Kelebihan dan keterbatasan modul

20 c Tujuan Modul disusun sedemikian rupa sehingga tujuanya jelas, spesifik, dan dapat dicapai oleh siswa, dengan tujuan yang jelas usaha siswa terarah untuk mencapainya dengan segera. d Motivasi Pembelajaran yang membimbing siswa untuk untuk mencapai sukses melalui langkah-langkah yang teratur, tentu akan menimbulkan motivasi yang kuat untuk berusaha segiat-giatnya. e Fleksibilitas Pengajaran modul dapat di sesuaikan dengan perbedaan siswa antara lain mengenai kecepatan belajar, cara belajar dan bahan pelajaran. f Kerjasama Pengajaran modul mengurangi atau menghilangkan sedapt mungkin rasa persaingan dikalangan siswa, oleh sebab itu semua dapat tercapai dengan hasil yang tertinggi. g Pengajaran Remidial Pengajaran modul memberikan kesempatan untuk pelajaran remedial yaitu memperbaiki kelemahan, kesalahan atau kekurangan siswa yang segera dapat ditemukan sendiri oleh siswa berdasarkan evaluasi yang diberikan secara continue. h Rasa Kepuasan Modul disususn dengan cermat sehingga memudahkan siswa belajar untuk menguasai bahan pelajaran, menurut metode yang sesuai bagi siswa yang bebeda- beda. 21 i Bantuan Individual Pengajaran modul memberikan kesempatan yang lebih besar dan waktu yang lebih banyak kepada guru untuk memberikan bantuan dan perhatian individual kepada setiap siswa yang membutuhkan tanpa mengganggu waktu atau melibatkan seluruh kelas. j Pengayaan Guru juga mendapat waktu lebih banyak untuk memberikan ceramah atau pelajran tambahan sebagai pengayaan. k Kebebasan dari rutin Pengajaran modul memberikan kebebasan pada guru dalam mempersiapkan materi pelajaran karena seluruhnya telah disediakan oleh modul. l Mencegah kemubaziran Modul ini adalah satuan pembelajaran yang berdiri sendiri mengenai topic tertentu dan dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran. m Meningkatkan profesi keguruan Pengajaran modul menimbulkan pertanyaaan-pertanyaan mengenai proses belajar itu sendiri, yang berguna untuk merangsang guru untuk berfikir dan bersifat secara ilmiah tentang profesinya. n Evaluasi Formatif Modul meliputi bahan pelajaran yang terbatas dan dapat dicoba pada siswa yang kecil jumlahnya dalam taraf perkembangannya denga mengadakan pre test dan post test dapat di nilai taraf hasil belajar siswa. 2 Keterbatasan modul Selain terdapat keuntungan kelebihan, modul juga mempunyai kekurangan keterbatasan diantaranya: 22 a Kurang awet apabila disimpan dalam jangka waktu yang lama b Penyusunan modul yang baik membutuhkan keahlian tertentu. Sukses atau gagalnya suatu modul bergantung pada penyusunnya. Modul mungkin saja memuat tujuan dan alat ukur berarti, akan tetapi pengalaman belajar yang termuat di dalamnya tidak ditulis dengan baik atau tidak lengkap. Modul yang demikian kemungkina besar akan ditolak oleh siswa, atau lebih parah lagi siswa harus berkonsultasi dengan fasilitator. Hal ini tentu saja menyimpang dari karakteritik utama sistem modul. c Sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan, serta membutuhkan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dan pembelajaran konvensional, karena setiap siswa menyelesaikan modul dalam waktu yang berbeda-beda, tergantung pada kecepatan dan kemampuan masing-masing. d Dukungan pembelajaran berupa media pembelajaran, pada umumnya cukup mahal, karena setiap siswa harus mencarinya sendiri. Berbeda dengan pembelajaran konvensional media pembelajaran seperti alat peraga dapat digunakan bersama-sama dalam pembelajaran. Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa modul adalah media cetak mempunyai kelebihan juga keterbatasan. Sehingga dalam penggunaannya harus hati-hati agar dapat dipergunakan lagi dalam jangka waktu yang lama.

c. Karakteristik modul sebagai media pembelajaran

Menurut S. Nasution yang dikutip oleh Sartini 2012:52, pembelajaran modul adalah pembelajaran yang sebagian atau seluruhnya didasarkan atas modul. Pembelajaran modul juga dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut cara masing-masing. Oleh sebab itu mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk memecahkan masalah tertentu 23 berdasarkan latar belakang pengetahuan dan kebiasaan masing-masing. Pembelajaran modul yang baik dapat memberikan aneka ragam kegiatan instruksional, seperti membaca buku pelajaran, buku perpustakaan, percobaan- percobaan serta mengikuti berbagai kegiatan ekstra-kulikuler. Menurut St. Vembriarto 1975:35-40, ciri-ciri pembelajaran modul meliputi : 1 Modul merupakan paket pembelajaran yang bersifat self instructional. 2 Pengakuan atas perbedaan-perbedaan pengajaran secara individual. 3 Memuat rumusan tujuan pengajaran secara eksplisit. 4 Adanya asosiasi, struktur dan urutan pengetahuan. 5 Penggunaan berbagai macam media multimedia. 6 Partisipasi aktif siswa. 7 Adanya reinforcement langsung terhadap respon siswa. 8 Adanya evaluasi terhadap penguasaan siswa atas hasil belajarnya. Menurut Mulyasa 2006:43 pembelajaran dengan sistem modul memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 Setiap modul harus memberikan informasi dan memberikan petunjuk pelaksanaan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang siswa, bagaimana melakukannya dan media pembelajaran apa yang harus digunakan. 2 Modul merupakan pembelajaran individual sehingga mengupayakan untuk melibatkan sebanyak mungkin karakteristik siswa. Dalam hal ini setiap modul harus: memungkinkan siswa mengalami kemajuan belajar sesuai dengan kemampuannya, memungkinkan siswa mengukur kemajuan belajar yang telah diperoleh dan memfokuskan siswa pada tujuan pembelajaran yang spesifik dan dapat diukur. 3 Pengalaman belajar dalam modul disediakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran seefektif dan seefisien mungkin serta memungkinkan siswa untuk melakukan pembelajaran secara aktif tidak sekedar membaca dan mendengar tetapi lebih dari itu, modul memberikan kesempatan untuk bermai peran role playing, simulasi dan berdiskusi. 4 Materi pembelajaran disajikan secara logis dan sistematis, sehingga siswa dapat mengetahui kapan dia memulai dan kapan dia mengakhiri suatu modul dan tidak menimbulkan pertanyaanmengenai apa yang harus dilakukan atau dipelajari. 5 Setiap modul memiliki mekanisme untuk mengukur tujuan siswa, terutama untuk memberikan umpan balik bagi siswa dalam mencapai ketuntasan belajar. Pengukura ini juga merupakan suatu kriteria atau standar kelengkapan modul.