Hasil Uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .917
26
Sumber:  Pengolahan SPSS
Berdasarkan  Tabel  3.5  terlihat  bahwa nilai  Cronbach’s  Alpha  rhitung  0,80.
Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner dinyatakan reliabel.
3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji  ini  dilakukan  sebelum  melakukan  analisa  Regresi  dan  Koefisien  Determinasi. Agar  didapat  diperkirakan  yang  tidak  bias  dan  efesiensi  maka  dilakukan  pengujian  asumsi
klasik yang harus dipenuhi, yaitu :
1.  Uji Normalitas
Uji  normalitas  berguna  untuk  menentukan  data  yang  telah  dikumpulkan  berdistribusi normal  atau  tidak.  Uji  normalitas  dapat  dilihat  dari  hasil  output  SPSS  pada  grafik
histogram. Apabila bentuk kurva memberikan pola simetristidak menceng, maka hal ini menunjukkan  bahwa  model  regresi  memenuhi  asumsi  normalitas.  Dan  pada  grafik
Normal Probability Plot, apabila titik-titik pada grafik menyebar di sekitar garis diagonal
dan  mengikuti  arah  garis  diagonalnya,  maka  hal  ini  menunjukkan  bahwa  model  regresi
memenuhi asumsi normalitas. 2.  Uji Heterokedastisitas
Uji  Heterokedastisitas  berarti  varians  variabel  independen  adalah  konstan  atau  sama untuk  setiap  nilai  tertenti  variabel  independen  homokedastisitas.  Model  regersi  yang
memenuhi  persyaratan  adalah  dimana  terdapat  kesamaan  varians  dari  residual  satu pengamatan  ke  pengamatan  yang  lain  tetap  atau  disebut  homokedastisitas.  Deteksi
Universitas Sumatera Utara
heterokedastisitas  dapat  dilakukan  dengan  metode  scatterplot  dengan  memplotkan  nilai ZPRED nilai prediksi dengan SRESID nilai residualnya. Model yang baik didapatkan
jika  tidak  terdapat  pola  tertentu  pada  grafik,  seperti  mengumpul  di  tengah,  menyempit kemudian  melebar  atau  sebaliknya  melebar  kemudian  menyempit  Situmorang  et  al,
2010:91
3.  Uji Multikolinearitas
Uji  multikolinearitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  model  regresi  ditemukan  adanya korelasi  antar  variabel  bebas  independen.  Model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak
terjadi  korelasi  di  antara  variabel  independen.  Multikolinieritas  dapat  dilihat  dari  nilai Tolerance
dan  nilai  Variance  Infaltion  Factor  VIF.  Jika  nilai  Tolerance  dan  nilai Variance Inflation Factor
VIF. Jika nilai Tolerance  0.1 atau sama dengan nilai VIF 5,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  tidak  ada  multikolinearitas  Situmorang  et  al,
2010:129
3.11 Teknik Analisis data
3.11.1   Metode Analisis Deskriptif
Statistik  deskriptif  adalah  statistik  yang  digunakan  untuk  menganalisa  data  dengan cara  mendeskripsikan  atau  menggambarkan  data  yang  telah  terkumpul  sebagaimana  adanya
tanpa  bermaksud  membuat  kesimpulan  yang  berlaku  untuk  umum  atau  generalisasi Sugiyono,2008:206.  Metode  ini  merupakan  suatu  metode  analisis  dimana  data  yang
dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan, dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti.
3.11.2  Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis
regresi linier
berganda berfungsi
untuk mengetahui
pengaruhhubungan  antara  variabel  independent  dan  variabel  dependent  akan  digunakan
Universitas Sumatera Utara
analisis regresi linier berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 20,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah.
Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana: Y
:  Kinerja a
:  Konstanta b
1
, b
2
:  Koefisien Regresi Variabel Bebas X
1
:  Pelaksanaan penilaian prestasi kerja X
2
:  Pengembangan karir e
:  Standard error
3.12 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.12.1  Uji Signifikansi Simultan  Uji F
Uji  Signifikansi  Simultan  Uji  F  digunakan  untuk  melihat  apakah  variabel independent
Penilaian  Prestasi  Kerja  dan  Pengembangan  Karir  secara  bersama-sama serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent Kinerja Pegawai
Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: H
: b
1
, b
2
, = 0 Artinya secara bersama-sama serempak tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent. H
1
: b
1
, b
2
, ≠ 0 Artinya secara bersama-sama serempak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent. Nilai  F
hitung
akan  dibandingkan  dengan  nilai  F
tabel
.  Kriteria  pengambilan  keputusan yaitu:
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95.
Universitas Sumatera Utara
H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95.
