Uji Normalitas Uji Normalitas Data

Hasil Uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .917 26 Sumber: Pengolahan SPSS Berdasarkan Tabel 3.5 terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha rhitung 0,80. Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner dinyatakan reliabel.

3.10 Uji Asumsi Klasik

Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa Regresi dan Koefisien Determinasi. Agar didapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilihat dari hasil output SPSS pada grafik histogram. Apabila bentuk kurva memberikan pola simetristidak menceng, maka hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dan pada grafik Normal Probability Plot, apabila titik-titik pada grafik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertenti variabel independen homokedastisitas. Model regersi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homokedastisitas. Deteksi Universitas Sumatera Utara heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatterplot dengan memplotkan nilai ZPRED nilai prediksi dengan SRESID nilai residualnya. Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit Situmorang et al, 2010:91

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance Infaltion Factor VIF. Jika nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai Tolerance 0.1 atau sama dengan nilai VIF 5, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas Situmorang et al, 2010:129

3.11 Teknik Analisis data

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono,2008:206. Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan, dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti.

3.11.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruhhubungan antara variabel independent dan variabel dependent akan digunakan Universitas Sumatera Utara analisis regresi linier berganda multiple regression analysis. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 20,0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana: Y : Kinerja a : Konstanta b 1 , b 2 : Koefisien Regresi Variabel Bebas X 1 : Pelaksanaan penilaian prestasi kerja X 2 : Pengembangan karir e : Standard error

3.12 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.12.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji Signifikansi Simultan Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independent Penilaian Prestasi Kerja dan Pengembangan Karir secara bersama-sama serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent Kinerja Pegawai Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: H : b 1 , b 2 , = 0 Artinya secara bersama-sama serempak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent. H 1 : b 1 , b 2 , ≠ 0 Artinya secara bersama-sama serempak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan keputusan yaitu: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95. Universitas Sumatera Utara H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 dengan tingkat keyakinan 95.

3.12.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Uji Signifikansi Parsial Uji t digunakan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independent Penilaian Prestasi KerjaX 1 dan Pengembangan Karir X 2 terhadap variabel dependent Kinerja Pegawai. Bentuk pengujiannya yaitu: H : β i = 0 variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. H 1 : β i ≠ 0 variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusan: H diterima bila t hitung t tabel pada α = 5 H 1 diterima bila t hitung t tabel pada α = 5

3.12.3 Pengujian Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi R² ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X dan X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Singkat Universitas Sumatera Utara Sejarah Universitas Sumatera Utara USU dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya. Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini. Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro dan sekretaris Mr. Djaidin Purba. Sebagai hasil kerjasama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengandua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita. Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat 1954, Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan 1956,dan Fakultas Pertanian 1956. Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia. Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja Banda Aceh yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. kemudian disusul Universitas Sumatera Utara berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan 1960 di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh. Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi 1961, Fakultas Sastra 1965, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1965,Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1982, Sekolah Pascasarjana 1992, Fakultas Kesehatan Masyarakat 1993, Fakultas Farmasi 2006, dan Fakultas Psikologi 2007, serta Fakultas Keperawatan 2009. Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu Perguruan Tinggi Negeri PTN menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara BHMN. Perubahan status USU dari PTN menjadi BHMN merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI 2004 dan UNAIR 2006. Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP Negeri Medan 1964, yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan UNIMED yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan 1999 yang semula adalah Politeknik USU. Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, sebuah area yang hijau dan rindang seluas 120 ha yang terletak di tengah Kota Medan. Zona akademik seluas 90 ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa. Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Perpustakaan USU merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus USU Padang Bulan juga Universitas Sumatera Utara didukung oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan tenaga pendidik.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi menyatakan pola hubungan antar posisi yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, serta tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat hirarki penugasan dari atasan pada bawahan sehingga tidak terjadinya lapisan pimpinan yang banyak, sehingga batasan antara atasan dan karyawan tidak terlalu jauh jaraknya dan hubungan komunikasi dapat terjalin dengan baik antar sesama pekerja. Organisasi ini didorong untuk empowered yang artinya memberdayakan karyawan untuk lebih dapat mengambil suatu keputusan yang bebas dan bijaksana dengan memperhatikan batasan-batasan boundaries yang diberikan oleh perusahaan, sehingga diharapkan karyawan dapat mencapai produktivitas yang lebih tinggi. Pada Gambar 4.1 berikut dapat dilihat struktur organisasi Biro Rektor Universitas Sumatera Utara Medan. Sumber: Biro Rektor Universitas Sumatera Utara 2016 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Biro Rektor Universitas Sumatera Utara Rektor Pembantu Rektor Biro Keuangan Biro Akademik Biro Sumber Daya Manusia Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian Biro Perencanaan dan Kerjasama Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Uraian Tugas

