Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Film merupakan salah satu media massa dalam bentuk audio visual yang digunakan untuk merefleksikan realitas sekaligus menyampaikan suatu informasi yang dapat dikomsumsi secara mendalam. Allen dan Gomery dalam bukunya Film History Theory and Practice, film merupakan sebuah penggambaran dari kondisi sosial sebuah masyarakat, film tersebut diwujudkan dalam bentuk gambar dan suara sedangkan tema dan cerita berasal dari sebuah penggambaran kondisi masyarakat itu sendiri 1985:158. Pengertian film kini juga diartikan sebagai sebuah genre dalam kesenian karena film atau rekaman gambar bergerak dapat pula ditemukan berbagai jenis seni yang direkam. Perkembangan film yang semakin pesat mengakibatkan timbul tuntutan akan adanya terjemahan film yang berkualitas. Terdapat dua jenis terjemahan film yakni subtitling dan dubbing , keduanya merupakan hasil terjemahan dari suatu produk film atau proses pengalihan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran yang berbentuk audio visual. Boordwell Thompson 1990: 409 mengatakan “ The most two common form of screen translation are dubbing and subtitling”. Lebih lanjut Thomson mengatakan “ Dubbing as the process of replacing part or all of the voices on the sountrack in order to corr ect mistakes or rerecord dialog”. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dubbing atau sulih suara adalah suatu commit to user 2 proses menggantikan suara untuk membetulkan kesalahan-kesalahan yang ada dan merekam kembali dialog tersebut. Subtitling sedikit berbeda dengan dubbing . Lebih lanjut Gambier 1993:276 mengatakan “ Subtitling is one of two possible methods for providing the translation of a movie dilaogue, where the original dialogue soundtrack is left in place and the translation is printed along the bottom of the film . Dengan kata lain subtitling adalah terjemahan dialog film yang di tuliskan di bagian bawah pada film tersebut. Dari kedua istilah, dapat disimpulkan bahwa subtitling dan dubbing sama-sama merupakan suatu proses penerjemahan dengan mengalihkan pesan dengan cara yang berbeda yaitu dengan sebuah teks terjemahan tulis yang dimunculkan di bagian bawah layar dan penggantian audio bahasa sumber ke bahasa sasaran melalui sulih suara dengan baik dan benar. Pembuatan subtitle sebuah film bukanlah pekerjaan yang mudah karena dibatasi ruang dan waktu. Profesi penerjemah merupakan profesi yang menuntut rasa tanggung jawab yang tinggi karena penerjemah adalah pihak yang menjembatani antara dua budaya yang berbeda. Dalam hal ini, seorang penerjemah harus paham terhadap film dan konteks yang akan diterjemahkan. Penerjemahan subtitle lebih banyak diminati karena proses pengalihan pesannya lebih terasa alami tanpa mengantinya dengan proses sulih suara, sehingga film yang diminati tidak berkurang kualitasnya, dari segi kealamian suara pada film tersebut. Dalam menerjemahkan film, kontek situasi dan pemahaman lintas budaya merupakan bekal utama yang harus dimiliki oleh penerjemah dalam melakukan pekerjaanya. Film terdapat banyak percakapan yang dimainkan oleh para pelaku film yang tentunya dalam percakapan itu sendiri terdapat kalimat commit to user 3 perintah, kalimat tanya dan lain-lain. Sebuah percakapan tidak lepas dari unsur bertanya dan menjawab, oleh karena itu penulis akan menfokuskan penelitian pada penerjemahan kalimat tanya dari subtitle film berjudul Sherlock Holmes . Sherlock Holmes adalah sebuah karya film hasil produksi Wanner Bros salah satu production house terkemuka di Amerika Serikat, yang menceritakan sebuah petualangan detektif terkenal Sherlock Holmes yang berasal dari cerita abad pertengahan di negara Inggris dengan kemampuannya dalam memecahkan berbagai macam kasus. Setelah dikaji subtitle tersebut, banyak terdapat kalimat tanya karena latar belakang film tersebut adalah seorang detektif yang lebih banyak melakukan investigasi, sehingga terdapat banyak percakapan dalam bentuk tanya jawab dalam dialog. Kalimat tanya merupakan kalimat yang mengharapkan adanya jawaban secara verbal, jawaban itu dapat berupa pengakuan, keterangan, alasan atau pendapat dari pihak pendengar atau pembaca Chaer, 2009:189. Setelah dikaji lebih lanjut, kalimat tanya dalam bahasa Inggris terdapat berberapa jenis, tidak hanya berupa yes-no question atau wh question saja, untuk jenis yes-no question masih terbagi menjadi beberapa macam. Selain jenisnya juga terdapat fungsi pragmatis yang terkandung dalam kalimat tanya dan diterjemahkan menjadi bentuk yang lain dalam bahasa Indonesianya. Fokus permasalahan disini adalah terdapat beberapa kalimat tanya dalam bahasa