dicatat waktu kerja yang diukur kemudian tombol ditekan lagi dan segera jarum penunjuk bergerak untuk mengukur elemen kerja berikutnya. Dengan cara
demikian maka data waktu untuk setiap elemen kerja yang diukur akan dapat dicatat secara langsung tanpa ada pekerjaan tambahan untuk pengurangan seperti
yang dijumpai dalam metode continous timing. 3. Pengukuran waktu kerja akumulatif.
Pada waktu kerja ini memungkinkan pembaca pembaca secara langsung untuk masing-masing elemen kerja yang ada. Didalam cara ini akan digunakan
dua atau lebih stop watch akan bekerja secara bergantian. Stop watch ini akan didekatkan sekaligus pada papan-papan pengamatan dan dihubungkan pada suatu
tuas. Apabila stop watch pertama dijalankan maka stop watch kedua ketiga akan berhenti dan jarum akan tetap pada posisi nol. Metode accumulative memberikan
keuntungan tersendiri didalam hal akan pembacaan akan lebih mudah dan lebih teliti karena jarum stop watch tidak dalam keadaan bergerak pada saat pembacaan
data. Wignjosoeboto Sritomo, 1992.
2.1.3. Langkah – Langkah Pelaksanaan Pengukuran Waktu Kerja.
Persiapan sebelum pengukuran waktu kerja adalah sangat penting. Karena hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas pengukuran yang dilaksanakan.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dengan jam henti yaitu : 1.
Menetapkan tujuan pengukuran. Sebagaimana halnya dengan berbagai kegiatan lainnya tujuan melakukan
kegiatan ini harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran waktu, hal-hal
penting yang harus diperhatikan adalah untuk apa hasil pengukuran dipergunakan, berapa tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran.
2. Melakukan penelitihan pendahuluan. Penelitihan pendahuluan diakukan untuk mempelajari sistem dan kondisi
kerja yang ada dengan maksud malakukan perbaikan jika diperlukan agar diperoleh kerja yang baik.
3. Memilih operator Operator yang akan melakukan pekerjaan yang diukur bukanlah orang
yang begitu saja diambil. Operator haruslah mempunyai persyaratan tertentu agar didapatkan hasil pengukuran yang baik, seperti berkemampuan normal dan dapat
diajak bekerja sama. 4.
Melatih operator Operator harus dilatih terlebih dahulu, terutama pada kondisi dan cara kerja
yang dipakai tidak sama dengan yang biasa dijalankan operator. 5. Mengurangi pekerjaan atas elemen pekerjaan.
Pekerjaan dipecahkan menjadi elemen pekerjaan yang merupakan gerakan bagi orang yang bersangkutan. Elemen inilah yang diukur waktunya waktu
siklus. Tujuan dilakukan pengamatan atas elemen-elemen yaitu untuk menjelaskan catatan tentang tata cara yang dilakukan, untuk memungkinkan
melakukan penyesuaian bagi elemen, untuk memudahkan mengamati terjadinya elemen yang tidak baku dan memungkinkan dikembangkan data waktu standart
ataupun tempat kerja yang bersangkutan.
6. Menyiapkan alat pengukuran. Setelah kelima langkah-langkah tesebut diatas dijalankan dengan baik.
Langkah terakhir sebakum malakukan pengukuran yaitu menyiapkan alat-alat yang diperlukan yaitu :
a. Jam henti
b. Lembaran-lembaran pengamatan.
c. Pena atau pensil
d. Papan pengamatan
Sutalaksana 1982.
2.1.4. Melakukan Pengukuran Waktu