Pengertian Insektisida UJI EKSTRAK DAUN MARA TUNGGAL (Clausena excavata Burm F.) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA HAMA Spodoptera litura PADA TANAMAN SAWI (Brassica juncea (L.)).
11
5. Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT Organisme Penganggu
Tanaman yang telah kebal pada pestisida sintetik. 6.
Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman. 7.
Murah dan mudah dibuat oleh petani. Kelemahannya:
1. Capat terurai dan kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus
lebih sering. 2.
Daya racunnya rendah tidak langsung mematikan serangga. 3.
Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku.
4. Kurang praktis.
5. Tidak tahan disimpan.
Sinaga, 2009:15 Setiap tanaman mengandung zat metabolit sekunder dengan konsentrasi
berbeda-beda, bahwa semakin tinggi konsentrasi, maka jumlah zat metabolit sekunder yang mengenai kulit semakin banyak, sehingga dapat menghambat
pertumbuhan dan menyebabkan kematian serangga lebih banyak. Sutoyo, 1997; Sinaga, 2009:16. Bioinsektisida memiliki beberapa fungsi, antara lain: repelan,
yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat. Antifeedant
, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot, merusak perkembangan telur, larva dan pupa, menghambat reproduksi serangga
betina, racun syaraf, mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga Sinaga, 2009:17.
12
Hasil studi etnobotani pemanfaatan tumbuhan sebagai pestisida di daerah hutan penyangga Taman Nasional Bukit Baka - Bukit Raya Kabupaten
Sintang dan Taman Nasional Gunung Palong Kabupaten Ketapang mengungkapkan bahwa tidak kurang dari 53 jenis tumbuhan pernah
dimanfaatkan petani dan masyarakat setempat sebagai pestisida. Jumlah jenis tumbuhan ini tentunya akan bertambah bila dilakukan studi etnobotani pada
kabupaten-kabupaten lainnya. Dari sejumlah tanaman yang digunakan sebagai pestisida, 19 jenis tumbuhan digunakan petani sebagai insektisida, sedangkan
sisanya digunakan sebagai racun hewan lainnya. Jenis tumbuhan yang pernah dimanfaatkan sebagai insektisida tumbuhan pada suatu tempat dengan tempat
lainnya sangat beragam, sedangkan cara pemanfaatannya umumnya relatif hampir sama. Umumnya terdapat beberapa cara yang biasa dilakukan petani,
antara lain dengan : 1.
Penyemprotan cairan perasan tumbuhan, 2.
Penyebaran atau penempatan penanaman bagian tumbuhan di sudut-sudut tertentu pada lahan pertanaman,
3. Pengasapan pembakaran bagian tanaman yang mengandung bahan
insektisida, 4.
Penggunaan bagian tumbuhan untuk pengendalian hama di penyimpanan.