3.12.2  Uji Signifikansi Parsial  Uji t
Uji  Signifikansi  Parsial  Uji  t  digunakan  untuk  melihat  secara  parsial  apakah  ada pengaruh  yang  signifikan  dari  masing-masing  variabel  independent  Penilaian  Prestasi
KerjaX
1
dan Pengembangan Karir X
2
terhadap variabel dependent Kinerja Pegawai. Bentuk pengujiannya yaitu:
H :  β
i
=  0  variabel  independent  secara  parsial  tidak  berpengaruh  positif    dan  signifikan terhadap variabel dependent.
H
1
: β
i
≠ 0 variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada  α = 5 H
1
diterima bila t
hitung
t
tabel
pada  α = 5
3.12.3  Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan  variabel  terikat.  Koefisien  determinasi  R²  ini  berkisar  antara  nol  sampai
dengan  satu  0  ≤  R²  ≤  1.  Jika  R²  semakin  besar  mendekati  satu,  maka  dapat  dikatakan bahwa  pengaruh  variabel  bebas
X  dan X  adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas
yang  diteliti  terhadap  variabel  terikat.  Sebaliknya,  jika  R²  semakin  kecil  mendekati  nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas
X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1  Profil Singkat  Universitas Sumatera Utara
Sejarah  Universitas  Sumatera  Utara  USU  dimulai  dengan  berdirinya  Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh
Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.
Pada  zaman  pendudukan  Jepang,  beberapa  orang  terkemuka  di  Medan  termasuk  Dr. Pirngadi  dan  Dr.  T.  Mansoer  membuat  rancangan  perguruan   tinggi   Kedokteran.  Setelah
kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat  clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul
Hakim  mengambil  inisiatif  menganjurkan  kepada  rakyat  di  seluruh  Sumatera  Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.
Pada  tanggal  31  Desember  1951  dibentuk  panitia  persiapan  pendirian  perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir.
Danunagoro  dan  sekretaris  Mr.  Djaidin  Purba.   Sebagai  hasil  kerjasama  dan  bantuan  moril dan  material  dari  seluruh  masyarakat  Sumatera  Utara  yang  pada  waktu  itu  meliputi  juga
Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengandua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita.
Kemudian  disusul  dengan  berdirinya  Fakultas  Hukum  dan  Pengetahuan  Masyarakat 1954, Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan 1956,dan Fakultas Pertanian 1956.  Pada
tanggal  20  November  1957,  USU  diresmikan  oleh  Presiden  Republik  Indonesia  Dr.  Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.
Pada  tahun  1959,  dibuka  Fakultas  Teknik  di  Medan  dan  Fakultas  Ekonomi  di Kutaradja Banda Aceh yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. kemudian disusul
Universitas Sumatera Utara
berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan 1960 di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh.
Selanjutnya  menyusul  berdirinya  Fakultas  Kedokteran  Gigi  1961,  Fakultas  Sastra 1965, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam  1965,Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial
dan  Ilmu  Politik  1982,  Sekolah  Pascasarjana  1992,  Fakultas  Kesehatan  Masyarakat 1993, Fakultas Farmasi 2006, dan Fakultas Psikologi 2007, serta Fakultas Keperawatan
2009. Pada  tahun  2003,  USU  berubah  status  dari  suatu  Perguruan  Tinggi  Negeri  PTN
menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara BHMN. Perubahan status USU dari  PTN  menjadi  BHMN  merupakan  yang  kelima  di  Indonesia.  Sebelumnya  telah  berubah
status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI 2004 dan UNAIR 2006.
Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya  tiga  perguruan  tinggi  negeri  baru,  yaitu  Universitas  Syiah  Kuala  di  Banda  Aceh,
yang  embrionya  adalah  Fakultas  Ekonomi  dan  Fakultas  Kedokteran  Hewan  dan  Peternakan USU  di  Banda  Aceh.  Kemudian  disusul  berdirinya  Institut  Keguruan  dan  Ilmu  Pendidikan
IKIP  Negeri  Medan  1964,  yang  sekarang  berubah  menjadi  Universitas  Negeri  Medan UNIMED  yang  embrionya  adalah  Fakultas  Keguruan  dan  Ilmu  Pendidikan  USU.  Setelah
itu, berdiri Politeknik Negeri Medan 1999 yang semula adalah Politeknik USU. Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, sebuah area  yang hijau dan rindang seluas
120 ha yang terletak di tengah Kota Medan. Zona akademik seluas 90 ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa. Sistem pembelajaran didukung oleh
fasilitas  perpustakaan  dan  lebih  dari  200  laboratorium.  Perpustakaan  menyediakan  berbagai jenis  sumber  belajar  baik  dalam  bentuk  cetak  maupun  elektronik.  Perpustakaan  USU
merupakan  salah  satu  yang  terbaik  di  Indonesia  saat  ini.  Kampus  USU  Padang  Bulan  juga
Universitas Sumatera Utara
didukung oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai sumber  daya  informasi  dan  pengetahuan  untuk  mendukung  proses  pembelajaran  dan
penelitian mahasiswa dan tenaga pendidik.