Adapun uraian tugas pada Struktur Organisasi adalah sebagai berikut: 1. Rektor Rektor Universitas Sumatera Utara merupakan pimpinan Universitas yang diangkat melalui senat Universitas memiliki tugas dan tanggung jawab atas seluruh kegiatan yang ada di Universitas Sumatera Utara. 2. Pembantu Rektor Pembantu Rektor memiliki tugas dan tanggung jawab membantu tugas-tugas Rektor sesuai bidang masing-masing Pembantu Rektor terdiri dari Pembantu Rektor Bidang Akademik, Pembantu Rektor Bidang Kepegawaian dan Keuangan, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Pembantu Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, dan Pembantu Rektor Bidang Aset dan Perlengkapan. 3. Biro Akademik Biro Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab atas pelayanan kegiatan akademik kepada Mahasiswa maupun pihak-pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan akademik di Universitas Sumatera Utara. 4. Biro Keuangan Biro Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab dalah hal pengelolaan keuangan universitas secara umum. 5. Biro Sumber Daya Manusia Biro Sumber Daya Manusia merupakan unsur pelaksana administrasi di tingkat universitas yang fungsinya menjalankan administrasi personalia dan pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Sumatera Utara. 6. Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian Universitas Sumatera Utara Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pelaksana dan pengawasan kegiatan kemahasiswaan di tingkat universitas secara umum. 7. Biro Perencanaan dan Kerjasama Biro Perencanaan dan Kerjasama memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pelaksanan teknis dan administrasi terkait dengan perencanaan dan kerja sama. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum objek penelitian, khususnya mengenai karakteristik responden dan deskripsi jawaban responden terhadap sejumlah penyataan yang disebarkan melalui kuesioner. Analisis deskriptif yang dilakukan adalah analisis deskriptif frekuensi.

