35
4. Langkah-Langkah Strategi Directed Reading Thinking Activity DRTA
Wiesendanger 2001:86-88 mengemukakan langkah-langkah strategi DRTAyaitu sebagai berikut.
a. Memberikan salinan bacaan pada tiap siswa.Arahkan siswa untuk
mempelajari judul dan gambar pada halaman pertama.Kemudian berikan pertanyaan seperti berikut.
1 Apa yang kamu pikirkan tentang judul pada cerita tersebut?
2 Apa yang kamu pikirkan tentang kemungkinan yang terjadi pada cerita?
3 Prediksi yang mana yang kamu pilih?
Pada tahapan ini, membangun penanganan dan ketajaman proses berpikir siswa.
b. Ketika pertama kali memperkenalkan Directed Reading Thinking Activity
DRTA, biasakan siswa dengan strategi untuk menangani dengan kata-kata yang belum dikenal. Langkah-langkahnya: baca sampai akhir kalimat,
gunakan petunjuk gambar yang tersedia, bacalah kata-katanya dengan suara keras nyaring, mintalah bantuan orang lain jika mengalami kesulitan.
c. Mengarahkan siswamembaca dalam hati bagian dari cerita untuk
membuktikan prediksi mereka.Pastikan siswa membaca untuk memahami atau mencari makna. Amati kegiatan membaca mereka dan bantu siswa
yang memerlukan bantuan dengan kata-kata yang mungkin sulit dipahami siswa.
d. Setelah siswa selesai membaca bagian pertama dari cerita, guru meminta
siswa menutup bukunya. Dengan mengikuti petunjuk pertanyaan berikut
36 siswa menguji bukti-bukti dan menilai prediksi mereka sebelumnya dan
prediksi barunya. 1
Mana yang menurutmu benar? 2
Apa yang kamu pikirkan sekarang? 3
Apa yang akan terjadi menurut pikiranmu? Kemudian guru mendorong siswa untuk menyaring ide mereka dan
untuk membuat prediksi tentang peristiwa yang akan terjadi selanjutnya dalam bacaan.
e. Guru meminta siswa untuk melanjutkan kegiatan membaca pada bagian
bacaan yang lain. Pada setiap bagian bacaan, lanjutkan siklus memprediksi- membaca-membuktikan.
Sejalan dengan Farida Rahim 2007:48-51 yang mengemukakan langkah-langkah strategi Directed Reading Thinking Activity DRTA sebagai
berikut. a.
Membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul. Guru menuliskan judul cerita di papan tulis, kemudian meminta
seorang siswa membacakannya. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai judul, “Menurutmu cerita ini bercerita tentang apa?”Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk untuk membuat prediksi. b.
Membuat prediksi dari petunjuk gambar Guru meminta siswa memperhatikan gambar yang tersedia dengan
seksama. Kemudian guru meminta siswa memperhatikan salah satu gambar dan memberikan pertanyaan mengenai gambar yang dapat memancing
37 keingintahuan siswa. Untuk selanjutnya siswa membuat prediksi
berdasarkan petunjuk gambar. c.
Membaca bahan bacaan Guru meminta meminta siswa membaca dalam hati bagian bacaan
yang telah diprediksi ceritanya melalui gambar. Kemudian siswa diminta untuk menghubungkan setiap bagian teks dengan judul cerita.
d. Menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi
Ketika siswa membaca bagian pertama dari cerita, guru mengajukan pertanyaan seperti, “Siapa yang memprediksi dengan benar apa yang
diceritakan bagian ini?”. Kemudian guru meminta siswa agar yakin bahwa prediksi yang dibuatnya sesuai untuk selanjutnya meminta siswa
membacakan secara nyaring ke depan kelas bagian yang mendukung prediksinya. Siswa yang prediksinya belum tepat agar memperbaiki prediksi
mereka kembali melalui hasil diskusi dan masukan. Dalam penelitian ini, peneliti sejalan dengan langkah-langkah yang
dikemukakan Farida Rahim diimplementasikan ke dalam langkah-langkah pembelajaran membaca intensif dalam pemahaman wacana sehingga menjadi
sebagai berikut. a.
Guru melaksanakan kegiatan apersepsi, menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran.
b. Guru menulis judul cerita di papan tulis, kemudian guru meminta siswa
membacakannya. c.
Guru bertanya kepada siswa mengenai prediksi isi cerita berdasarkan judul.