Pemeriksaan kadar 11- METODE PENELITIAN

b. ACTH adjustor, larutkan setial vial dengan 4 ml air terdestilasi. Larutan stabil selama 2 bulan pada suhu -20 ° C. c. ACTH sample diluent LACZ, stabil selama 6 bulan pada suhu -20 ° C. 4. Spesimen yang digunakan adalah plasma. Darah vena dimasukkan ke dalam tabung EDTA. Plasma dipisahkan dan disimpan pada suhu -20 ° C dan stabil dalam 4 bulan. 5. Prosedur kerja: Prosedur persiapan, dilusi, adjustment, pemeriksaan, dan quality control dilakukan sesuai dengan manual operasional Immunolite 1000 ACTH.

g. Pemeriksaan kadar 11-

β Hydroxylase serum Pemeriksaan kadar11- β hydroxylase serum dilakukan dengan teknik quantitative sandwich enzyme immunoassay. 1. Prinsip pemeriksaan: Sumur dalam microplate telah dilapisi dengan antibodi spesifik terhadap 11- β hydroxylase.Standar dan sampel dipipet ke dalam sumur dan sebagian 11- β hydroxylase yang ada diikat oleh antibodi.Setelah menghilangkan semua substans yang tidak berikatan, biotin-conjugated antibody yang spesifik untuk 11- β hydroxylase ditambahkan ke dalam sumur. Setelah pencucian, avidin conjugated horseradish peroxidase HRP ditambahkan ke dalam sumur. Setelah pencucian untuk Universitas Sumatera Utara menghilangkan reagen avidin-enzyme yang tidak berikatan, suatu larutan tetramethylbenzidine TMBsubstrate ditambahkan ke dalam sumur dan terbentuklah warna yang dibaca pada microplate reader.Intensitas warna yang terbentuk proporsional dengan jumlah 11- β hydroxylase yang terikat pada tahap awal. 2. Reagensia yang digunakan terdiri dari Biotin-antibody 1x, horseradish peroxidase avidin HRP-avidin 1x, dan Wash Buffer 1x. 3. Spesimen yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah serum. 4. Persiapan reagen, standar, dan sampel: a. Biotin-antibody 1x Vial disentrifugasi sebelum dibuka. Biotin-antibody perlu diencerkan 100 kali, 10 μl biotin-antibody dicampurkan dengan 990 μl Biotin-antibody diluent. b. Horseradish peroxidase avidin HRP-avidin 1x Vial disentrifugasi sebelum dibuka.HRP-avidinperlu diencerkan 100 kali, 10 μl HRP-avidindicampurkan dengan 990 μl HRP-avidin diluent. c. Wash Buffer 1x Sebanyak 20 ml wash buffer concentrate 25x diencerkan ke dalam air terdestilasi untuk menyiapkan 500 ml wash buffer 1x. Universitas Sumatera Utara d. Standar Vial yang berisi standar disentrifugasi pada 6000-10000 rpm selama 30 detik. Standar dilarutkan dengan 1 ml pelarut sampel.Larutan ini digunakan menjadi larutan stok dengan konsentrasi 1500 pgml S7. Larutan stok ini kemudian diencerkan secara berseri dengan faktor pengenceran 2x dengan mengambil 250 μl larutan standar dan menambahkan 250 μl pelarut sampel S6-S1. Pelarut sampel sebanyak 250 μl dimasukkan ke dalam tabung sebagai standar nol 0 pgml. 5. Prosedur pemeriksaan: a. Seluruh reagen, standar, dan sampel diletakkan pada suhu ruangan. b. Sebanyak 100 μl standar dan sampel ditambahkan ke dalam tiap sumur microplate. Permukaan sumur ditutup dengan selotip yang disediakan pada kit kemudian diinkubasi selama 2 jam pada suhu 37 ° C. c. Cairan pada setiap sumur dipindahkan tanpa dicuci. d. Sebanyak 100 μl biotin-antibody 1x ditambahkan pada setiap sumur. Permukaan sumur ditutup dengan selotip yang baru kemudian diinkubasi selama 1 jam pada suhu 37 ° C. Universitas Sumatera Utara e. Setiap sumur diaspirasi dan dicuci, prosedur tersebut diulang sebanyak 2 kali. Sumur dicuci dengan cara mengisi setiap sumur dengan wash buffer 200 μl menggunakan pipet dan biarkan selama 2 menit. f. Sebanyak 100 μl horseradish peroxidase avidin HRP- avidin 1x ditambahkan ke dalam setiap sumur. Permukaan sumur ditutup dengan selotip yang baru dan diinkubasi selama 1 jam pada suhu 37 ° C. g. Aspirasi proses pencucian diulang sebanyak 5 kali pada tahap 6. h. Sebanyak 90 μl tetramethylbenzidine TMB substrate ditambahkan pada setiap sumur, kemudian diinkubasi selama 15-30 menit pada suhu 37 ° C. Sumur dilindungi dari cahaya. i. Sebanyak 50 μl stop solution ditambahkan pada setiap sumur, kemudian plate dihentakkan dengan perlahan untuk mencampur larutan. j. Menentukan densitas optikal setiap sumur selama 5 menit dengan menggunakan microplate reader pada gelombang 450nm. k. Menentukan kadar 11- β hydroxylase sampel ditentukan dengan menggunakan kurva standar yang dibuat dengan menggunakan program Curve Expert 1,3. Universitas Sumatera Utara Prinsip penentuan kadar sampel dengan kurva standar: i. Letakkan nilai densitas optikal standar pada sumbu X, dan nilai konsentrasi standar pada sumbu Y. ii. Menghubungkan titik-titik yang berdekatan dan membentuk kurva standar. Tentukan kadar sampel dengan meletakkan nilai densitas pada sumbu X, menarik garis yang memotong kurva linear yang dibentuk oleh standar kurva standar kemudian mencari nilai konsentrasi pada sumbu Y. Gambar 3.2 Contoh Kurva Standar 11β-hydroxylase

