commit to user 50
sebelumnya Sutopo, 2006. Bentuk rancangan penelitian ini adalah suatu studi kasus
case research
karena berusaha mendeskripsikan suatu latar, objek atau suatu peristiwa tertentu secara mendalam. Dikatakan sebagai studi kasus tunggal,
merujuk pada Sutopo 2006:136, karena tidak ada usaha maupun pemikiran untuk melakukan generalisasi dan hasil penelitian selalu terikat pada kekhususan
karakteristik konteks yang dipilih serta hanya terarah pada sasaran dengan satu karakteristik. Orientasi penelitian ini adalah produk atau karya terjemahan, yakni
subtitle
film. Penelitian ini juga termasuk ke dalam penelitian etnografi, dikarenakan
sebuah film merupakan sebuah penggambaran dari kondisi sosial sebuah masyarakat yang kompleks dengan masing-masing kebudayaan yang berbeda-
beda, seperti yang dikemukakan Speardly 1980:16 bahwa berbagai perbedaan budaya dan cara berinteraksi orang-orang yang memiliki perpektif berbeda dapat
diketahui melalui etnografi. Dari uraian diatas, maka penelitian ini memfokuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu penerjemahan kalimat tanya dengan fokus
objek yang diteliti pada
subtitle
film dan terjemahannya.
B. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks kalimat tanya pada film dan terjemahannya. Selain itu, data ditunjang oleh penelitian rater terkait
dengan kualitas terjemahan. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari:
commit to user 51
1. Dokumen
Penelitian ini berupa dokumen transkip film
Sherlock Holmes
yang diproduksi oleh
Wanner Bross Picture
tahun 2009 beserta teks terjemahanya dalam Bahasa Indonesia yang terdapat dalam film tersebut dalam bentuk
subtitle
. 2.
Informan yang terdiri atas
rater
dan responden pemirsa yang membantu penilaian kualitas terjemahan.
Rater
yang terlibat dalam penilaian keakuratan, sejumlah tiga orang, dipilih sesuai kriteria yang telah ditentukan, yaitu:
a. memiliki pengetahuan tentang penerjemahan danatau memiliki keahlian
dalam bidang penerjemahan, b.
menguasai tata Bahasa Inggris danatau Bahasa Indonesia dengan baik serta penggunaannya terutama terkait dengan
subtitling
, c.
memiliki latar belakang pendidikan bahasa, d.
bersedia terlibat dalam penelitian ini. Sedangkan
rater
untuk menilai tingkat keberterimaan dipilih sesuai kriteria berikut ini:
a. memiliki pengetahuan tentang penerjemahan danatau memiliki keahlian dalam bidang penerjemahan,
b. menguasai tata Bahasa Indonesia dengan baik serta penggunaannya c. memiliki latar belakang pendidikan bahasa,
d. bersedia terlibat dalam penelitian ini. Responden pemirsa yang dilibatkan dalam penilaian keterbacaan
subtitle
, sejumlah tiga orang, akan dipilih sesuai kriteria berikut:
commit to user 52
a. menguasai Bahasa Indonesia dengan baik,
b. berusia 18 tahun keatas,
c. menggemari film, dan belum pernah menonton film
Sherlock Holmes.
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengetahui teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan, maka dalam penelitian ini menggunakan tiga cara antara lain:
A. Analisa Dokumen
Dokumen tertulis dan arsip seringkali menjadi sumber data atau sumber informasi yang penting dalam penelitian kualitatif, oleh karena itu perlu dilakukan
teknik mencatat dokumen ini untuk memperoleh beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan peneliti Sutopo, 2006:81. Dalam melakukan analisis
dokumen, langkah-langkah yang ditempuh ialah: a.