4.2.1.1 Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase Laki-Laki 27 43,5 Perempuan 35 56,5 Jumlah 62 100 Sumber: Hasil Penelitian 2016 Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 27 orang 43,5, dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 38 orang 56,5. Dengan demikian terlihat bahwa responden perempuan lebih dominan dibanding responden laki-laki. Hal ini umumnya karena disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan di Biro Rektor Universitas Sumatera Utara sebagian besar pekerjaan di bidang administrasi sehingga pegawai perempuan dinilai lebih tepat karena pekerjaan tidak begitu membutuhkan kekuatan fisik dalam pekerjaan. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Orang Persentase 20-30 Tahun 12 19,4 31-40 Tahun 17 27,4 41-50 Tahun 28 45,2 50 Tahun 5 8,1 Jumlah 62 100 Sumber: Hasil Penelitian 2016 Pada Tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan usia terlihat bahwa responden dengan usia 20-30 tahun sebanyak 12 orang 19,4, usia 31-40 tahun sebanyak 17 orang 27,4, usia 41-50 tahun sebanyak 28 orang 45,2, responden berusia 50 tahun sebanyak 5 orang 8,1. Dengan demikian terlihat bahwa responden dengan usia 41-50 tahun merupakan usia responden yang paling dominan dibanding usia lainnya. Hal ini karena pegawai Biro Rektor USU merupakan Pegawai Negeri Sipil sehingga mayoritas responden telah lama mengabdi di Biro Rektor USU. 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Usia Tahun Jumlah Orang Persentase S2 5 8,1 S1 27 43,5 D3 12 19,4 SMA 18 29,0 Jumlah 62 100 Sumber: Hasil Penelitian 2016 Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 5 orang 8,1, tingkat pendidikan S1 sebanyak 27 orang 43,5, tingkat pendidikan D3 sebanyak 12 orang 19,4, dan responden dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 18 orang 29,0. Dengan demikian terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan S1 merupakan tingkat pendidikan responden yang paling dominan. Hal ini umumnya karena tuntutan pekerjaan yang membutuhkan tingkat keilmuan dan keterampilan tertentu sehingga mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan sarjana. Universitas Sumatera Utara 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Jumlah Orang Persentase 1-5 Tahun 13 21,0 6-10 Tahun 8 12,9 11-15 Tahun 15 24,2 16-20 Tahun 18 29,0 20 Tahun 8 12,9 Total 62 100 Sumber: Hasil Penelitian 2016 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja pada Tabel 4.4 terlihat bahwa responden dengan masa kerja 1-5 tahun sebanyak 13 orang 21,0, responden dengan masa kerja 6-10 tahun sebanyak 8 orang 12,9, masa kerja 11-15 tahun sebanyak 15 orang 24,2, masa kerja 16-20 tahun sebanyak 18 orang 29,0, dan responden dengan masa kerja 20 tahun sebanyak 8 orang 12,9. Dengan demikian terlihat bahwa responden dengan masa kerja 16-20 tahun merupakan masa kerja yang paling dominan dibanding masa kerja lainnya. Hal ini umumnya karena pegawai Biro Rektor Universitas Sumatera Utara merupakan Pegawai Negeri Sipil sehingga sangat jarang ada yang mengundurkan diri menyebabkan tingkat perputaran pegawai sangat rendah. Hal ini menjadikan mayoritas pegawai telah memiliki masa kerja yang cukup lama antara 16-20 tahun.

