Pengaruh Ekstrak Daun Mara Tunggal Clausena excavata terhadap

65 Tabel 17. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Ekstrak Daun Mara Tunggal Clausena excavata Burm F terhadap Berat Basah Tanaman Sawi Brassica juncea L. F Sig. Perlakuan antar kelompok 3.000 .430 Berdasarkan hasil analisis anova satu arah, dengan taraf kesalahan 0,05, berat basah sawi tidak mengalami beda nyata yang signifikan. Nilai signifikansi sebesar 0,430 lebih besar dari taraf kesalahan α0,05. Artinya tidak adanya beda nyata berat basah sawi antar perlakuan pemberian dosis ekstrak daun mara tunggal. Berdasarkan pengamatan, setiap tanaman sawi memiliki kerusakan parah akibat serangan hama dan juga. Hal tersebut menjadikan tidak adanya perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Sehingga pemberian ekstrak daun mara tunggal tidak mempengaruhi berat basah sawi.

D. Morfologi dan Tingkat Kerusakan Tanaman Sawi

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap morfologi tanaman sawi pada berbagai konsentrasi, tidak adanya perbedaan morfologi akibat pengaruh penyemprotan ekstrak daun mara tunggal. Berikut adalah tabel perubahan morfologi tanaman sawi sesudah infeksi larva Spodoptera litura. 66 Tabel 18. Tabel Morfologi dan Tingkat Kerusakan Tanaman Sawi. Dosis Morfologi Daun Banyaknya lubang kerusakan Gambar Daun berwarna hijau, dengan banyak lubang dan beberapa helai daun tersisa tulang- tulang daunnya, tidak ada kelayuan +++++ sangat banyak 17,5 Daun berwarna hijau, dengan banyak lubang dan hanya tersisa tulang- tulang daunnya, tidak ada kelayuan ++++ banyak 20 Daun berwarna hijau, tidak layu. +++ cukup banyak 22,5 Daun berwarna hijau, tidak layu. ++ sedikit Pestisida Sintetik Daun berwarna hijau, tidak terdapat kerusakan yang parah. + sangat sedikit 67 Pada Tabel 18, penyemprotan ekstrak daun mara tunggal mempengaruhi morfologi tanaman. Antara kontrol dengan perlakuan dosis, memiliki beda akibat penyemprotan. Perbedaan yang terlihat adalah tingkat kerusakan daun oleh serangan larva Spodoptera litura. Serangan larva merusak daun dan tinggal tulang daunnya saja. Berikut adalah gambar serangan hama terhadap tanaman sawi. Gambar 8 . Kerusakan Daun Sawi Akibat Serangan Larva Instar III Spodoptera litura . Sumber : Dokumentasi Pribadi. Pada pengamatan, tanaman sawi setelah penyemprotan tetap berwarna hijau, segar, sama seperti sebelum penyemprotan. Pengamatan ke dua setelah infeksi larva Spodoptera litura terdapat perubahan morfologi akibar serangan hama. Perubahan tersebut berupa berlubangnya helai daun Karena dimakan oleh hama. Intensitas kerusakan yang terjadi pada setiap perlakuan hampir sama dikarenakan satu hari selama infeksi larva terlihat 68 aktif memakan daun sawi. Setelah penyemprotan pertama, ada beberapa larva Spodoptera litura yang mati, akibatnya sawi yang termakan berkurang.

E. Keterbatasan Penelitian

Peneliti mengalami kesulitan kekurangan jumlah larva Spodoptera litura karena larva yang menetas di Balittas Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Malang, hanya cukup digunakan untuk 5 hama setiap tanaman. Jadi peneliti menggunakan jumlah minimal dalam melakukan penelitian.