4.1.2  Struktur Organisasi
Struktur  organisasi  menyatakan  pola  hubungan  antar  posisi  yang  menunjukkan kedudukan,  tugas,  wewenang,  serta  tanggungjawab  yang  berbeda-beda  dalam  suatu
organisasi perusahaan.  Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat hirarki penugasan dari  atasan  pada  bawahan  sehingga  tidak  terjadinya  lapisan  pimpinan  yang  banyak,
sehingga  batasan  antara  atasan  dan  karyawan  tidak  terlalu  jauh  jaraknya  dan  hubungan komunikasi dapat terjalin dengan baik antar sesama pekerja.
Organisasi ini didorong untuk empowered yang artinya memberdayakan karyawan untuk  lebih  dapat  mengambil  suatu  keputusan  yang  bebas  dan  bijaksana  dengan
memperhatikan  batasan-batasan  boundaries  yang  diberikan  oleh  perusahaan,  sehingga diharapkan karyawan dapat mencapai produktivitas yang lebih tinggi.  Pada Gambar 4.1
berikut dapat dilihat struktur organisasi Biro Rektor Universitas Sumatera Utara Medan.
Sumber:  Biro Rektor Universitas Sumatera Utara 2016
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Biro Rektor Universitas Sumatera Utara
Rektor
Pembantu Rektor
Biro Keuangan
Biro Akademik Biro
Sumber Daya Manusia
Biro Kemahasiswaan
dan Kealumnian
Biro Perencanaan
dan Kerjasama
Universitas Sumatera Utara
4.1.3  Uraian Tugas
Adapun uraian tugas pada Struktur Organisasi adalah sebagai berikut: 1.  Rektor
Rektor  Universitas  Sumatera  Utara  merupakan  pimpinan  Universitas  yang  diangkat melalui senat Universitas memiliki tugas dan tanggung jawab atas seluruh kegiatan yang
ada di Universitas Sumatera Utara. 2.  Pembantu Rektor
Pembantu  Rektor  memiliki  tugas  dan  tanggung  jawab  membantu  tugas-tugas  Rektor sesuai  bidang  masing-masing  Pembantu  Rektor  terdiri  dari  Pembantu  Rektor  Bidang
Akademik,  Pembantu  Rektor  Bidang  Kepegawaian  dan  Keuangan,  Pembantu  Rektor Bidang  Kemahasiswaan  dan  Alumni,  Pembantu  Rektor  Bidang  Perencanaan  dan
Kerjasama, dan Pembantu Rektor Bidang Aset dan Perlengkapan. 3.  Biro Akademik
Biro  Keuangan  memiliki  tugas  dan  tanggung  jawab  atas  pelayanan  kegiatan  akademik kepada Mahasiswa maupun pihak-pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
akademik di Universitas Sumatera Utara. 4.  Biro Keuangan
Biro  Keuangan  memiliki  tugas  dan  tanggung  jawab  dalah  hal  pengelolaan  keuangan universitas secara umum.
5.  Biro Sumber Daya Manusia Biro  Sumber  Daya  Manusia  merupakan  unsur  pelaksana  administrasi  di  tingkat
universitas  yang  fungsinya  menjalankan  administrasi  personalia  dan  pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Sumatera Utara.
6.  Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian
Universitas Sumatera Utara
Biro  Kemahasiswaan  dan  Kealumnian  memiliki  tugas  dan  tanggung  jawab  sebagai pelaksana dan pengawasan kegiatan kemahasiswaan di tingkat universitas secara umum.
7.  Biro Perencanaan dan Kerjasama Biro Perencanaan dan Kerjasama memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pelaksanan
teknis dan administrasi terkait dengan perencanaan dan kerja sama.
4.2  Hasil Penelitian 4.2.1  Analisis Deskriptif
Analisis  Deskriptif  dilakukan  untuk  mengetahui  gambaran  secara  umum  objek penelitian,  khususnya  mengenai  karakteristik  responden  dan  deskripsi  jawaban  responden
terhadap  sejumlah  penyataan  yang  disebarkan  melalui  kuesioner.  Analisis  deskriptif  yang dilakukan adalah analisis deskriptif frekuensi.