Mengamati VCD serial televisi
Sherlock Holmes
dan membaca
subtitle
yang terdapat di bagian bawah layar.
b. Mencatat unsur-unsur dalam film, baik yang berbentuk audio maupun
visual, yang tersaji sebagai
subtitle
dalam bahasa sasaran Bahasa Indonesia untuk kemudian dibandingkan dengan transkrip film dalam
bahasa sumber Bahasa Inggris. c.
Mengidentifikasi jenis dan fungsi pragmatis kalimat tanya. d.
Mengidentifikasi teknik-teknik penerjemahan yang digunakan. e.
Melakukan analisis ketepatan, keberterimaan, dan keterbacaan data. f.
Melakukan penilaian terhadap data yang telah dianalisis.
commit to user 53
B. Kuesioner
Dalam penelitian ini kuesioner bertujuan untuk mendapatkan data awal dalam memperoleh informasi mengenai kualitas terjemahan dari segi keakuratan,
keterbacaan, dan keberterimaan terjemahan. Teknik pengumpulan data ini dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, namun bentuk tertulis lebih sering digunakan
Sutopo, 2006. Selanjutnya dijadikan acuan dalam wawancara untuk memperoleh informasi lebih mendalam. Seperti yang ditegaskan oleh Sutopo 2006: 82,
kuesioner terbuka
open-ended questionnaire
memungkinkan peneliti untuk memberi kesempatan pada informan agar dapat memaparkan alasan atau
penjelasan, argumen, dan pernyataan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pada penelitian ini menggunakan kuesioner guna menggali data tentang
tingkat keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan
subtitle
yang didasarkan pada skala penilaian berdasarkan criteria penilian accurancy rating instrument
Nababan, 2004:61. Berikut adalah tabel skala penilaian kualitas terjemahan yang
digunakan untuk mengukur tingkat keakuratan, keberterimaan serta keterbacaan dalam
subtitle
film
Sherlock Holmes
dari Nababan 2010: Tabel 3.1. Skala Penilaian Keakuratan
Skala Kategori
Indikator 3
Akurat Pesan tersampaikan secara akurat ke dalam bahasa
sasaran, tidak terjadi distori makna. 2
Kurang Akurat Pesan tersampaikan secara akurat ke dalam bahasa sasaran, namun terjadi distorsi makna, terjemahan
makna ganda atau penghilangan makna. 1
Tidak Akurat Pesan tidak tersampaikan secara akurat ke dalam
bahasa sasaran.
commit to user 54
Tabel 3.2. Skala Penilaian Keberterimaan Skala
Kategori Indikator
3 Berterima
Terjemahan terasa alamiah dan sesuai dengan kaidah dan budaya bahasa sasaran.
2 Kurang Berterima
Terjemahan terasa kurang alamiah, terdapat sedikit bagian yang kurang sesuai dengan
kaidah dan budaya bahasa sasaran. 1
Tidak Berterima
Terjemahan tidak alamiah, tidak sesuai dengan kaidah dan budaya bahasa sasaran.
Tabel 3.3. Skala Penilaian Keterbacaan Skala
Kategori Indikator
3 Tingkat
Keterbacaan Tinggi Terjemahan mudah dipahami oleh pemirsa.
2 Tingkat
Keterbacaan Sedang
Terjemahan dapat dipahami, namun ada bagian tertentu yang kurang dapat dipahami
oleh pemirsa. 1
Tingkat Keterbacaan
Rendah Terjemahan sulit dipahami oleh pemirsa.
C. Wawancara
Wawancara dimaksudkan untuk meminta pendapat mengenai kualitas terjemahan pada
subtitle
yang meliputitingkat keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan. Pada penelitian ini,
wawancara akan dilakukan dengan informan yang telah dipilih secara selektif
purposive sampling
berdasarkan kriteria yang
commit to user 55
telah disebutkan sebelumnya pada penjelasan mengenai data dan sumber data. Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan metode mendalam
in-depth interviewing
. Sesuai dengan penjelasan dari Moleong 2000: 148, wawancara mendalam adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak dengan maksud
tertentu.
D. Teknik Cuplikan