Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan gejala-gejala stereotype dan penyebab gejala stereotype yang muncul pada anak Sekolah Dasar di Kecamatan Binangun.

D. Kegunaan

Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan memperkaya kajian keilmuan tentang gejala Stereotype pada lukisan anak Sekolah Dasar. 2. Manfaat Praktis Sebagai pedoman guru dalam mengajar dan menentukan bimbingan seperti apa yang akan diberikan untuk anak yang kedapatan gejala stereotype dalam lukisanya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Anak Usia SD

1. Pengertian Anak Sekolah Dasar

Anak sekolah menurut definisi WHO World Health Organization yaitu golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia menurut UU No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak dikutip dari Suprajitno 2004: 29, anak sekolah adalah anak yang memilkiki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk disekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya. Masa usia sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah Yusuf, 2007: 24. Menurut Wong 2009, anak sekolah dasar adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah dasar merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu. Dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional UU nomor 20 tahun 2001 Pasal 17 mend efinisikan pendidikan dasar sebagai: “1 Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang menengah. 2 Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar SD dan madasrah ibtidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat ”.

2. Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Anak sekolah merupakan golongan yang mempunyai karakteristik mulai mencoba mengembangkan kemandirian dan menentukan batasan-batasan norma. Anak pada usia ini sering disebut dengan istilah the Golden Ages atau periode keemasan. Banyak konsep dan fakta yang ditemukan memberikan penjelasan-penjelasan periode keemasan pada masa usia dini, dimana semua potensi siswa berkembang paling cepat. Beberapa konsep yang disandingkan untuk masa anak usia dini adalah masa eksplorasi, masa identifikasiimitasi, masa peka, dan masa bermain. Anak usia sekolah dasar pada umumnya sudah mulai mengembangkan kemandirian dan ketrampilanya dalam segala hal. Pada usia ini anak akan mencari jati dirinya dan akan sangat mudah terpengaruh lingkungan sekitarnya, terutama teman sebaya yang pengaruhnya sangat kuat seperti anak akan merubah perilaku dan kebiasaan temannya. Masa usia sekolah dasar ini sering disebut juga sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Masa keserasian bersekolah ini secara relatif, anak-anak lebih mudah dari pada masa sebelumnya atau sesudahnya. Masa ini terbagai menjadi dua fase yaitu masa kelas-kelas renadah sekolah dasar, kira- kira usia 6 atau 7 tahun sampai 9 atau 10 tahun atau bisa dikatakan anak kelas 1 sampai kelas 3 SD. Selanjutnya, masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira- kira usia 9 atau 10 sampai 12 atau 13 tahun atau anak yang menginjak kelas 4 sampai kelas 6 SD.