c.  Organisasi  dapat  mengidentifikasi  prestasi –prestasi  yang  dikembangkan  demi
tercapainya tujuan organisasi.
2.1.4   Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian  kinerja  pada  dasarnya  merupakan  salah  satu  factor  kunci  guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, program penilaian prestasi kerja,
berarti  organisasi  telah  memanfaatkan  secara  baik  atas  SDM  yang  ada  dalam  organisasi. Menurut Rivai 2004:55 manfaat penilaian kinerja adalah:
1.  Manfaat bagi karyawan atau pegawai yang dinilai antara lain: a.  Meningkatkan motivasi
b.  Meningkatkan kepuasan kerja c.  Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan
d.  Adanya kesempatan berkomunikasi ke atas e.  Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi.
2.  Manfaat bagi penilai: a.  Meningkatkan kepuasan kerja
b.  Kesempatan  untuk  mengukur  dan  mengidentifikasikan  kecenderungan  kinerja karyawan
c.  Meningkatkan kepuasan kerja baik dari para manajer ataupun karyawan d.  Sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawan
e.  Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi karyawan 3.  Manfaat bagi perusahaan
a.  Memperbaiki seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan b.  Meningkatkan kualitas komunikasi
c.  Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan
Universitas Sumatera Utara
d.  Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan untuk masing – masing karyawan.
2.1.5   Ruang Lingkup Penilaian Prestasi Kerja
Ruang  lingkup  penilaian  prestasi  kerja  mencakup  5  W  dan  1  H  yaitu  what,  why, where, when, who, dan how.
Mangkunagara 2001:73 mengungkapkan: 1.  Who, pertanyaan ini mencakup siapa yang menilai dan siapa yang dinilai.
2.  What, apa yang harus dinilai, yaitu: a.  Objekmateri  yang  dinilai  antara  lain  hasil  kerja,  kemampuan  sikap,  kepemimpinan
kerja, dan motivasi kerja. b.  Dimensi waktu, yaitu kinerja yang dicapai pada pada saat ini current performance dan
potensial yang dapat dikembangkan pada waktu yang akan datang future potensial. 3.  Why, mengapa penilaian prestasi kerja itu dilakukan. Hal ini untuk:
a. Memelihara potensi kerja
b. Menentukan kebutuhan pelatihan kerja
c. Dasar pengembangan karir
d. Dasar promosi jabatan.
4.  When,  waktu  pelaksanaan  penilaian  prestasi  kerja  dapat  dilakukan  secara  formal  dan informal.  Penilaian  secara  formal  dilakukan  secara  periodik.  Seperti  tiap  bulan.  Kwartal,
triwulan,  semester  atau  setiap  tahun.  Penilaian  informal  dilakukan  secara  terus  menerus dan setaip saat atau setiap hari kerja.
5.  Where, penilaian prestasi kerja dapat dilakukan pada dua alternatif tempat yaitu: a.  Di tempat kerja on the job appraisal. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja di tempat
kerja  pegawai  yang  bersangkutan  atau  di  tempat  lain  yang  masih  dalam  lingkungan organisasinya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
b.  Di luar tempat kerja off the job appraisal.Pelaksanaan penilaian prestasi kerja dapat dilakukan di luar organisasi dengan cara meminta bantuan konsultan.
6.  How,  bagaimana  penilaian  prestasi  kerja  dilakukan,  yaitu  dengan  menggunkan  metode
tradisonal atau metode modern. 2.1.6  Indikator Penilaian Prestasi Kerja
1.  Adil Artinya indikator penilaian prestasi kerja dilakukan tanpa membeda-bedakan kondisi para
karyawan semua hal  yang menyangkut  agama, ras, suku, jenis  kelamin,  maupun hal-hal lainnya.
2.  Objektif Artinya  hasil  dari  sistem  penilaian  tersebut  dapat  diterima  hubungannya  dengan
kesuksesan dari pelaksanaan pekerjaan dalam suatu organisasi. 3.  Transaparan
Artinya hasil dari penilaian prestasi kerja yang dilaksanakan dapat diketahui oleh para karyawan terbuka.
4.  Konsisten Artinya  hasil  penilaian  tersebut  dapat  dipercaya  konsiten  dan  stabil.    Suatu  penilaian
dinyatakan memiliki tingkat konsistensi yang tinggi apabila dua penilai atau lebih menilai karyawan yang sama memiliki hasil penilaian yang tingkatnya relatif sama.
5.  Sensitif Artinya sistem penilaian cukup peka dalam membedakan atau menunjukkan kegiatan yang
berhasil atau sukses, cukup maupun gagal atas pelaksanaan tugas oleh seorang karyawan. Indikator  penilaian  prestasi  kerja  ini  sangat  penting,  karena  jangan  sampai  suatu  sistem
penilaian  tidak  memiliki  kemampuan  membedakan  karyawan  yang  berhasil  dengan karyawan yang tidak berhasil atau gagal.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian Prestasi Kerja