Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN
Binangun Kabupaten Cilacap dan hasil karya lukis siswa-siswi di sekolah dasar tersebut.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif yaitu peneliti ikut terjun langsung dalam proses belajar mengajar di
tujuh Sekolah Dasar tersebut guna mendapatkan informasi dan data yang valid. Observasi partisipan merupakan jenis observasi dimana peneliti adalah bagian
dari apa yang diamati Suwartono, 2014: 42. Observasi pertama yang peneliti lakukan yakni mengamati proses
belajar mengajar di SD N Pasuruhan 01, SD N Pasuruhan 02, SD N Widarapayung 01, SD N Widarapayung 02, SD N Widarapayung 03, SD N
Kemojing 01, dan SD N Jepara wetan 02 kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap. Selanjutnya mengikuti proses belajar mengajar di kelas untuk
mendapatkan hasil penelitian yang lebih dalam lagi tentang gejala Stereotype yang muncul pada karya siswa Sekolah Dasar tersebut.
2. Wawancara
Metode wawancara adalah cara menjaring informasi atau data melalui verballisan Suwartono, 2014: 48. Teknik wawancara ini digunakan untuk
menumpulkan data tentang ide penciptaan karya, dan mengetahui gejala stereotype muncul dalam lukisan anak Sekolah Dasar.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara terstruktur dan memfokuskan untuk mendapatkan data yang lebih dalam tentang lukisan anak.
Dalam melakukan wawancara ini peneliti sudah menyiapkan pertanyaan-
pertanyaan tertulis untuk ditanyakan kepada nara sumber, guna mendapatkan informasi dan data deskriptif kualitatif yaitu berupa informasi secara lisan dari
narasumber. Pertanyaan dalam wawancara meliputi masalah pokok yang akan diteliti,
yang berhubungan dengan faktor yang menyangkut karya lukis anak sekolah dasar, baik dalam ide penciptaan, makna karya, maupun proses pemberian
warna dalam lukisan anak tersebut. Sebelum melaksanakan penelitian peneliti harus memiliki pedoman wawancara pedoman berisi sejumlah pertanyaan yang
harus dijawab oleh responden. Wawancara yang dilakukan menggunakan dua teknik dalam
mendapatkan informasi, yaitu wawancara secara individu dan wawancara secara berkelompok. Untuk wawancara secara individu atau secara personal
dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada satu responden sehingga mendapatkan hasil data dan informasi yang mendalam mengenai hasil karya
lukis yang diciptakannya. Namun, teknik ini kurang efektif karena memerlukan waktu yang lama untuk meneliti satu per satu siswa yang ada di tujuh Sekolah
Dasar tersebut sehingga penelitian ini menggunakan teknik sampling jadi peneliti menggunakan beberapa anak dalam satu kelas untuk mendapatkan
sampel untuk diteliti lebih mendalam. Selanjutnya teknik wawancara secara kelompok yang melibatkan banyak individu dalam satu waktu. Penelitian ini
efisien waktu akan tetapi kurang bisa mendapatkan informasi yang mendalam dan lengkap.