Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

4 Evaluasi karya lukis siswa 7x pertemuan Keterangan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian ini adalah proses belajar mengajar seni rupa dan hasil karya lukisan anak kelas IV di SD N Pasuruhan 01, SD N Pasuruhan 02, SD N Widarapayung 01, SD N Widarapayung 02, SD N Widarapayung 03, SD N Kemojing 01, dan SD N Jepara wetan 02. Ke tujuh SD tersebut berada di Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. Dalam hal ini yang menjadi fokus penelitian adalah: a. Proses belajar mengajar seni rupa di ke tujuh SD yang berada di Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. b. Hasil karya anak-anak di tujuh SD yang berada di Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. c. Gejala Stereotype seperti apa yang ada karya lukis anak.

C. Data dan Sumber Data Penelitian

1. Data Penelitian Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan di SD N Pasuruhan 01, SD N Pasuruhan 02, SD N Widarapayung 01, SD N Widarapayung 02, SD N Widarapayung 03, SD N Kemojing 01, dan SD N Jepara wetan 02 kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. Wujud dari data yang diproleh meliputi karya lukis siswa anak usia SD anatara usia 6-12 tahun dan gejala Stereotype yang muncul pada lukisan anak usia sekolah dasar tersebut. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar yang diperoleh dari beberap subjek dan objek yang diteliti. Narasumber yang berkaitan dengan penelitian ini adalah guru- guru pembimbing Seni Rupa pada sekolah dasar di Kecamatan Binangun dan siswa di ke tujuh sekolah dasar tersebut. Data ini diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi yang meliputi buku-buku, foto-foto dan catatan langsung. Data yang diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang digambarkan dengan kata-kata yang kemudian dianalisis dan diuraikan secara sistematis dan dipisah-pisahkan sesuai dengan bentuk dan jenis sehingga pada kesimpulan mendapatkan kerangka yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian akan diperoleh gambaran yang jelas tentang gejala Stereotype yang muncul pada karya seni lukis anak usia Sekolah Dasar ini dan selanjutnya dapat menentukan bimbingan yang tepat untuk anak yang terdapat gejala Stereotype pada lukisanya. 2. Sumber data Penelitian Menurut Lofland Moleong, 2004: 157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Suhasmi 1992:102 menyatakan bahwa yang disebut sumber data dalam penelitiaan ini ialah “subjek” dari mana data diperoleh. Peneliti menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data, dengan demikian data disebut informan yaitu orang yang memberi informasi dan jawaban dari pertanyaan peneliti baik tertulis maupun lisan. Data dokumentasi digunakan untuk menunjang dan melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi agar data yang diperoleh menjadi valid dan lengkap. Untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan maka ditentukan sumber data atau informasi yang terdiri dari narasumber yang dipandang memiliki pengetahuan atau wawasan yang memadahi tentang informasi yang diperlukan. Dengan demikian sumber data dalam penelitian ini adalah: a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan responden atau informan lapangan yang berkaitan dengan penelitian ini guna mendapatkan informasi mengenai proses pembelajaran seni rupa lukis di SD tersebut. Nara sumber yang dimaksud adalah: siswa di sekolah dasar tersebut, Guru pembimbing melukis, Guru mata pelajaran seni budaya dan ketrampilan, dan Kepala Sekolah SD N Pasuruhan 01, SD N Pasuruhan 02 , SD N Widarapayung 01, SD N Widarapayung 02, SD N Widarapayung 03, SD N Kemojing 01, dan SD N Jepara wetan 02 Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya diantaranya: buku-buku, dokumen, penelitian yang relevan dan sumber lain yang relevan.