4.2.1.2 Distribusi Jawaban Responden

Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana distribusi jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini dapat dilihat distribusi jawaban responden mengenai variabel penilaian prestasi kerja X 1 , variabel pengembangan karir X 2 , dan variabel kinerja pegawai Y. Frekuensi jawaban responden dapat dilihat pada Tabel-Tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Penilaian Prestasi Kerja X 1 Pernyataan SS S KS TS STS Total f f f f f 100 1 20 32,3 41 66,1 1 1,6 0,0 0,0 100 2 25 40,3 33 53,2 4 6,5 0,0 0,0 100 3 2 3,2 32 51,6 18 29,0 10 16,1 0,0 100 4 18 29,0 33 53,2 11 17,7 0,0 0,0 100 5 4 6,5 27 43,5 17 27,4 14 22,6 0,0 100 6 19 30,6 43 69,4 0,0 0,0 0,0 100 7 12 19,4 43 69,4 7 11,3 0,0 0,0 100 8 14 22,6 29 46,8 14 22,6 5 8,1 0,0 100 9 11 17,7 34 54,8 9 14,5 8 12,9 0,0 100 Sumber: Hasil Penelitian 2016 Berdasarkan Tabel 4.5 distribusi jawaban responden tentang penilaian prestasi kerja dapat diketahui bahwa: 1. Untuk pernyataan 1 “Pelaksanaan penilaian prestasi kerja tidak membeda-bedakan pegawai semua hal yang menyangkut agama, ras, suku, jenis kelamin, maupun hal-hal lainnya. Sebanyak 20 responden 32,3 menyatakan sangat setuju, 41 responden 66,1 menyatakan setuju, dan 1 responden 1,6 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahawa mayoritas responden menilai bahwa dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja tidak membeda bedakan pegawai berdasarkan agama, ras, suku, jenis kelamin maupun perbedaan-perbedaan lainnya yang tidak berhubungan dengan bidang pekerjaan. 2. Untuk pernyataan 2 “Setiap pegawai mendapat perlakuan yang sama dalam penilaian prestasi kerja ”. Sebanyak 25 responden 40,3 menyatakan sangat setuju, 33 responden 53,2 menyatakan setuju, dan 4 responden 6,5 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai mendapat perlakuan yang sama dalam penilaian prestasi kerja. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk pernyataan 3 “Ukuran penilaian kinerja jelas dan dapat dipahami”. Sebanyak 2 responden 3,2 menyatakan sangat setuju, 32 responden 51,6 setuju, 18 responden 29,0 kurang setuju, dan 10 responden 16,1 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mayoritas responden mengetahui dan memahami ukuran penilaian prestasi kerja, namun masih ditemukan beberapa responden yang kurang paham dan tidak mengetahu kejelasan ukuran penilaian prestasi kerja. 4. Untuk pernyataan 4 “Penilaian prestasi kerja berhubungan dengan tugas-tugas dan tanggung jawab sesuai bidang kerja ”. Sebanyak 18 responden 29,0 menyatakan sangat setuju, 33 responden 53,2 menyatakan setuju, dan 11 responden 17,7 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian prestasi kerja berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab sesuai bidang kerja masing-masing pegawai. 5. Untuk pernyataan 5 “Saya memperoleh informasi yang berhubungan dengan prosedur penilaian prestasi kerja ”. Sebanyak 4 responden 6,5 menyatakan sangat setuju, 27 responden 43,5 menyatakan setuju, 17 responden 27,4 menyatakan kurang setuju, dan 14 responden 22,6 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki informasi yang berhubungan dengan prosedur penilaian prestasi kerja, namun masih ditemukan sebagian responden yang kurang mengetahui prosedur penilaian prestasi kerja yang dilakukan. 6. Untuk pernyataan 6 “Hasil penilaian diberitahukan kepada seluruh pegawai”. Sebanyak 19 responden 30,6 menyatakan sangat setuju, dan 43 responden 69,4 menyatakan Universitas Sumatera Utara setuju. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penilaian prestasi kerja diberitahukan kepada seluruh pegawai. 7. Un tuk pernyataan 7 “Hasil penilaian prestasi kerja dapat dipercaya”. Sebanyak 12 responden 19,4 menyatakan sangat setuju, 43 responden 69,4 menyatakan setuju, dan 7 responden 11,3 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai bahwa hasil penilaian prestasi kerja dapat dipercaya. 8. Untuk pernytaan 8 “Hasil penilaian prestasi kerja sesuai kinerja”. Sebanyak 14 responden 22,6 menyatakan sangat setuju, 29 responden 46,8, 14 responden 22,6 menyatakan kurang setuju, dan 5 responden 8,1 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penilaian prestasi kerja secara umum telah sesuai dengan kinerja para pegawai. 