4.2.1.1  Karakteristik Responden
1.  Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Orang
Persentase Laki-Laki
27 43,5
Perempuan 35
56,5 Jumlah
62 100
Sumber:  Hasil Penelitian  2016
Pada  Tabel  4.1  terlihat  bahwa  jumlah  responden  dengan  jenis  kelamin  laki-laki sebanyak  27  orang  43,5,  dan  responden  dengan  jenis  kelamin  perempuan  sebanyak  38
orang  56,5.    Dengan  demikian  terlihat  bahwa  responden  perempuan  lebih  dominan dibanding  responden  laki-laki.    Hal  ini  umumnya  karena  disesuaikan  dengan  kebutuhan
pekerjaan  di  Biro  Rektor  Universitas  Sumatera  Utara  sebagian  besar  pekerjaan  di  bidang administrasi  sehingga  pegawai  perempuan  dinilai  lebih  tepat  karena  pekerjaan  tidak  begitu
membutuhkan kekuatan fisik dalam pekerjaan. 2.  Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Orang
Persentase 20-30 Tahun
12 19,4
31-40 Tahun 17
27,4 41-50 Tahun
28 45,2
50 Tahun 5
8,1 Jumlah
62 100
Sumber:  Hasil Penelitian  2016
Pada  Tabel  4.2  karakteristik  responden  berdasarkan  usia  terlihat  bahwa  responden dengan  usia  20-30  tahun  sebanyak  12  orang  19,4,  usia  31-40  tahun  sebanyak  17  orang
27,4,  usia  41-50  tahun  sebanyak  28  orang  45,2,  responden  berusia  50  tahun sebanyak  5  orang  8,1.    Dengan  demikian  terlihat  bahwa  responden  dengan  usia  41-50
tahun merupakan usia responden yang paling dominan dibanding usia lainnya.  Hal ini karena pegawai  Biro  Rektor  USU  merupakan  Pegawai  Negeri  Sipil  sehingga  mayoritas  responden
telah lama mengabdi di Biro Rektor USU. 3.  Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Usia Tahun Jumlah Orang
Persentase S2
5 8,1
S1 27
43,5 D3
12 19,4
SMA 18
29,0 Jumlah
62 100
Sumber:  Hasil Penelitian  2016
Pada  Tabel  4.3  terlihat  bahwa  responden  dengan  tingkat  pendidikan  S2  sebanyak  5 orang  8,1,  tingkat  pendidikan  S1  sebanyak  27  orang  43,5,  tingkat  pendidikan  D3
sebanyak  12  orang  19,4,  dan  responden  dengan  tingkat  pendidikan  SMA  sebanyak  18 orang  29,0.    Dengan  demikian  terlihat  bahwa  responden  dengan  tingkat  pendidikan  S1
merupakan  tingkat  pendidikan  responden  yang  paling  dominan.    Hal  ini  umumnya  karena tuntutan pekerjaan  yang membutuhkan tingkat keilmuan dan keterampilan tertentu sehingga
mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan sarjana.
Universitas Sumatera Utara
4.  Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Jumlah Orang
Persentase 1-5 Tahun
13 21,0
6-10 Tahun 8
12,9 11-15 Tahun
15 24,2
16-20 Tahun 18
29,0 20 Tahun
8 12,9
Total 62
100 Sumber:  Hasil Penelitian  2016
Karakteristik  responden  berdasarkan  masa  kerja  pada  Tabel  4.4  terlihat  bahwa responden dengan masa kerja 1-5 tahun sebanyak 13 orang 21,0, responden dengan masa
kerja  6-10  tahun  sebanyak  8  orang  12,9,  masa  kerja  11-15  tahun  sebanyak  15  orang 24,2,  masa  kerja  16-20  tahun  sebanyak  18  orang  29,0,  dan  responden  dengan  masa
kerja  20  tahun  sebanyak  8  orang  12,9.    Dengan  demikian  terlihat  bahwa  responden dengan masa kerja 16-20 tahun merupakan masa kerja yang paling dominan dibanding masa
kerja  lainnya.    Hal  ini  umumnya  karena  pegawai  Biro  Rektor  Universitas  Sumatera  Utara merupakan  Pegawai  Negeri  Sipil  sehingga  sangat  jarang  ada  yang  mengundurkan  diri
menyebabkan  tingkat  perputaran  pegawai  sangat  rendah.    Hal  ini  menjadikan  mayoritas pegawai telah memiliki masa kerja yang cukup lama antara 16-20 tahun.
