Siklus I. Hasil Penelitian

52 Tabel 3. Jadwal Pengumpulan Data Siklus Hari, tanggal Waktu Materi I Senin, 2 Mei 2016 09.15 - 11.00 WIB Struktur Bumi Selasa, 3 Mei 2016 09.15 - 10.25 WIB II Kamis, 12 Mei 2016 11.15 - 13.00 WIB Daur Air Deskripsi dan data setiap siklus dipaparkan secara rinci pada penjelasan berikut.

1. Siklus I.

Siklus I dilaksanakan dengan dua kali pertemuan yaitu pada Senin, 2 Mei 2016 dan Selasa, 3 Mei 2016. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 3 x 35 menit dan 2 x 35 menit. Materi yang disampaikan yaitu mengenai Struktur Bumi. Rincian tindakan Siklus I dipaparkan secara rinci pada penjelasan berikut. a. Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan perencanaan dimaksudkan untuk mempersiapkan hal- hal yang diperlukan sebelum pelaksanaan tindakan. Rincian kegiatan perencanaan tindakan Siklus I, yaitu 1 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning selama dua pertemuan. Rancangan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning dalam penelitian ini adalah guru mengkondisikan siswa ke dalam pengalaman yang sesuai dengan topik yang diajarkan melalui penggunaan metode dan media yang sesuai dengan materi. Pengalaman pada Siklus I yaitu menonton video, diskusi, praktik membuat gambar struktur bumi, dan 53 presentasi diskusi kelas, kuis, dan perayaan hasil kuis; 2 Menyiapkan instrumen observasi keaktifan belajar siswa; 3 Menyiapkan sarana pendukung pembelajaran seperti media pembelajaran dan alat tulis; dan 4 Menyiapkan kamera sebagai alat pendokumentasian kegiatan pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Tindakan Siklus I dilaksanakan sesuai RPP yang telah disusun. Meskipun ada beberapa hal yang tidak dilaksanakan dan berkembang sesuai kondisi kelas, secara keseluruhan pembelajaran berjalan sesuai dengan RPP. Rincian pelaksanaan tindakan pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut. 1 Pertemuan Ke-1 Pertemuan pertama pada Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 2 Mei 2016 pukul 09.15 - 11.00 WIB. Pembelajaran diikuti oleh 14 orang siswa. Rincian kegiatan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Cooperative Learning adalah sebagai berikut. a Guru membantu siswa dalam pengkondisian kelas Guru mengawali pelajaran IPA dengan meminta siswa membereskan buku mata pelajaran sebelumnya kemudian mempersiapkan pelajaran IPA. Salam, presensi, dan doa sudah dilakukan pada pelajaran sebelumnya ketika jam pertama masuk kelas. Guru melakukan apersepsi untuk menggali pengetahuan awal siswa sebelum masuk pada pelajaran inti. Apersepsi 54 dilakukan dengan menanyakan apakah siswa pernah makan telur rebus. Semua siswa menjawab pernah secara bersamaan. Guru menganalogikan telur rebus tersebut sebagai bumi. Guru menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan. Selanjutnya guru menjelaskan bahwa siswa akan belajar tentang Struktur Bumi dengan model pembelajaran kelompok Cooperative Learning. Selanjutnya, guru bertanya apakah siswa sudah mempelajari materi yang akan dipelajari pada hari itu. Sebagian besar siswa sudah mempelajari materi Struktur Bumi. Hal tersebut dikarenakan materi struktur bumi sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya. b Guru mengkondisikan siswa ke dalam pengalaman yang sesuai dengan topik yang diajarkan melalui penggunaan metode dan media yang sesuai dengan materi. Pada pertemuan pertama Siklus I ini, pengalaman yang dialami siswa adalah pengamatan, diskusi, menggambar dan merangkum. Siswa diminta untuk mengamati video. Siswa berkelompok menjadi lima kelompok sesuai dengan arahan guru. Selanjutnya siswa dibimbing untuk diskusi kelompok dan membuat rangkuman bergambar. Pada saat mengamati video, ada dua siswa yang tidak fokus Lampiran 14. Gambar 1.. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua siswa memperhatikan video secara seksama. Guru 55 menegur siswa tersebut kemudian mengulang pengarahan kepada siswa tersebut. Selanjutnya siswa diberi kesempatan terkait video yang sudah diamatinya. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan agar siswa mau bertanya. Ada empat orang yang memberi tanggapan atau jawaban tetapi tidak ada yang bertanya. Sebagian besar siswa hanya mengulangi jawaban siswa lain yang sudah menjawab secara serentak. Ada juga yang diam. Guru memberikan penguatan dan menjelaskan kembali jawaban- jawaban siswa. Guru menjelaskan bahwa bumi terdiri dari berbagai lapisan. Setiap lapisan bumi memiliki ketebalan dan material penyusun yang berbeda yang berbeda. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan mengatur tempat duduk siswa sesuai kelompoknya. Pada saat pembagian kelompok tidak dapat sesuai dengan kelompok yang telah dipersiapkan sebelumnya karena ada beberapa siswa yang tidak hadir di kelas pada pembelajaran IPA sehingga guru membentuk kelompok siswa secara spontan di kelas. Ada lima kelompok, empat kelompok terdiri dari tiga orang dan satu kelompok terdiri dari dua orang. Suasana kelas cukup gaduh saat pembagian kelompok tetapi berjalan lancar meskipun kelompok yang terdiri dari dua orang protes karena hanya berdua. Siswa berdiskusi dengan teman satu kelompoknya untuk membuat gambar dan rangkuman tentang struktur bumi 56 Lampiran 14. Gambar 2. Siswa diberi kesempatan untuk mencari informasi dari buku atau media lainnya. Semua siswa menggunakan buku paket yang sudah disediakan di kelas. Rata- rata gambar siswa sama seperti yang ada di buku paket. Rangkuman yang dibuat oleh masing-masing kelompok bervariasi. Ada yang menjiplak buku, ada yang meringkas dari buku, tetapi ada pula yang membuat rangkuman dengan kata-kata sendiri. Proses diskusi berjalan dengan lancar. Tidak ada siswa yang jalan-jalan dikelas atau berbuat gaduh walaupun ada satu anak yang hanya diam melamun saat diskusi dan ada satu kelompo yang bekerja sendiri-sendiri. Guru membimbing diskusi setiap kelompok secara bergantian. Ketika ada hal yang belum dimengerti siswa bertanya kepada guru. Setelah semua kelompok selesai membuat gambar dan rangkuman, guru mengumpulkan semua hasil pekerjaan siswa. Selanjutnya, guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran. c Guru mengingatkan siswa tentang tindak lanjut yang akan dilakukan. Guru menjelaskan secara singkat pelajaran pada pertemuan selanjutnya yaitu presentasi dan tanya jawab. Siswa ditugaskan untuk belajar di rumah tentang materi yang akan 57 dipresentasikan, yaitu struktur bumi. Pembelajaran ditutup dengan salam. 2 Pertemuan Ke-2 Pertemuan kedua pada Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Mei 2016 pukul 09.15-10.25 WIB. Rincian kegiatannya adalah sebagai berikut. a Guru mengkondisikan siswa dengan mengatur tempat duduk siswa sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya. Pengkondisian kelas berjalan dengan lancar. Siswa duduk sesuai dengan kelompok masing-masing tanpa membuat kegaduhan. Ada satu orang siswa yang tidak masuk sehingga kelompoknya diganti oleh siswa baru yang tidak hadir pada pertemuan sebelumnya. Siswa yang tidak hadir pada pertemuan sebelumnya membentuk kelompok baru. Jumlah siswa yang hadir ada 19 anak sehingga terdapat satu kelompok beranggotakan empat orang, yang lain tetap tiga. b Guru mengkondisikan siswa ke dalam pengalaman yang sesuai dengan topik yang diajarkan melalui penggunaan metode dan media yang sesuai dengan materi. Pada pertemuan kedua ini, pengalaman yang dialami siswa adalah presentasi hasil kerja kelompok, kuis, dan perayaan Lampiran 14. Gambar 3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok secara bergantian. Semua kelompok maju 58 dengan ditunjuk guru, tanpa kemauan sendiri. Ketika diberi kesempatan umtuk menanggapi presentasi, hanya ada tiga anak yang mau menanggapi. Setelah selesai presentasi siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang perihal yang belum dipahami atau berpendapat tentang materi yang dipresentasikan. Ada lima anak yang memberikan pendapatnya meskipun harus diberi pancingan oleh guru. Guru kemudian memberikan penguatan terhadap tanggapan siswa dan menjelaskan secara singkat materi struktur bumi. Selanjutnya, guru mengadakan kuis. Guru meminta siswa untuk menutup semua buku dan hanya menyisakan alat tulis di meja. Guru membagikan lembar soal kepada siswa tanpa mengacak tempat duduk siswa. Siswa mengerjakan kuis secara individu Lampiran 14. Gambar 4. Pada saat mengerjakan soal ada tiga siswa yang didampingi oleh guru pendamping khusus GPK. Dua di antaranya mendapat bantuan jawaban dari GPK Lampiran 14. Gambar 5. Selain dua orang tersebut, ada tujuh siswa yang didapati bekerjasama dan atau mencontek dengan teman disebelahnya. Pada waktu mengerjakan kuis sebagian besar siswa bertanya kepada guru atau pun peneliti karena kurang paham dengan maksud dari soal yang diberikan. Guru harus menjelaskan maksud dari pertanyaan yang diberikan satu per satu 59 dengan bahasa yang lebih sederhana sehingga siswa paham dengan maksud dari pertanyaannya. Setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal habis, guru mengambil jawaban siswa. Ada empat siswa yang membantu mengumpulkan lembar jawaban di sekitarnya. Guru kemudian menukar jawaban siswa dengan siswa lain yang jarak tempat duduknya cukup jauh. Tidak ada siswa yang pindah dari tempat duduknya tetapi suasana kelas cukup gaduh karena siswa saling mengobrol. Siswa bersama guru mencocokkan hasil pekerjaannya. Setelah selesai siswa menjumlah atau menskor hasil jawaban temannya. Guru berkeliling untuk memberikan nilai akhir. