6
Berdasarkan hasil observasi, siswa tidak dilibatkan secara aktif pada kegiatan pembelajaran IPA. Siswa cenderung hanya mendengarkan
penjelasan guru dan belajar secara individual. Siswa jarang dilibatkan dalam kerja kelompok. Padahal, pembelajaran IPA sangat memungkinkan siswa
melakukan kegiatan yang menuntut siswa belajar secara aktif dalam kelompok.
Adanya beberapa permalasahan tersebut memancing keinginan peneliti untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui kerja tim atau
kelompok, khususnya pada mata pelajaran IPA. Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa aktif dalam kelompok sehingga
dapat meningkatkan pemahaman siswa yaitu dengan pembelajaran kooperatif cooperative learning. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial Agus Suprijono, 2015:
80. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Mata Pelajaran IPA Siwa Kelas V SD
Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Persentase siswa dengan gangguan intelektual di kelas V tinggi.
7
2. Terjadi selisih nilai yang besar antara nilai tertinggi dan terendah dalam
mata pelajaran IPA, yaitu 54. 3.
Penyampaian materi yang disampaikan oleh guru cenderung verbalistik. 4.
Sikap siswa kurang aktif bertanya atau berpendapat dalam pembelajaran. 5.
Siswa berkebutuhan khusus masih tergantung pada guru pendamping. 6.
Hasil belajar IPA siswa Kelas V SD Negeri Bangunrejo 2 rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, permasalahan penelitian ini dibatasi pada upaya peningkatan keaktifan belajar menggunakan model
pembelajaran Cooperative Learning mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Bangunrejo 2.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut.
“Bagaimana meningkatkan keaktifan belajar menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning mata pelajaran IPA siswa kelas V SD
Negeri Bangunrejo 2? ”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut. “Untuk meningkatkan keaktifan belajar menggunakan model pembelajaran
Cooperative Learning mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Bangunrejo 2.
”
8
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, dapat diperoleh beberapa manfaat. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi pihak sekolah, kontribusi hasil penelitian ini adalah bukti konkrit
untuk memberikan informasi dan sebagai refleksi kualitas proses pembelajaran.
2. Bagi guru, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan agar terus
meningkatkan keaktifan belajar siswa. 3.
Bagi peneliti, hasil penelitian ini adalah bagian dari pengabdian yang dapat dijadikan refleksi untuk terus mengembangkan inovasi dalam hal
pembelajaran menuju hasil yang lebih baik serta menjadikan pengalaman yang sangat berharga sehingga menjadi bekal dan acuan dalam
penyusunan karya ilmiah selanjutnya. 4.
Bagi siswa, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu latihan meningkatkan keaktifan belajar.
G. Definisi Operasional