4.2.1.2  Distribusi Jawaban Responden
Deskripsi  jawaban  responden  menggambarkan  bagaimana  distribusi  jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini dapat dilihat distribusi
jawaban responden mengenai  variabel  penilaian  prestasi  kerja  X
1
, variabel  pengembangan karir X
2
, dan variabel kinerja pegawai Y.  Frekuensi jawaban responden dapat dilihat pada Tabel-Tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel
Penilaian Prestasi Kerja  X
1
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total f
f f
f f
100 1
20 32,3
41 66,1
1 1,6
0,0 0,0
100 2
25 40,3
33 53,2
4 6,5
0,0 0,0
100 3
2 3,2
32 51,6
18 29,0
10 16,1
0,0 100
4 18
29,0 33
53,2 11
17,7 0,0
0,0 100
5 4
6,5 27
43,5 17
27,4 14
22,6 0,0
100 6
19 30,6
43 69,4
0,0 0,0
0,0 100
7 12
19,4 43
69,4 7
11,3 0,0
0,0 100
8 14
22,6 29
46,8 14
22,6 5
8,1 0,0
100 9
11 17,7
34 54,8
9 14,5
8 12,9
0,0 100
Sumber:  Hasil Penelitian  2016
Berdasarkan Tabel 4.5  distribusi jawaban responden tentang penilaian prestasi kerja dapat diketahui bahwa:
1. Untuk  pernyataan  1  “Pelaksanaan  penilaian  prestasi  kerja  tidak  membeda-bedakan
pegawai  semua hal  yang menyangkut  agama, ras, suku, jenis kelamin,  maupun hal-hal lainnya.    Sebanyak  20  responden  32,3  menyatakan  sangat  setuju,  41  responden
66,1  menyatakan  setuju,  dan  1  responden  1,6  menyatakan  kurang  setuju,  serta tidak ada responden  yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju.  Hal ini
menunjukkan bahawa mayoritas responden menilai bahwa dalam pelaksanaan penilaian prestasi  kerja  tidak  membeda  bedakan  pegawai  berdasarkan  agama,  ras,  suku,  jenis
kelamin  maupun  perbedaan-perbedaan  lainnya  yang  tidak  berhubungan  dengan  bidang pekerjaan.
2.  Untuk  pernyataan  2 “Setiap  pegawai  mendapat  perlakuan  yang  sama  dalam  penilaian
prestasi  kerja ”.    Sebanyak  25  responden  40,3  menyatakan  sangat  setuju,  33
responden  53,2  menyatakan  setuju,  dan  4  responden  6,5  menyatakan  kurang setuju,  serta  tidak  ada  responden  yang  menyatakan  tidak  setuju  maupun  sangat  tidak
setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai mendapat perlakuan yang sama dalam penilaian prestasi kerja.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk pernyataan 3 “Ukuran penilaian kinerja jelas dan dapat dipahami”.  Sebanyak 2
responden 3,2 menyatakan sangat setuju, 32 responden 51,6 setuju, 18 responden 29,0  kurang  setuju,  dan  10  responden  16,1  menyatakan  tidak  setuju,  serta  tidak
ada  responden  yang  menyatakan  sangat  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa  meskipun mayoritas responden mengetahui dan memahami ukuran penilaian prestasi kerja, namun
masih ditemukan beberapa responden yang kurang paham dan tidak mengetahu kejelasan ukuran penilaian prestasi kerja.
4. Untuk  pernyataan  4  “Penilaian  prestasi  kerja  berhubungan  dengan  tugas-tugas  dan
tanggung  jawab  sesuai  bidang  kerja ”.    Sebanyak  18  responden  29,0  menyatakan
sangat  setuju,  33  responden  53,2  menyatakan  setuju,  dan  11  responden  17,7 menyatakan  kurang  setuju,  serta  tidak  ada  responden  yang  menyatakan  tidak  setuju
maupun  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa  penilaian  prestasi  kerja berhubungan  dengan  tugas  dan  tanggung  jawab  sesuai  bidang  kerja  masing-masing
pegawai. 5.
Untuk  pernyataan  5  “Saya  memperoleh  informasi  yang  berhubungan  dengan  prosedur penilaian  prestasi  kerja
”.  Sebanyak 4 responden 6,5 menyatakan sangat setuju, 27 responden 43,5 menyatakan setuju, 17 responden 27,4 menyatakan kurang setuju,
dan  14  responden  22,6  menyatakan  tidak  setuju,  serta  tidak  ada  responden  yang menyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden
memiliki  informasi  yang  berhubungan  dengan  prosedur  penilaian  prestasi  kerja,  namun masih  ditemukan  sebagian  responden  yang  kurang  mengetahui  prosedur  penilaian
prestasi kerja yang dilakukan. 6.  Untuk pernyataan 6
“Hasil penilaian diberitahukan kepada seluruh pegawai”.  Sebanyak 19 responden 30,6 menyatakan sangat setuju, dan 43 responden 69,4 menyatakan
Universitas Sumatera Utara
setuju.  Hal  ini menunjukkan bahwa hasil penilaian prestasi  kerja diberitahukan kepada seluruh pegawai.