Inggris yang berbeda penggunaanya dengan bahasa Indonesia. Pada penerjemahannya dalam bahasa Indonesia tidak jarang terdapat perubahan struktur ataupun perubahan makna kalimat. Pemilahan data berupa jenis dan fungsi kalimat tanya kemudian dianalisa mengenai teknik yang digunakan dalam kalimat tanya. commit to user 4 Pengunaaan teknik penerjemahan sangatlah mempengaruhi terhadap kualitas terjemahan yang dihasilkan. Adanya pemakaian teknik seperti teknik reduksi ataupun penambahan informasi seperti penggunaan teknik amplifikasi menjadikan ketidaksepadanan makna karena tidak sesuai dengan konteks dari percakapan itu sendiri. Faktanya aturan baku dalam kebahasaan tidak selamanya diterapkan dalam bahasa percakapan langsung atau percakapan bahasa sehari-hari. Film ini merupakan penggambaran ragam budaya termasuk penggunaan bahasa dari para pelakunya, yang biasanya di setting berdasarkan daerah dan karakter yang digambarkan dalam film tersebut merupakan refleksi kebiasaan sehari-hari dalam kehidupan nyata. Untuk memperjelas uraian diatas, berikut ini beberapa contoh kalimat yang diambil dari film Sherlock Holmes yang selanjutnya akan disingkat menjadi SH . Tabel 1.1 : Contoh Kalimat Tanya Yes-no question No data Bsu Bsa 036 Shall we? Kita minum sekarang? Contoh kalimat tanya diatas adalah jenis kalimat tanya yes-no question , yang kemudian diterjemahkan dalam Bsu menjadi “Kita minum sekarang?”. Terdapat perubahan makna kata dari kata “ shall ” yang tidak diartikan menjadi akan atau mau. Bentuk kalimat tanya diatas diterjemahkan ke dalam bentuk deklaratif yang berfungsi sebagai kalimat tanya. Terdapat perubahan makna secara linguistik yang kemudian penyampaian ke dalam Bsanya menjadi lebih rinci dan jelas. Kalimat ini berbentuk kalimat tanya tetapi pada dasarnya bukanlah suatu pertanyaan. Disini pembicara mempunyai tujuan lain yaitu untuk mengajak commit to user 5 sebagai upaya untuk mengalihkan pokok pembicaraan mengulas masa lalu Irene yang kelam. Konteks situasi pada waktu itu adalah Irene yang merupakan mantan kekasih dari Holmes datang ke apartemenya dengan tujuan untuk membujuk atau merayu Holmes agar dapat membantunya memecahkan kasus yang ia tangani. Holmes masih merasa sakit hati terhadap kelakuanya di masa lampau sehingga ia menyindir dengan mengulas masa lalunya yang telah Irene perbuat terhadapnya. Irene mencoba mengalihkan pembicaraan dengan menawarinya minum bersama. Teknik yang digunakan dalam kalimat tanya diatas adalah linguistik amplifikasi, dengan adanya penambahan unsur-unsur linguistik dalam Bsanya menjadikan terjemahan yang dihasilkan terasa alamiah dan para pembaca dapat menangkap pesan dengan mudah. Penerapan teknik ini ditujukan agar pesan yang disampaikan tidak rancu dan membingungkan, hasilnya tentu akan lain apabila hanya diartikan sesuai dengan kaidah aturan kebahasaan menjadi “Akankah kita? ”, maka akan menghasilkan terjemahan yang terasa kaku dan kurang alami dikarenakan penyampaian pesan yang kurang terperinci sehingga menghasilkan terjemahan yang kurang terbaca. Tabel 1.2 : Contoh Kalimat Tanya Wh question No data Bsu Bsa 033 How can I help? apa aku bisa membantumu? Beda halnya dengan contoh 2, yang tergolong dalam bentuk Wh question , penerjemahan pada kata tanya how tidak selalu dimaknai dengan bagaimana. Kata tanya how dalam bahasa Indonesia tidak memiliki multi fungsi seperti kata tanya dalam bahasa Inggris yang bisa digunakan untuk menanyakan commit to user 6 jarak, lama waktu, usia dan lain sebagainya. Kalimat tanya diatas pada dasarnya bukanlah suatu pertanyaan, disini pelaku mempunyai tujuan lain yaitu menyindir. Konteks situasi pada saat itu, Holmes sedang berkunjung ke penjara dimana Lord Blackwood ada dalam tahanan, dengan adanya peristiwa yang aneh yang terjadi selama Blackwood dipenjara menjadikan Holmes merasa terganggu dan terusik kenyamananya. Penekanan pada kalimat diatas adalah bagaimana sindiran tersebut dapat diungkapkan secara tegas. Kedatangan Holmes menjadikan Blackwood percaya diri, dia mengutarakan rasa marahnya dengan melontarkan sebuah sindiran pada Holmes. Teknik penerjemahan diatas menggunakan teknik transposisi, terdapat perubahan secara gramatikal, kata tanya how diartikan menjadi apa. Penerapan teknik transposisi untuk terjemahan kalimat tanya diatas menjadikan terjemahan terasa kaku dan kurang alamiah. Meskipun pemadanan makna dalam Bsa yang berbeda akan tetapi tidak begitu mempengaruhi pembaca dalam menangkap pesan yang disampaikan. Akan lebih akurat lagi apabila penerjemah menerjemahkan dengan menggunakan teknik literal, tanpa menggeser atau merubah susunan gramatikalnya menjadi “Bagaiman aku bisa membantumu?”, sehingga pesan yang disampaikan lebih akurat dengan mengunakan padanan kata yang sesuai. Tabel 1.3 : Contoh Kalimat Tanya WH question No data Bsu Bsa 050 What have we got here? Apa ini? Pada contoh diatas memiliki kesamaan jenis dengan contoh kalimat tanya pada tabel 1.2 yaitu termasuk kedalam jenis Wh questions akan tetapi terdapat commit to user 7 pergeseran struktur dan susunan kata pada kalimat tanya diatas yang diartikan kedalam Bsa menjadi “Apa ini?”