Gambar 2.5
Batas Kendali Bawah Batas Daerah B
Batas Daerah A t
Batas Daerah B Batas Daerah A
Batas Kendali Atas
Peta Kontrol Peramalan Moving Range Chart MRC
Nasution Arman Hakim, 1999
2.3. Penetapan Kapasitas Produksi
Penetapan kapasitas produksi yang diperlukan adalah satu kunci permasalahan pokok tidak hanya merancang fasilitas produksi yang baru atau
ekspansi fasilitas yang ada, akan tetapi juga untuk mengantisipasi periode operasi yang pendek di mana size pabrik tidak bida dirubah begitu saja.
Keputusan mengenai kapasitas produksi, yang dalam hal ini juga ditentukan oleh kemampuan mesin atau fasilitas produksi yang terpasang menjadi begitu
penting demi kelancaran dan pengendalian produksi. Kapasitas produksi secara umum dalam bentuk, sebagai berikut :
a. Unit-unit yang ditujukan berdasarkan keluaran atau output maksimum yang
dihasilkan oleh proses produksi. b.
Jumlah masukan resources input yang tersedia pada setiap periode operasi. Suatu studi kelayakan harus dibuat terlebih dahulu untuk menentukan
berapa banyak kapasitas yang harus dipasang dan kapan kapasitas produksi
sebanyak itu diperlukan. Langkah-langkah di dalam penetapan kapasitas produksi jangka panjang bisa dilaksanakan seperti pada gambar 2.6
Penerapan kapasitas produksi yang diperlukan :
Informasi data berdasarkan hasil peramalan kebutuhan
Existing Process Bottlenecks
Formulasikan alternatif-alternatif untuk memenuhi kapasitas yang dibutuhkan mendatang :
Pemilihan dan penetapan tipe teknologi yang
diaplikasikan
Analisa dan evaluasi alternatif
Keputusan diambil pada faktor-faktor seperti biaya dan resiko-resiko
Dampak yang bersifat strategis seperti :
kompetisi, flesibilitas, dan penyesuaian organisasi atau manajemen.
Pilihan yang optimal dan implikasi rencana pengembangan kapasitas yang telah dirumuskan
Gambar 2.6
Langkah-Langkah Penetapan Kapasitas Produksi Sumber : Wignjosoebroto Sritomo 1992.
2.4. Waktu Produksi Tersedia
Rated Production Time
Rated production time merupakan tingkat keluaran persatuan waktu yang menunjukkan bahwa fasilitas secara teoritik mempunyai kemampuan untuk
memproduksinya. Handoko, T.H. 1984 Rated production Time dihitung dengan rumus berikut ini :
RPT :
Jumlah mesin x jam kerja x utilisasi x Efisien mesin 2.18 Jam kerjabulan :
Jam kerjahari x hariminggu x minggubulan Jam kerja aktual :
jam kerja efektif – jam terbuang
Jam terbuang
60
n allowance
Dimana :
∑
allowance = Nilai yang diperoleh dari kelonggaran tiap kegiatan kerja 60 = waktu tiap jam kerja n = jumlah tenaga kerja
Untuk menghitung utilisasi dan efisiensi adalah sebagai berikut: Utilisasi =
Efisiensi = Jam standart yang digunakan untuk produksi
Jam yang tersedia menurut jadwal Jam standart yang diperoleh atau diproduksi
Jam aktual yang digunakan untuk produksi Dimana :
Utilisasi = pecahan persentase Clock Time yang tersedia dalam pusat kerja secara actual digunakan untuk produksi. Angka utilisasi tidak dapat
melebihi 1,0 100. Efisiensi = Faktor yang mengukur performance aktual dari pusat kerja relatif
terhadap standart yang ditetapkan. Faktor efisiensi dapat melebihi dari 1.0 100.
2.5. Perencanaan Produksi