7.  Un tuk  pernyataan  7  “Hasil  penilaian  prestasi  kerja  dapat  dipercaya”.    Sebanyak  12
responden 19,4 menyatakan sangat setuju, 43 responden 69,4 menyatakan setuju, dan  7  responden  11,3  menyatakan  kurang  setuju,  serta  tidak  ada  responden  yang
menyatakan  tidak  setuju  maupun  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa mayoritas responden menilai bahwa hasil penilaian prestasi kerja dapat dipercaya.
8. Untuk  pernytaan  8  “Hasil  penilaian  prestasi  kerja  sesuai  kinerja”.    Sebanyak  14
responden  22,6  menyatakan  sangat  setuju,  29  responden  46,8,  14  responden 22,6  menyatakan  kurang  setuju,  dan  5  responden  8,1  menyatakan  tidak  setuju,
serta  tidak  ada  responden  yang  menyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan bahwa  hasil  penilaian  prestasi  kerja  secara  umum  telah  sesuai  dengan  kinerja  para
pegawai. 9.
Untuk  pernyataan  9  “  Penilaian  prestasi  kerja  dapat  menggambarkan  kinerja  masing- masing  pegawai  secara  keseluruhan”.    Sebanyak  11  responden  17,7  menyatakan
sangat  setuju,  34  responden  54,8  menyatakan  setuju,  9  responden  14,5 menyatakan kurang setuju, dan 8 responden 12,9 menyatakan tidak setuju, serta tidak
ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa hasil penilaian  prestasi  kerja  dapat  menggambarkan  kinerja  masing-masing  pegawai  secara
keseluruhan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Pengembangan Karir X
2
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total f
f f
f F
100 1
24 38,7
33 53,2
3 4,8
2 3,2
0,0 100
2 21
33,9 24
38,7 17
27,4 0,0
0,0 100
3 18
29,0 33
53,2 11
17,7 0,0
0,0 100
4 13
21,0 30
48,4 19
30,6 0,0
0,0 100
5 12
19,4 33
53,2 15
24,2 2
3,2 0,0
100 6
24 38,7
26 41,9
12 19,4
0,0 0,0
100 7
21 33,9
37 59,7
4 6,5
0,0 0,0
100 8
11 17,7
29 46,8
20 32,3
2 3,2
0,0 100
Sumber:  Hasil Penelitian  2016
Berdasarkan Tabel  4.6 distribusi  jawaban responden tentang variabel  pengembangan karir dapat diketahui bahwa:
1. Untuk pernyataan 1 “Organisasi memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan
untuk mengembangkan  karier”.    Sebanyak  24  responden  38,7  menyatakan  sangat
setuju,  33  responden  53,2  menyatakan  setuju,  3  responden  4,8  menyatakan kurang  setuju,  dan  2  responden  3,2  menyatakan  tidak  setuju,  serta  tidak  ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa organisasi memberikan kesempatan yang sama bagi setiap pegawai untuk mengembankan karir.
2. Untuk  pernyataan  2  “Peningkatan  jenjang  karier  sesuai  dengan  peraturan  Biro  Rektor
USU”.    Sebanyak  21  responden  33,9  menyatakan  sangat  setuju,  24  responden 38,7 menyatakan setuju, 17 responden 27,4 menyatakan kurang setuju, serta tidak
ada  responden  yang  menyatakan  tidak  setuju  maupun  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini menunjukkan  bahwa  kebijakan  pengembangan  karir  secara  umum  telah  sesuai  dengan
aturan yang berlaku di Biro Rektor USU. 3.
Untuk  pernyataan  3  “Biro  Rektor  menyediakan  fasilitas  pelatihan  yang  memadai”. Sebanyak  18  responden  29,0  menyatakan  sangat  setuju,  33  responden  53,2,  dan
11  responden  17,7  menyatakan  kurang  setuju,  serta  tidak  ada  responden  yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa Biro
Rektor USU menyediakan berbagai fasilitas pelatihan yang memadai.
Universitas Sumatera Utara
4. Untuk  pernyataan  4  “Saya  mengikuti  Pelatihan  dengan  serius  untuk  mendapatkan
promosi  jabatan”.    Sebanyak  13  responden  21,0  menyatakan  sangat  setuju,  30 responden  48,4  menyatakan  setuju,  dan  19  responden  30,6  menyatakan  kurang
setuju,  serta  tidak  ada  responden  yang  menyatakan  tidak  setuju  maupun  sangat  tidak setuju.  Hal  ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengikuti  berbagai  pelatihan
dengan serius untuk mendapatkan promosi jabatan. 5.
Untuk pernyataan 5 “Pegawai yang lebih terampil akan lebih cepat dalam pengembangan kariernya”.    Sebanyak  12  responden  19,4  menyatakan  sangat  setuju,  33  responden
53,2  menyatakan  setuju,  15  responden  24,2  menyatakan  kurang  setuju,  dan  2 responden 3,2 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden  yang menyatakan
sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa umumnya pegawai yang lebih terampil akan lebih diprioritaskan dalam pengembangkan karirnya.