. Fungsi pragmatis kalimat tersebut termasuk kedalam Real Question , kalimat tanya yang berfungsi untuk menanyakan informasi atau mendapatkan keterangan secara langsung, konteks situasi pada saat itu, dimana Irene yang waktu itu akan dirampok oleh dua orang laki- laki tetapi ia bisa membela dirinya sendiri dan mengalahkan perampok tersebut. Disertai dengan kepercayaan diri yang tinggi, ia berganti membalas perampok tersebut dengan melecehkan sambil mencari-cari barang hasil rampokan yang lain, yang kemudian ia dapatkan sebuah dompet dari jaket pencuri tersebut dan mengambilnya. Teknik yang digunakan pada contoh ini menggunakan teknik linguistik kompresi, dimana dengan cara mensitesa elemen-elemen linguistiknya menjadi lebih sederhana lagi pada Bsanya sehingga menghasilkan terjemahan yang alami dan berterima. Teknik ini diterapkan agar pembaca mampu menangkap pesan lebih mudah dan lebih ringkas lagi, tanpa mengurangi pesan ataupun makna yang disampaikan. Selain itu manfaat dari penggunaan teknik ini menghasilkan terjemahan dalam Bsa terasa lebih sesuai dan juga tidak melanggar kaidah penulisan subtitle dimana penulisan subtitle tidak boleh lebih dari 40 karakter. Ketiga contoh diatas dapat diamati bahwa untuk menganalisa kalimat- kalimat tanya akan lebih mudah bagi seorang penerjemah untuk mengetahui konteksnya terlebih dahulu. Perlu diperhatikan apabila dalam kalimat tanya tersebut kehilangan makna atau terdapat ketidaksesuaian antara Bsu dan Bsa maka akan fatal akibatnya sehingga pesan dalam konteks tidak tersampaikan dan commit to user 8 menjadikan isi juga kualitas dari film tersebut menjadi tidak baik. Penerjemahan kalimat tanya sebaiknya seorang penerjemah lebih memperhatikan fungsi dari rhetorical questions untuk memudahkan dalam menerjemahkan Larson,1984:236. Seorang penerjemah dianjurkan untuk menentukan terlebih fungsi dari kalimat tanya itu sendiri, kemudian baru menentukan bentuk terjemahanya sehingga maknanya akan didapat. Berdasarkan temuan- temuan diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut lagi mengenai penerjemahan kalimat tanya khususnya pada subtitle film berjudul Sherlock Holmes , yang akan membahas mengenai jenis sakaligus fungsi kalimat tanya, teknik yang digunakan dalam menerjemahkan kalimat tanya serta dampak dari penggunaan teknik tersebut terhadap keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Anik Nurhaniah 2008 dengan judul “ Terjemahan Kalimat Tanya pada Percakapan di dalam Novel Remaja Dear No Body ke dalam Bahasa Indonesia”. Peneliti hanya memfokuskan pada jenis dan fungsi kalimat tanya saja, selain itu peneliti hanya melihat tingkat kesepadanan makna saja dari kalimat tanya, dengan demikian peneliti kurang menyentuh aspek yang lain seperti teknik penerjemahannya dan kualitas terjemahan yang dihasilkan. Peneliti juga mengambil objek penelitian pada sebuah novel berjudul Dear No Body , di lain pihak, penulis akan meneliti tidak saja jenis-jenis kalimat tanya juga termasuk fungsi pragmatis yang terkandung dalam kalimat tanya tersebut. Di samping itu, penulis juga meneliti teknik penerjemahan yang digunakan beserta dampaknya terhadap aspek commit to user 9 keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan pada sebuah teks subtitle film berjudul Sherlock Holmes . B. Batasan Masalah Agar tujuan dalam pembuatan tesis ini lebih terarah dan terfokus, perlu diketahui bahwa penulis hanya membatasi mengkaji subtitle yang terdapat dalam film Sherlock Holmes yang diproduksi oleh Wanner Bross Picture dalam bentuk film bioskop maupun DVD dengan durasi waktu penayangan rata-rata sekitar 128 menit. Data yang dianalisis berupa dialog; satuan lingual yang terdiri atas kata, frasa, klausa, dan kalimat tanya yang mengandung teknik penerjemahan, maupun unsur lain dalam bentuk tertulis yang merupakan bagian dari film tersebut. Penelitian ini berfokus pada subtitling atau penerjemahan film yang mengandung kalimat tanya saja dari Bahasa Inggris sebagai bahasa sumber ke dalam Bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran maka dialog yang tidak mengandung unsur kalimat tanya tidak diikutsertakan dalam proses analisis.

C. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

The Representation Of Victorian Women In Sherlock Holmes Stories

0 12 84

ANALISIS KALIMAT BERVARIASI BERITA-PERINTAH-TANYA DAN HUBUNGAN MAKNA ANTAR KALIMAT PADA TEKS TERJEMAHAN Analisis Kalimat Bervariasi Berita-Perintah-Tanya Dan Hubungan Makna Antar Kalimat Pada Teks Terjemahan Alquran Surat Albaqarah.

0 12 13

ANALISIS KALIMAT PERINTAH DAN KALIMAT TANYA PADA TERJEMAHAN AL QUR’AN SURAT YUSUF Analisis Kalimat Perintah Dan Kalimat Tanya Pada Terjemahan Al Qur’an Surat Yusuf.

0 2 13

ANALISIS KALIMAT PERINTAH DAN KALIMAT TANYA PADA TERJEMAHAN AL QUR’AN SURAT YUSUF Analisis Kalimat Perintah Dan Kalimat Tanya Pada Terjemahan Al Qur’an Surat Yusuf.

1 6 20

ANALISIS TERJEMAHAN TINDAK TUTUR GIVING COMPLIMENT PADA SUBTITLE FILM TWILIGHT SERIES DAN KUALITAS TERJEMAHANNYA.

2 2 137

PANALISIS TEKNIK DAN KUALITAS TERJEMAHAN KALIMAT YANG MEREPRESENTASIKAN TUTURAN MENGANCAM MUKA NEGATIF PADA THE ADVENTURES OF SHERLOCK HOLMES.

0 1 315

Analisis Teknik Penerjemahan Majas Ironi dan Sarkasme dalam Novel The Return of Sherlock Holmes Serta Dampaknya Terhadap Kualitas Terjemahan.

0 1 13

Analisis teknik penerjemahan majas ironi dan sarkasme dalam novel the return of sherlock holmes serta dampaknya terhadap kualitas terjemahan Jurnal

1 35 21

Teknik Penerjemahan Dan Tingkat Keakuratan Terjemahan Pada Subtitle Film “Sang Penari”

0 0 13

ANALISIS TEKNIK, METODE, DAN IDEOLOGI PENERJEMAHAN SUBTITLE FILM BECKHAM UNWRAPPED DAN DAMPAKNYA PADA KUALITAS TERJEMAHAN TESIS

1 12 157