Pengertian Pendidikan Nonformal Pelatihan Pengertian

19

B. Pendidikan Nonformal

1. Pengertian Pendidikan Nonformal

Menurut Marzuki 2012:137 pendidikan nonformal adalah proses belajar yang terjadi secara terorganisasikan diluar sistem persekolahan atau pendidikan formal, baik dilaksanakan terpisah maupun merupakan bagian penting dari suatu kegiatan yang lebih besar untuk melayani sasaran didik tertentu dan belajarnya tertentu pula. Dijelaskan pula oleh Soelaiman 1992:79 pendidikan Nonformal adalah pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat.

2. Pelatihan

1. Pengertian

Istilah pelatihan juga lazim disebut training ataupun Diklat pendidikan dan pelatihan merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi di masyarakat sekarang. Dewasa kini fenomena tersebut sudah meluas di masyarakat. Program pelatihan mula-mula hanya muncul di perusahaan-perusahaan besar dan pemerintah. Training dilaksanakan untuk para karyawan mulai tingkat operator hingga manajer. Karena dengan dilaksanakannya pelatihan diharapkan masyarakat sekitar perusahaan yang bersangkutan memperoleh peningkatan kesejahteraan di bidang pendidikan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Training merupakan kegiatan untuk mengembangkan kompetensi manusia. Pada 20 dasarnya Training atau pelatihan merupakan satu program yang terkait dengan kepentingan pengembangan organisasi dan sekaligus masyarakat. Senada dengan pemaparan di atas, bahwa pada hakekatnya istilah pelatihan merupakan terjemahan dari kata “Training” dalam bahasa Inggris. Secara harfiah akar kata “Training” adalah “Train”, yang berarti 1 memberi pelajaran dan praktisi give teaching And practice, 2 menjadikan berkembang dalam arah yang dikehendaki cause do gros Ni a required direction, 3 persiapan preparation, 4 praktisi practice. Menurut Suwanto dan Donni pelatihan sebagai berikut: “pelatihan merupakan proses jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisasi dimanapegawai nun manajerial mempelajari pengetahuan dan dan keterampilan dalam tujuan terbatas. Pelatihan terdiri dari program-program yang disusun terencana untuk memperbaiki kinerja di level individual, kelompok, dan organisasi yang dapat diukur perubahannya melalui pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sosial dari karyawan” Suwanto Donni, 2011:117 Menurut Siagian dalam Lubis 2008:28 pelatihan merupakan proses belajar mengajardengan menggunakan teknik dan metode tertentu secara konsepsional dapat dikatakan bahwa pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang atau sekelompok orang. Biasanya yang sudah bekerja pada satu organisasi yang efisien,efektivitas dan produktivitas kerjanya disarankan perlu untuk ditingkatkan secara terarah dan pragmatik. Menurut H. John Bernadin dan Joyce E.A. Russel, Mc.Grill dalam Daryanto 2014:30 pelatihan adalah beberapa usaha untuk memperbaiki performance pegawai ditempat kerjanya atau yang berhubungan dengan 21 hal tersebut. Agar efektif pelatihan harus melibatkan pengalaman belajar, merupakan rencana organisasi dan dibentuk untuk mengetahui kebutuhan kebutuhan. Jadi pelatihan harus dirancang untuk memenuhi tujuan organisasi yang dihubungkan dengan tujuan pegawai. Bambang Wahyudi dalam Daryanto 2014:31 juga berpendapat bahwa pendidikan atau belajar merupakan perubahan tingkah laku secara relatif permanen, sebagai hasil dari pengalaman dan pelatihan yang dilakukannnya. Selanjutnya berdasarkan Kep. Menkes RI Nomor 725MenkesSKV2003 pelatihan adalah proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kinerja, profesionalisme dan atau menunjang perkembangan karier tenaga kesahatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Kemudian menurut Impres No 15 tahun 1974 tentang pelaksanaan Keppres Nomor 34 tahun 1972 pelatihan adalah bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat dan metodenya menggunakan praktek daripada teori. Kemudian menurut Daryanto 2014:31 pelatihanDiklat adalah satu proses yang sistematis untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam melaksanakan tugas seseorang serta diharapkan akan dapat mempengaruhi penampilan kerja baik orang yang bersangkutan maupun organisasi tempat kerja. Pelatihan menurut peraturan kepala kepolisian negara republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang sistem manajemen pengamanan 22 organisasi, perusahaan danatau instansilembaga pemerintahan bahwasanya, pelatihan adalah proses interaksi antara peserta pelatihan dengan pelatih untuk memperoleh kompetensi agar mampu membuat dan terbiasa melakukan sesuatu kegiatan di bidang tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah upaya sadar yang dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia, dilaksanakan secara terencana dilaksanakan diluar sistem sekolah dan lebih menekankan praktik secara langsung daripada teori karena untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh setiap individu. Terdapat interaksi antara penyelenggara pelatihan dan peserta pelatihan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, meningkatkan pengalaman dan penampilan kerja melalui proses yang sistematis dan terarah.

2. Tujuan dan Manfaat Pelatihan