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran tentang materi struktur bumi. Semua siswa hanya mendengarkan kesimpulan guru, tidak ada yang berpendapat walaupun sudah diberi kesempatan. Guru kemudian meminta siswa untuk menempelkan hasil kerja kelompoknya pada papan yang sudah di sediakan di belakang kelas. Ketika siswa menempelkan karyanya, peneliti menjumlahkan skor kuis tiap kelompok. Selesai menempelkan karya siswa, guru mengumumkan kelompok dengan skor kuis paling tinggi sebagai bentuk dari perayaan Lampiran 14. Gambar 6. Guru juga mengumumkan bahwa siswa yang ketahuan menyontek atau bekerjasama nilainya 60 dikurangi. Guru dan peneliti kemudian memberikan ucapan selamat kepada kelompok yang mendapat skor tertinggi dan semua siswa memberikan tepuk tangan. c. Observasi Tindakan Siklus I Observasi dilakukan ketika tindakan dilaksanakan pada setiap pertemuan. Hasil observasi pada pertemuan pertama dan kedua menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa termasuk pada kategori cukup, yaitu sebesar 66,5 dan 71,2. Didapatkan rata-rata observasi keaktifan belajar siswa pada Siklus I sebesar 68,8. Angka ini termasuk pada kategori sedang. Berikut tabel hasil observasi keaktifan belajar siswa pada Siklus I. Tabel 4. Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I No Nama Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Ad 69 73 2 Fn 75 73 3 Tn - 67 4 Lf - 60 5 Dd 56 - 6 Ds 63 73 7 Ay 69 73 8 Ao - 67 9 Hn - 80 10 Ks - 53 11 Lg 50 80 12 Ab 63 87 13 Al 44 73 14 Nc 81 73 15 As - 60 16 Rg 75 73 17 Rf 50 60 18 Sw 75 73 19 Vr 88 80 20 Jh 75 73 Rata-rata 66,5 71,2 61 Pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Cooperative Learning pada Siklus I terlaksana sesuai tindakan yang direncanakan, baik pada pertemuan pertama maupun kedua. Guru juga telah memfasilitasi dan memotivasi siswa untuk meningkatkan keaktifan belajarnya. Namun, masih ada dua indikator yang belum dilaksanakan guru yaitu memberikan timbal balik atas tanggapan atau jawaban siswa serta memberikan kesempatan siswa untuk bertanya lebih banyak d. Refleksi Tindakan Siklus I Setelah Siklus I selesai, peneliti mengamati kembali hasil penelitian dan berdiskusi dengan guru pelaksana. Refleksi menghasilkan beberapa informasi tentang kelebihan dan kekurangan tindakan pada Siklus I. Hasil penelitian pada Siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan karena rata-rata keaktifan belajar siswa berdasarkan hasil observasi belum mencapai 75. Pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning yang diterapkan di Kelas V SD Negeri Bangunrejo 2 juga memiliki beberapa kekurangan sehingga diperlukan Siklus II untuk memperbaikinya. Kelebihan dan kekurangan Siklus I serta rencana tindakan Siklus II dipaparkan pada penjelasan berikut. 1 Kelebihan a Kegiatan belajar secara berkelompok memberikan kesempatan pada siswa untuk lebih banyak berdiskusi dan saling membantu pemahaman antar siswa. 62 b Kegiatan belajar dengan siswa maju ke depan kelas memberikan kesempatan untuk lebih berani tampil. c Pengelompokan siswa secara acak membuat siswa tidak bergerombol. d Bimbingan penuh dari guru membantu siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya. 2 Kekurangan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 13 a Terdapat 7 indikator keaktifan belajar siswa belum mencapai separuh jumlah siswa. b Terdapat 2 indikator peran guru untuk menumbuhkan keaktifan belajar siswa belum terlihat. c Siswa belum paham apa yang harus dilaksanakan ketika presentasi.

2. Siklus II

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING COMMUNITY SD NEGERI NO 106195 PULAU GAMBAR.

0 2 20

PENGARUH PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN IPA SD NEGERI TANGKIL 4 TAHUN Pengaruh Pembelajaran Joyful Learning Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran IPA SD Negeri Tangkil 4 Tahun Pelajaran 2013

0 2 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT AGAR Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Script Agar Prestasi Meningkat Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X PEKSOS 2 SMK Negeri

0 1 18

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT AGAR Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Script Agar Prestasi Meningkat Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X PEKSOS 2 SMK Negeri

0 1 16

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun

0 1 19

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun

0 0 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Problem Based Learning pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V di SD Negeri Sidomoyo.

0 2 244

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN menggunakan model PBL untuk siswa kelas V SD Negeri Plaosan I.

0 2 230

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TURNAMENTS (TGT) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI 1 KEPURUN.

0 1 240

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA.

0 1 204