35
E. Prosedur Kerja
1. Penyemaian Bibit Sawi Bibit sawi yang akan ditanam sebelumnya direndam selama 24
jam. Bibit sawi yang digunakan adalah bibit yang tenggelam. Persemaian bibit sawi menggunakan media berupa pasir halus dengan ketebalan 3-4
cm. Biji sawi yang telah terpilih ditaburkan di atas media. Selanjutnya ditutupi kembali dengan media tipis-tipis sekitar 0,5 cm. Jarak penaburan
agak renggang. Dilakukan penyiraman setiap hari hingga media terbasahi. Penyiraman dilakukan satu kali yaitu pukul 09.00 WIB.
Penyemaian dilakukan selama 14 hari. 2. Persiapan Media Tanam
Dalam penelitian ini, media tanam yang digunakan adalah media tanam tanah dan pupuk kompos yang berasal dari pupuk kandang.
Perbandingan tanah dengan pupuk kompos adalah 2:1. Media tanah digunakan untuk menjadikan kondisi yang memenuhi pertumbuhan
tanaman sawi. Kompos pupuk kandang memiliki kandungan unsur hara seperti natrium, kalium, phosphor, dan juga mikroorganisme yang
mampu memecah bahan organik. 3. Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Sawi
Benih yang telah disemai yang berumur 10 hari atau yang memiliki 3-4 helai daun dipilih. Tanaman sawi harus sehat, tidak terinfeksi
hamapenyakit memiliki daun yang berwarna hijau, segar. Kemudian dipindahkan ke dalam polybag yang berjumlah 36 buah. Masing-masing
36
polybag berisi satu tanaman sawi. Sementara untuk penyiraman air dilakukan 1 kali sehari. Penyiangan dari gulma hama dilakukan secara
manual. 4. Pengumpulan Hama Spodoptera litura
Larva Spodoptera litura diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Malang. Hama Spodoptera litura yang diperoleh
adalah hama instar I yang menetas kemudian diaklimatisasi dan dipelihara selama 5 hari agar menjadi larva instar III yang memiliki ciri
warna hijau kehitaman pada bagian abdomen, pada abdomen terdapat garis hitam melintang. Hama tersebut diberi makan caisim segar dan
daun cabai segar dan ditutup dengan kasa. 5. Pelepasan Hama Spodoptera litura
Pelepasan hama dilakukan pada saat sawi berumur 21 HST. Setiap tanaman sawi diinfeksikan 5 ekor hama Spodoptera litura. Penginfeksian
hama dilakukan pada sore hari. 6.
Pembuatan Ekstrak Daun Mara Tunggal Clausena excavate Burm F. Daun mara tunggal segar ditimbang sebanyak 100 gram kemudian
dihaluskandiblender dengan 100 ml air kran ditambah 1 ml alcohol 90 . Campuran tersebut kemudian didiamkan selama 24 jam untuk
menghasilkan produk ekstrak, lalu disaring dengan saringan yang dilapisi dengan kain kasa berlapis. Campuran tersebut dijadikan sebagai starter
ekstrak daun mara tunggal.