Deteksi Multicollinierity dan Singularity

82 Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 47,888 lebih kecil dari 55,476. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel.

4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Singularity

Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil, maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 4.0 diperoleh hasil Determinant of Sample Covariance Matrix adalah 0 yaitu sebesar 39,978.860 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. 4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent construct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : 83 Tabel 4.13. Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis Konstrak Indikator Faktor Loading 1 2 3 4 Price Orientation X11 0,794 X12 0,689 X13 0,696 X14 0,629 Comfort Orientation X21 0,538 X22 0,613 X23 0,437 Time Orientation X31 0,525 X32 0,556 X33 0,799 X34 0,740 Perceived Benafits Y11 0,673 Y12 0,644 Y13 0,708 Y14 0,685 Y15 0,571 Perceived Risk Y21 0,880 Y22 0,853 Y23 0,700 Y24 0,613 Transaction Cost Z11 0,568 Z12 0,870 Z13 0,814 Purchasung Behavior Z21 0,719 Z22 0,653 Z23 0,739 Z24 0,643 Sumber : Hasil Pengolahan Data Lampiran 5 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar 0.5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik dan dapat diterima. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. 84 Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.14. Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha Price Orientation X11 0,819 0,792 X12 0,771 X13 0,785 X14 0,771 Comfort Orientation X21 0,834 0,757 X22 0,846 X23 0,782 Time Orientation X31 0,788 0,776 X32 0,793 X33 0,768 X34 0,752 Perceived Benafits Y11 0,742 0,785 Y12 0,699 Y13 0,774 Y14 0,746 Y15 0,722 Perceived Risk Y21 0,870 0,843 Y22 0,882 Y23 0,783 Y24 0,766 Transaction Cost Z11 0,768 0,790 Z12 0,877 Z13 0,871 Purchasung Behavior Z21 0,764 0,781 Z22 0,765 Z23 0,832 Z24 0,747 : tereliminasi Sumber : Lampiran 6 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil yang baik dimana koefisien koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebagian besar memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu 0.7 Hair et.al.,1998. 85 Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Construct reliability dan Variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut: [ ] [ ] ] j ading dardize Lo S Loading Stadardize liability Construct ε ∑ + ∑ ∑ = 2 2 tan Re [ ] [ ] j ading dardize Lo S Loading Stadardize xtracted Variance E ε ∑ ∑ ∑ = 2 2 tan Sementara ε j dapat dihitung dengan formula ε j [ ] 2 tan 1 ading dardize Lo S j − = ε = 1 – [Standardize loading] secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,5 Hair at, 1998. Standardize loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat estimasi setiap construct standardize regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya. Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut: 86 Tabel 4.15. Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [εj] Construct Reliability Variance Extrated Price Orientation X11 0,794 0,630 0,370 0,796 0,496 X12 0,689 0,475 0,525 X13 0,696 0,484 0,516 X14 0,629 0,396 0,604 Comfort Orientation X21 0,679 0,461 0,539 0,761 0,519 X22 0,831 0,691 0,309 X23 0,636 0,404 0,596 Time Orientation X31 0,525 0,276 0,724 0,755 0,443 X32 0,556 0,309 0,691 X33 0,799 0,638 0,362 X34 0,740 0,548 0,452 Perceived Benafits Y11 0,673 0,453 0,547 0,791 0,433 Y12 0,644 0,415 0,585 Y13 0,708 0,501 0,499 Y14 0,685 0,469 0,531 Y15 0,571 0,326 0,674 Perceived Risk Y21 0,880 0,774 0,226 0,850 0,592 Y22 0,853 0,728 0,272 Y23 0,700 0,490 0,510 Y24 0,613 0,376 0,624 Transaction Cost Z11 0,568 0,323 0,677 0,801 0,581 Z12 0,870 0,757 0,243 Z13 0,814 0,663 0,337 Purchasung Behavior Z21 0,719 0,517 0,483 0,783 0,476 Z22 0,653 0,426 0,574 Z23 0,739 0,546 0,454 Z24 0,643 0,413 0,587 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Hasil Pengolahan Data lampiran 7 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability sebagian besar ≥ 0,7, dan variance extracted yang diperoleh sebagian besar menunjukkan nilai diatas 0,5. Yang artinya seluruh instrumen yang digunakan pada penelitian ini telah reliabel. 87

4.3.5. Pengujian Model Dengan One-Step Approach