Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

20 Namun tidak semua alat permaian edukatif disebut dengan alat permainan edukatif. Menurut Badru Zaman 2006 ciri-ciri yang harus dimiliki sebuah alat permainan edukatif yaitu sebagai berikut. a. Alat permainan tersebut ditujuan untuk siswa b. Difungsikan untuk mengembangkan berbagai perkembangan siswa c. Dapat digunakan dengan berbagi cara, bentuk dan untuk bermacam tujuan aspek d. Pengembangan atau bermanfaat multiguna e. Aman atau tidak berbahaya bagi anak f. Dirancang untuk mendorong aktivitas dan kreativitas anak. g. Bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan h. Mengandung nilai pendidikan. Sedangkan menurut Mayke S. Tedjasaputra 2001: 81, alat permaianan edukatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Dapat dirancang dalam berbagai cara, maksudnya dapat dimainkan dengan berbagai macam tujuan, manfaat dan berbagi macam bentuk. b. Difungsikan untuk mengembangkan berbagai kemampuan anak c. Bentuk aman dan tidak berbahaya d. Membuat siswa terlibat secara aktif e. Bersifat konstruktif. Alat permainan edukatif Siraja dirancang agar memenuhi ciri-ciri tersebut. Ciri-ciri di atas menunjukan bahwa sebuah APE Siraja harus 21 multifungsi atau tidak hanya mampu mengambangkan satu aspek saja namun mampu mengembangkan lebih dari satu kemampuan siswa. Alat harus aman bagi siswa tidak membahayakan baik dari segi bentuk maupun bahan, mengandung nilai pendidikan, mampu mengembangkan kemampuan anak, dan membuat siswa nyaman dalam belajar. Apabila sebuah APE tidak memenuhi ciri-ciri tersebut, maka APE tersebut tidak bisa dikatakan sebagai Alat Permainan Edukatif. Adapun beberapa fungsi dari alat permainan edukatif menurut Badru Zaman 2006: 8 dalam mendukung penyelenggaraan proses belajar siswa sehingga dapat berlangsung dengan baik dan bermakna serta menyenangkan bagi siswa yaitu: 1. Menciptakan situasi bermain belajar yang menyenangkan. Dengan penggunakan alat permainan dalam kegiatan belajar siswa akan lebih menikmati pembelajaran sehingga banyak hal yang mereka peroleh saat pembelajaran. 2. Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif. Dalam suasana yang menyenangkan, siswa akan mencoba melakukan berbagai kegiatan yang mereka sukai dengan cara menggali dan menemukan sesuai yang ingin mereka ketahui. Sehingga akan menimbulkan kondisi siswa mengembangkan rasa percaya diri mereka 22 dalam memainkan alat permainan edukatif dan memecahkan sendiri masalah yang ada dalam permainan. 3. Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku dan pengembangan kemapuan dasar. Alat permainan edukatif juga dapat menjadi media dalam permbentukan prilaku dan pengembangan kemampuan dasar. Sebagai contoh alat permainan edukatif boneka tangan, permainan ini menggunakan dialog sehingga anak dapat mengembangan kemampuan berbahasa. Selain itu anak menperoleh pemahaman karakteristik dan sifat dari tokoh-tokoh yang disimbolkan oleh boneka-boneka tersebut secara bersama. 4. Memberikan kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman sebaya. Alat permainan edukatif berfungsi memfasilitasi anak-anak mengembangkan hubungan yang komunikatif dengan lingkungan di sekitar misalnya dengan teman-temanya. Siswa memainkan APE secara berkelompok, sehingga secara tidak langsung memberikan kesempatan siswa untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan cara berdiskusi dalam penggunakan APE tersebut. 23

D. Pembelajaran Media Sinau Aksara Jawa SIRAJA

1. Media Sinau Aksara Jawa

Media sinau aksara Jawa SIRAJA adalah media pembelajaran untuk menumbuhkan minat siswa belajar membaca dan menulis aksara Jawa dengan benar. Media kartu SIRAJA dimainkan secara berkelompok. Media kartu SIRAJA dapat membantu siswa dalam belajar membaca dan menulis aksara Jawa dengan lebih menyenangkan, karena siswa kelas V SD berada pada tahap dimana masih senang bermain dan bermain dengan teman sebaya, sehingga permainan SIRAJA dilaksanakan dengan cara belajar sambil bermain agar siswa lebih tertarik untuk belajar aksara Jawa. Konsep penggunaan media kartu SIRAJA yang pertama adalah siswa akan diajak untuk bermain tanya jawab dari huruf asli aksara Jawa tanpa ditambah dengan sandhangan, setelah siswa sudah merasa cukup untuk bermain tanya jawab kemudian siswa mulai mencoba membongkar pasangkan huruf aksara Jawa dan sandhanganya sehingga menghasilkan bunyi yang berbeda-beda karena penambahan sandhang tersebut. Setelah siswa paham dengan konsep peletakan sandhang, siswa memasuki pada tahap penyusunan kata. Siswa diberikan soal dimana terdapat kata dalam huruf alphabet, siswa harus mengubah kata tersebut ke dalam aksara dengan benar. Kelompok yang menjawab benar paling banyak adalah pemenangnya.