39
F. Kerangka Berpikir
Belajar terjadi sepanjang hidup manusia. Belajar merupakan kebutuhan setiap manusia. Belajar dapat dilakukan kapan pun, dimana pun,
dan oleh siapa pun. Keaktifan dalam belajar sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belajar tersebut. Pembentukan keaktifan belajar dapat
dilakukan melalui kerja tim yang diajarkan melalui pembelajaran IPA di Sekolah Dasar SD, baik SD reguler atau SD inklusi. Di SD Inklusi
pembelajaran IPA dimaksudkan agar siswa dapat aktif berinteraksi dengan lingkungan dan teman sebayanya serta membantu siswa untuk berpikir secara
abstrak serta memiliki rasa percaya diri, dan bertanggung jawab. Keaktifan belajar dalam pembelajaran IPA SD yang dimaksud adalah proses kegiatan
belajar siswa baik fisik maupun mental yang dilakukan secara optimal agar dapat mencapai tujuan pembelajaran IPA. Keaktifan belajar siswa dapat
ditingkatkan dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu strategi yang melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran adalah strategi pembelajaran Cooperative Learning. Model pembelajaran kooperatif Cooperative Learning bertujuan
untuk meningkatkan kerjasama dan peran siswa dalam kelompok, melatih keterampilan siswa untuk memecahkan masalah, serta mengajarkan siswa
untuk saling menghargai dan menerima keberagaman satu sama lain sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Model pembelajaran kooperatif
Cooperative Learning juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk turut serta dalam melaksanakan tugas belajar, terlibatan dalam pemecahan
40
masalah, melaksanakan diskusi kelompok, dan mengambil keputusan atau berpendapat dan menerima pendapat. Penerapan model pembelajaran
kooperatif Cooperative Learning di sekolah Inklusi agar timbul ketergantungan positif antar siswa, siswa saling membantu dalam
pemahaman materi. Adanya pembelajaran kooperatif juga diharapkan bisa meningkatkan rasa percaya diri siswa terutama siswa dengan intelegensi
rendah agar tidak minder dalam pembelajaran di kelas. Siswa juga diajarkan untuk memiliki tanggung jawab karena nilai akhir adalah hasil kelompok
bukan perorangan sehingga siswa akan saling membantu dan berusaha sehingga semua siswa akan aktif bekerja dan tidak mengandalkan dan atau
meremehkan orang lain. Pembelajaran dengan berbagai metode dalam Cooperative Learning
diharapkan dapat dijadikan inovasi cara mengajar guru yang melibatkan siswa secara aktif untuk dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa baik siswa
normal maupun siswa berkebutuhan khusus. Melalui penerapan model pembelajaran Cooperative Learning dalam pembelajaran IPA di sekolah
inklusi siswa diharapkan dapat termotivasi untuk selalu belajar dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain sehingga dapat
meningkatkan keaktifan belajarnya.
41
Gambar 1. Kerangka Pikir
G. Hipotesis Tindakan