupun jumlah kualitas mutu tenaga kerja dengan program latihan dan pengembangan akan lebih banyak sedemikian rupa produktivitas baik dari segi jumlah maupun mutu dapat ditingkatkan. Universitas Sumatera Utara 2. Kenaikan moral kerja Apabila penyelenggaraan latihan dan pengembangan sesuai dengan tingkat kebutuhan yang ada dalam organisasi perusahaan maka akan tercipta suatu kerja yang harmonis dan dengan kerja yang meningkat. 3. Menurunnya pengawasan Semakin pekerja percaya pada kemampuan dirinya sendiri, maka dengan disadari kemauan dan kemampuan kerja tersebut para pengawas tidak terlalu dibebani untuk setiap saat harus mengadakan pengawasan. 4. Menurunnya tingkat kesalahan Selain menurunkan pengawasan, kemauan dan kemampuan tersebut lebih banyak menghindarkan para pekerja dari kesalahan dan kecelakaan.

2.2.5 Usaha Pengembangan Karir

Menurut Hariandja 2002:84 usaha pengembangan karir secara umum adalah: 1. Meningkatkan Prestasi Kerja Prestasi kerja yang baik secara umum menjadi landasan yang dipakai pengambil keputusan untuk menduduki sesuatu. Unjuk kerja yang buruk tentu saja akan mengakibatkan kesempatan menaiki tangga karier menjadi kecil. 2. Exposure Exposure berarti menunjukkan potensi diri kepada pengambil keputusan bahwa kita layak untuk melakukan sesuatu. Itu dapat dilakukan melalui prestasi kerja, melalui laporan - laporan tertulis yang baik, persentasi lisan, kemampuan bekerja dalam tim dan lain-lain. 3. Mengundurkan diri dari organisasi Pengunduran diri bisa menjadi satu pilihan dalam usaha mencapai tujuan karier. Hal ini dapat terjadi bila di perusahaan tempat kita bekerja tidak memungkinkan untuk mengembangkan karier. Universitas Sumatera Utara 4. Loyal pada organisasi dan atasan Loyalitas merupakan kesetiaan pada organisasi dan pada pimpinan 5. Mencari pembimbing dan sponsor Mentor adalah orang yang memberikan bimbingan karier informal, yang juga dapat membantu untuk mengikuti berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan karier seperti promosi, transfer atau mengikuti program pendidikan dan latihan. 6. Meningkatkan keahlian dalam bidang yang sangat diperlukan perusahaan Karyawan harus memiliki keahlian yang sangat diperlukan, loyal pada atasan, dan membantu atasan secara penuh untuk mengembangkan kariernya. 7. Mengambil keputusan untuk pengembangan diri Mengambil atau mengikuti berbagai kesempatan yang berkaitan dengan pengembangan diri, seperti mengikuti program-program dengan pengembangan diri, seperti mengikuti program -program latihan, kursus, dan pendidikan lanjutan. 8. Mengembangkan jaringan Menjalin hubungan kerja sama dengan anggota organisasi seluas mungkin, atau dengan pihak-pihak di luar perusahaan. 9. Mempelajari organisasi dan departemen dimana kita berada Memahami seluruh aktivitas perusahaan, masukan - masukan, proses dan keluarannya. 10. Tetap Berada pada Kompetensi Inti yang Kita Miliki Setiap karyawan pasti memiliki keahlian tertentu atau bidang tertentu. Keahlian yang kita miliki lebih baik diperdalam atau ditingkatkan. 2.3 Kinerja 2.3.1 Pengertian Kinerja