6. Untuk  pernyataan  6  “Jabatan  saya  sesuai  dengan  keterampilan  yang  saya  miliki”.
Sebanyak  24  responden  38,7  menyatakan  sangat  setuju,  26  responden  41,9 menyatakan setuju, dan 12 responden 19,4 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada
responden  yang  menyatakan  tidak  setuju  maupun  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini menunjukkan bahwa mayoritas pegawai ditempakan sesuai dengan tingkat keterampilan
yang dimiliki. 7.
Untuk  pernyataan  7  “Setiap  pegawai  memiliki  kesempatan  untuk  meningkatkan kompetensi diri baik secara formal maupun informal”.  Sebanyak 21 responden 33,90
menyatakan  sangat  setuju,  37  responden  59,7  menyatakan  setuju,  dan  4  responden 6,5  menyatakan  kurang  setuju,  serta  tidak  ada  responden  yang  menyatakan  tidak
setuju  maupun  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar responden menilai memiliki kesempatan  yang sama untuk mengembangkan kompetensi
diri baik secara formal maupun informal.
Universitas Sumatera Utara
8. Untuk pernyataan 8 “Pegawai dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas dan tanggung
jawab dimasa mendatang”.  Sebanyak 11 responden 17,7 menyatakan sangat setuju, 29  responden  46,8  menyatakan  setuju,  20  responden  32,3  menyatakan  kurang
setuju, dan 2 responden 3,2 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa  secara  umum  program
pengembangan  karir  mempersiapkan  pegawai  untuk  mengahadapi  tugas-tugas  dan tanggung jawab dimasa mendatang.
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel  Kinerja Pegawai Y
Pernyataan SS
S KS
TS STS
Total f
f f
f F
100 1
12 19,4
34 54,8
13 21,0
3 4,8
0,0 100
2 10
16,1 34
54,8 16
25,8 2
3,2 0,0
100 3
10 16,1
32 51,6
11 17,7
9 14,5
0,0 100
4 9
14,5 41
66,1 10
16,1 2
3,2 0,0
100 5
14 22,6
36 58,1
12 19,4
0,0 0,0
100 6
13 21,0
41 66,1
8 12,9
0,0 0,0
100 7
15 24,2
41 66,1
6 9,7
0,0 0,0
100 8
16 25,8
31 50,0
14 22,6
1 1,6
0,0 100
9 20
32,2 42
67,7 0,0
0,0 0,0
100 Sumber:  Hasil Penelitian  2016
Berdasarkan  Tabel  4.7  distribusi  jawaban  responden  tentang  kinerja  pegawai  dapat diketahui bahwa:
1. Untuk  pernyataan  1  “Saya  dapat  menyelesaikan  pekerjaan  dengan  cepat  dan
memuaskan”.  Sebanyak 12 responden 19,4 menyatakan sangat setuju, 34 responden 54,8  menyatakan  setuju,  13  responden  21,0  kurang  setuju,  dan  3  responden
4,8 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  mampu  menyelesaikan
berbagai tugas dengan cepat dan memuaskan. 2.
Untuk  pernyataan  2  “Saya  selalu  berhati  –  hati  dalam  melaksanakan  pekerjaan  untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja”.  Sebanyak 10 responden 16,1 menyatakan
sangat  setuju,  34  responden  54,8  menyatakan  setuju,  16  responden  25,8
Universitas Sumatera Utara
menyatakan kurang setuju, dan 2 responden 3,2 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada  responden  yang  menyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa
mayoritas responden sangat jarang melakukan kesalahan dalam bekerja. 3.
Untuk  pernyataan  3  “Saya  mampun  menyelesaiakan  setiap  pekerjaan  yang  menjadi tanggung jawab saya”.  Sebanyak 10 responden 16,1 menyatakan sangat setuju, 32
responden 51,6 menyatakan setuju, 11 responden 17,7 menyatakan kurang setuju, dan  9  responden  14,5  menyatakan  tidak  setuju,  serta  tidak  ada  responden  yang
menyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden mampu menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan.
4.  Untuk  pern yataan  4  “Saya  selalu  mampu  menyelesaikan  tugas-tugas  tepat  waktu”.
Sebanyak  9  responden  14,5  menyatakan  sangat  setuju,  41  responden  66,1 menyatakan  setuju,  10  responden  16,1  menyatakan  kurang  setuju,  dan  2  responden
3,2 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  mampu  menyelesaikan  tugas
tepat  waktu,  namun  demikian,  masih  ditemukan  beberapa  responden  yang  terkadang kurang mampu menyelesaikan tugas tepat waktu.
