Bidang Moral Paparan Data 1. Pendidikan Pesantren Sebagai Alternatif Pendidikan Nasional di Era

hubungan keduanya menjadi empat yaitu konflik, independen, dialog dan integrasi.

a. Konflik

Konflik berarti agama dan ilmu pada posisi yang bertentangan. Abad pertengahan memberikan gambaran tentang hal ini, yaitu penemuan ilmiah bertentang dengan pendapat gereja pada saat itu, sehingga seseorang harus memilih untuk menjadi orang yang beriman dengan menolak kebenaran ilmiah atau menerima pendapat ilmiah dengan konsekuensi dianggap kafir.

b. Independen

Independen, agama dan ilmu adalah dua domain yang dapat hidup bersama sepanjang mempertahankan “jarak aman” satu sama lain. Dinyatakan bahwa ilmu dan agama mempunyai bahasa sendiri karena melayani fungsi yang berbeda dalam kehidupan manusia. Ilmu menelusuri cara kerja benda- benda dan berurusan dengan fakta objektif, sedangkan agama berurusan dengan nilai dan makna tertinggi. Versi yang lain adalah bahwa dua jenis penyelidikan ini menawarkan dua perspektif yang saling melengkapi dan bukan saling meruntuhkan. Keduanya dapat ditempatkan secara terpisah dalam kehidupan manusia.

c. Dialog

Dialog, yaitu membandingkan metode kedua bidang ini yang dapat menunjukkan kemiripan dan perbedaan. Dialog dapat terjadi ketika ilmu menyentuh persoalan di luar wilayahnya sendiri. Misal dengan menanyakan mengapa alam semesta serba teratur dan dapat dipahami. Dalam banyak hal agama perlu meminjam berbagai metode yang dikembangkan ilmu untk lebih memantapkan keyakinan agama, demikian pula ilmu perlu nilai-nilai agama agar perkembangan ilmu tidak justru menjatuhkan martabat manusia.

d. Integrasi

Dalam natural teologi telah dikenal tradisi panjang seputar bukti ilmiah keberadaan Tuhan. Belakangan ini para astronom berargumen bahwa tetapan fisika di alam semesta ini tampak di rancang sedemikian cermat. Seandainya setelah big bang laju ekspansi alam semesta satu detik lebih lambat maka alam semesta akan mengalami kehancuran sebelum unsur-unsur kimia yang dibutuhkan bagi kehidupan terbentuk, demikian pula sebaliknya apabila laju ekspansi itu sedikit lebih cepat, maka evolusi kehidupan tidak akan terjadi Zamahsyari Dhofier: 2011. Ini semua berarti bahwa meskipun teori evolusi paling tidak saat ini dalam pendekatan keilmuan adalah yang paling memadai untuk menjawab persoalan misteri kehidupan makhluk hidup, namun ternyata ada hal yang harus diakui bahwa tidak mungkin itu semua terjadi sebagai suatu peristiwa yang hanya kebetulan saja, ada “sesuatu” yang menjadikan itu semua terjadi, itulah Tuhan. Problem-problem dunia modern era globalisasi inilah yang menjadi tantangan besar bagi umat Islam untuk menjadi problem solver dan tidak justru menjadi bagian dari problem itu sendiri. Islam diturunkan ke muka bumi adalah sebagai hudan li al-naas, petunjuk bagi umat manusia. Petunjuk ini akan hanya sebagai petunjuk kalau tidak dikaji dan diterjemahkan dalam kehidupan konkrit sehari-hari. Sebagai petunjuk kehidupan tentunya Al- Qur’an mengandung nilai -nilai yang dapat dijabarkan dalam setiap bidang kehidupan. Kesempurnaan Islam sebagaimana disebutkan dalam surat Al- Maidah ayat 3 yang artinya: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan Islam sebagai agama kalian …”. Tidak dapat diartikan bahwa Al - Qur’an sudah berhenti karena kesempurnaan Al- Qur’an ini seluruh persoalan kehidupan dapat dicari rujukannya dengan selalu menggali makna dan nilai-nilai yang ada di dalamnya secara terus-menerus.

4. Bidang Manajemen

Bagi pesantren yang sudah masuk kategori pesantren modern dalam arti pesantren yang sudah memiliki lembaga pendidikan formal dari tingkat Madrasah Ibt ida’iyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah maupun Perguruan Tinggi, mestinya manajemen pengelolaan dan pengembangan lembaga pendidikan pesantren sudah menggunakan manajemen yang modern. Yakni setidaknya sebuah pesantren tersebut sudah memiliki visi – misi dan startegi tradisi yang dirumuskan secara jelas, dan memiliki aturan dasar