9. Untuk pernyataan 9 “ Penilaian prestasi kerja dapat menggambarkan kinerja masing- masing pegawai secara keseluruhan”. Sebanyak 11 responden 17,7 menyatakan sangat setuju, 34 responden 54,8 menyatakan setuju, 9 responden 14,5 menyatakan kurang setuju, dan 8 responden 12,9 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penilaian prestasi kerja dapat menggambarkan kinerja masing-masing pegawai secara keseluruhan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Pengembangan Karir X 2 Pernyataan SS S KS TS STS Total f f f f F 100 1 24 38,7 33 53,2 3 4,8 2 3,2 0,0 100 2 21 33,9 24 38,7 17 27,4 0,0 0,0 100 3 18 29,0 33 53,2 11 17,7 0,0 0,0 100 4 13 21,0 30 48,4 19 30,6 0,0 0,0 100 5 12 19,4 33 53,2 15 24,2 2 3,2 0,0 100 6 24 38,7 26 41,9 12 19,4 0,0 0,0 100 7 21 33,9 37 59,7 4 6,5 0,0 0,0 100 8 11 17,7 29 46,8 20 32,3 2 3,2 0,0 100 Sumber: Hasil Penelitian 2016 Berdasarkan Tabel 4.6 distribusi jawaban responden tentang variabel pengembangan karir dapat diketahui bahwa: 1. Untuk pernyataan 1 “Organisasi memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan untuk mengembangkan karier”. Sebanyak 24 responden 38,7 menyatakan sangat setuju, 33 responden 53,2 menyatakan setuju, 3 responden 4,8 menyatakan kurang setuju, dan 2 responden 3,2 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa organisasi memberikan kesempatan yang sama bagi setiap pegawai untuk mengembankan karir. 2. Untuk pernyataan 2 “Peningkatan jenjang karier sesuai dengan peraturan Biro Rektor USU”. Sebanyak 21 responden 33,9 menyatakan sangat setuju, 24 responden 38,7 menyatakan setuju, 17 responden 27,4 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pengembangan karir secara umum telah sesuai dengan aturan yang berlaku di Biro Rektor USU. 3. Untuk pernyataan 3 “Biro Rektor menyediakan fasilitas pelatihan yang memadai”. Sebanyak 18 responden 29,0 menyatakan sangat setuju, 33 responden 53,2, dan 11 responden 17,7 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Biro Rektor USU menyediakan berbagai fasilitas pelatihan yang memadai. Universitas Sumatera Utara 4. Untuk pernyataan 4 “Saya mengikuti Pelatihan dengan serius untuk mendapatkan promosi jabatan”. Sebanyak 13 responden 21,0 menyatakan sangat setuju, 30 responden 48,4 menyatakan setuju, dan 19 responden 30,6 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengikuti berbagai pelatihan dengan serius untuk mendapatkan promosi jabatan. 5. Untuk pernyataan 5 “Pegawai yang lebih terampil akan lebih cepat dalam pengembangan kariernya”. Sebanyak 12 responden 19,4 menyatakan sangat setuju, 33 responden 53,2 menyatakan setuju, 15 responden 24,2 menyatakan kurang setuju, dan 2 responden 3,2 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa umumnya pegawai yang lebih terampil akan lebih diprioritaskan dalam pengembangkan karirnya. 6. Untuk pernyataan 6 “Jabatan saya sesuai dengan keterampilan yang saya miliki”. Sebanyak 24 responden 38,7 menyatakan sangat setuju, 26 responden 41,9 menyatakan setuju, dan 12 responden 19,4 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pegawai ditempakan sesuai dengan tingkat keterampilan yang dimiliki. 7. Untuk pernyataan 7 “Setiap pegawai memiliki kesempatan untuk meningkatkan kompetensi diri baik secara formal maupun informal”. Sebanyak 21 responden 33,90 menyatakan sangat setuju, 37 responden 59,7 menyatakan setuju, dan 4 responden 6,5 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan kompetensi diri baik secara formal maupun informal. Universitas Sumatera Utara 8. Untuk pernyataan 8 “Pegawai dipersiapkan untuk menghadapi tugas-tugas dan tanggung jawab dimasa mendatang”. Sebanyak 11 responden 17,7 menyatakan sangat setuju, 29 responden 46,8 menyatakan setuju, 20 responden 32,3 menyatakan kurang setuju, dan 2 responden 3,2 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum program pengembangan karir mempersiapkan pegawai untuk mengahadapi tugas-tugas dan tanggung jawab dimasa mendatang. Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kinerja Pegawai Y Pernyataan SS S KS TS STS Total f f f f F 100 1 12 19,4 34 54,8 13 21,0 3 4,8 0,0 100 2 10 16,1 34 54,8 16 25,8 2 3,2 0,0 100 3 10 16,1 32 51,6 11 17,7 9 14,5 0,0 100 4 9 14,5 41 66,1 10 16,1 2 3,2 0,0 100 5 14 22,6 36 58,1 12 19,4 0,0 0,0 100 6 13 21,0 41 66,1 8 12,9 0,0 0,0 100 7 15 24,2 41 66,1 6 9,7 0,0 0,0 100 8 16 25,8 31 50,0 14 22,6 1 1,6 0,0 100 9 20 32,2 42 67,7 0,0 0,0 0,0 100 Sumber: Hasil Penelitian 2016 Berdasarkan Tabel 4.7 distribusi jawaban responden tentang kinerja pegawai dapat diketahui bahwa: 1. Untuk pernyataan 1 “Saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan memuaskan”. Sebanyak 12 responden 19,4 menyatakan sangat setuju, 34 responden 54,8 menyatakan setuju, 13 responden 21,0 kurang setuju, dan 3 responden 4,8 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mampu menyelesaikan berbagai tugas dengan cepat dan memuaskan. 2. Untuk pernyataan 2 “Saya selalu berhati – hati dalam melaksanakan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja”. Sebanyak 10 responden 16,1 menyatakan sangat setuju, 34 responden 54,8 menyatakan setuju, 16 responden 25,8 Universitas Sumatera Utara menyatakan kurang setuju, dan 2 responden 3,2 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden sangat jarang melakukan kesalahan dalam bekerja. 