5. Untuk  pernyataan  5  “Saya  melaksanakan  pekerjaan  dengan  tidak  menunda  –  nunda
waktu pengerjaannya”.  Sebanyak 14 responden 22,6 menyatakan sangat setuju, 36 responden  58,1  menyatakan  setuju,  dan  12  responden  19,4  menyatakan  kurang
setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  tidak  menunda-nunda menyelesaiakan pekerjaan.
6. Untuk  pernyataan  6  “Saya  melaksanakan  pekerjaan  sesuai  dengan  waktu  yang
ditentukan.    Sebanyak  13  responden  21,0  menyatakan  sangat  setuju,  41  responden 66,1  menyatakan  setuju,  dan  8  responden  12,9  menyatakan  kurang  setuju,  serta
tidak ada responden  yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju.  Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  mengerjakan  setiap  pekerjaan  sesuai  dengan waktu yang ditentukan.
7. Untuk pernyataan 7 “Saya selalu hadir pada hari kerja”.  Sebanyak 15 responden 24,2
menyatakan  sangat  setuju,  41  responden  66,1  menyatakan  setuju,  dan  6  responden 9,7  menyatakan  kurang  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden
memiliki tingkat kehadiran yang tinggi. 8.
Untuk pernyataan 8 “Saya selalu tepat waktu datang ke kantor”.  Sebanyak 16 responden 25,8 menyatakan sangat setuju, 31 responden 50,0 setuju, 14 responden 22,6
menyatakan kurang setuju, dan 1 responden 1,6 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada  responden  yang  menyatakan  sangat  tidak  setuju.    Hal  ini  menunjukkan  bahwa
mayoritas responden selalu hadir tepat waktu di kantor. 9.
Untuk  pernyataan  9  “Saya  mampu  bekerja  sama  dengan  atasan  maupun  rekan  kerja”. Sebanyak  20  responden  32,3  menyatakan  sangat  setuju,  dan  42  responden  67,7
menyatakan  setuju  serta  tidak  ada  responden  yang  menyatakan  kurang  setuju,  tidak setuju, maupun sangat tidak setuju.  Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden
mampu bekerja sama dengan atasan maupun rekan kerjanya.
4.2.2  Uji Asumsi Klasik
Uji  asumsi  klasik  dilakukan  untuk  memenuhi  asumsi-asumsi  regresi  agar  nilai estimasi  tidak  bias.  Uji  asumsi  klasik  yang  digunakan  meliputi  Uji  Normalitas  Data,  Uji
Heterokedastisitas, dan Uji Multikolinearitas.
1.  Uji Normalitas Data
Uji  normalitas  data  digunakan  untuk  mengetahui  apakah  data  berdistribusi  normal atau  mendekati  normal.  Data  dikatakan  normal  jika  tidak  menyalahi  atau  menyimpang  dari
asumsi  klasik.    Uji  normalitas  data  pada  penelitian  ini  dilakukan  dengan  menggunakan pendekatan histogram, grafik, dan pendekatan statistik kolmogorov-smirnov.
Universitas Sumatera Utara
a.  Pendekatan Histogram
Uji Normalitas dengan pendekatan Histogram dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:
Sumber:  Hasil Penelitian 2016 data diolah
Gambar 4.2 Histogram
Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi  yang  digunakan  telah  berdistribusi  normal,  hal  ini  dapat  dilihat  dari  garis  histogram
tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.
b.  Pendekatan Grafik
Pendekatan  lainnya  yang  digunakan  dalam  untuk  menguji  normalitas  data  adalah Pendekatan Grafik.  Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality
Probability  Plot .    Berikut  adalah  hasil  Uji  Normalitas  Data  dengan  pendekatan  Grafik
Normality Probability Plot.
Universitas Sumatera Utara
Sumber:  Hasil Penelitian 2016 data diolah
Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot
Berdasarkan  hasil  Uji  Normalitas  dengan  pendekatan  grafik  diatas,  dapat  diketahui bahwa  data  memiliki  distribusi  atau  penyebaran  yang  normal,  hal  ini  dapat  dilihat  dari
penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.
c.  Pendekatan Statistik  Kolmogorov-Smirnov
Uji  Normalitas  dengan  pendekatan  statisik  Kolmogorov-Smirnov  dapat  dilihat  pada Tabel 4.9  berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 62
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.56588829
Most Extreme Differences Absolute
.087 Positive
.059 Negative
-.087 Kolmogorov-Smirnov Z
.684 Asymp. Sig. 2-tailed
.738 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber:  Hasil Penelitian 2016 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah sebesar 0,738  0,05 Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran
data telah berdistribusi normal.
2.  Uji Heterokedastisitas