3.10 Pengolahan dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Korelasi Kadar Estradiol dan Kadar Leptin dengan Profil Lipid pada Wanita Obesitas, Overweight dan Berat Badan Normal di Kota Banda Aceh.

2 90 134

KORELASI ANTARA KADAR ION KALSIUM SERUM DAN PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2.

0 0 15

Asupan Makan Dan Profil Lipid Pada Pegawai Dengan Status Gizi Obesitas Dan Status Gizi Normal

0 0 6

ASUPAN MAKAN DAN PROFIL LIPID PEGAWAI DENGAN STATUS GIZI NORMAL DAN OBESITAS DIETARY INTAKE AND LIPID PROFILE OF EMPLOYEES WITH NORMAL NUTRITIONAL STATUS AND OBESITY

0 0 8

Hubungan Kadar Adrenocorticotropine Hormone dan Enzim 11 β-Hydroxylasedengan Profil Lipid Serum pada Obesitas, Overweight dan Normal

0 0 36

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obesitas 2.1.1 Definisi dan Epidemiologi - Hubungan Kadar Adrenocorticotropine Hormone dan Enzim 11 β-Hydroxylasedengan Profil Lipid Serum pada Obesitas, Overweight dan Normal

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Kadar Adrenocorticotropine Hormone dan Enzim 11 β-Hydroxylasedengan Profil Lipid Serum pada Obesitas, Overweight dan Normal

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obesitas 2.1.1 Defenisi Obesitas - Korelasi Kadar Estradiol dan Kadar Leptin dengan Profil Lipid pada Wanita Obesitas, Overweight dan Berat Badan Normal di Kota Banda Aceh.

0 0 33

PENGARUH FUROSEMID TERHADAP PROFIL KADAR METILDIGOKSIN DALAM SERUM PADA SUBYEK NORMAL

0 0 64

Perbedaan kadar seng serum dan kadar c-reactive protein pada anak balita dengan kadar serum retinol normal dan tidak normal

0 0 6