3. Untuk pernyataan 3 “Saya mampun menyelesaiakan setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya”. Sebanyak 10 responden 16,1 menyatakan sangat setuju, 32 responden 51,6 menyatakan setuju, 11 responden 17,7 menyatakan kurang setuju, dan 9 responden 14,5 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mampu menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan. 4. Untuk pern yataan 4 “Saya selalu mampu menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu”. Sebanyak 9 responden 14,5 menyatakan sangat setuju, 41 responden 66,1 menyatakan setuju, 10 responden 16,1 menyatakan kurang setuju, dan 2 responden 3,2 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mampu menyelesaikan tugas tepat waktu, namun demikian, masih ditemukan beberapa responden yang terkadang kurang mampu menyelesaikan tugas tepat waktu. 5. Untuk pernyataan 5 “Saya melaksanakan pekerjaan dengan tidak menunda – nunda waktu pengerjaannya”. Sebanyak 14 responden 22,6 menyatakan sangat setuju, 36 responden 58,1 menyatakan setuju, dan 12 responden 19,4 menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak menunda-nunda menyelesaiakan pekerjaan. 6. Untuk pernyataan 6 “Saya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sebanyak 13 responden 21,0 menyatakan sangat setuju, 41 responden 66,1 menyatakan setuju, dan 8 responden 12,9 menyatakan kurang setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju maupun sangat tidak setuju. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa mayoritas responden mengerjakan setiap pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan. 7. Untuk pernyataan 7 “Saya selalu hadir pada hari kerja”. Sebanyak 15 responden 24,2 menyatakan sangat setuju, 41 responden 66,1 menyatakan setuju, dan 6 responden 9,7 menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat kehadiran yang tinggi. 8. Untuk pernyataan 8 “Saya selalu tepat waktu datang ke kantor”. Sebanyak 16 responden 25,8 menyatakan sangat setuju, 31 responden 50,0 setuju, 14 responden 22,6 menyatakan kurang setuju, dan 1 responden 1,6 menyatakan tidak setuju, serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden selalu hadir tepat waktu di kantor. 9. Untuk pernyataan 9 “Saya mampu bekerja sama dengan atasan maupun rekan kerja”. Sebanyak 20 responden 32,3 menyatakan sangat setuju, dan 42 responden 67,7 menyatakan setuju serta tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju, maupun sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan responden mampu bekerja sama dengan atasan maupun rekan kerjanya.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi-asumsi regresi agar nilai estimasi tidak bias. Uji asumsi klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas Data, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Multikolinearitas.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal. Data dikatakan normal jika tidak menyalahi atau menyimpang dari asumsi klasik. Uji normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik, dan pendekatan statistik kolmogorov-smirnov. Universitas Sumatera Utara

a. Pendekatan Histogram

Uji Normalitas dengan pendekatan Histogram dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut: Sumber: Hasil Penelitian 2016 data diolah Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram diatas menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.

b. Pendekatan Grafik

Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas data adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah Normality Probability Plot . Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan pendekatan Grafik Normality Probability Plot. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Penelitian 2016 data diolah Gambar 4.3 Grafik Normal Probability Plot Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik diatas, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.

c. Pendekatan Statistik Kolmogorov-Smirnov

Uji Normalitas dengan pendekatan statisik Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 62 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.56588829 Most Extreme Differences Absolute .087 Positive .059 Negative -.087 Kolmogorov-Smirnov Z .684 Asymp. Sig. 2-tailed .738 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian 2016 data diolah Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah sebesar 0,738 0,05 Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran data telah berdistribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas