Pengelompokan Proses Jasa Pengertian Proses

3. Sebagai medium yang menciptakan efek, dengan menggunakan warna, tekstur, suara, bau, dan desain ruangan untuk menciptakan atau meningkatkan selera untuk barang jasa atau pengalaman tertentu.

2.2.9 Pengertian Proses

Menurut Lovelock dan Wright 2005 : 31, proses adalah metode pengoperasian tertentu atau serangkain tindakan, umumnya terdiri atas banyak langkah yang sering perlu dilakukan dalam urutan yang sudah ditetapkan. Proses merupakan semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa. Obyek utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu jasa harus didesain untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Desain jasa mencakup sejak dari desain proses jasa sampai dengan bagaimana jasa disampaikan. Penyajian jasa aktual akan menentukan tahapan pengalaman konsumen, bahkan aliran operasi jasa dapat dijadikan bukti yang bisa dinilai konsumen.

2.2.9.1 Pengelompokan Proses Jasa

Mengelompokan proses jasa suatu proses meliputi perubahan input menjadi output. Tetapi sebetulnya yang diproses setiap organisasi jasa dan bagaimana merka melakukan tugasnya yaitu ada dua kategori besar dalam proses jasa orang dan obyek. Dalam banyak hal, mulai dari angkutan hingga pendidikan pelanggan sendiri adalah input pokok untuk proses jasa. 1. Pemrosesan orang Adalah jasa yang melibatkan tindakan yang berwujud terhadap tubuh manusia. Contohnya jasa pemrosesan orang mencakup transportasi penumpang, potong rambut. Pelanggan perlu secara fisik hadir dalam seluruh proses penyerahan jasa untuk menerima manfaat yang diharapkan. 2. Pemrosesan barang milik Adalah tindakan yang berwujud terhadap barang dan benda fisik lainnya yang merupakan milik pelanggan. Contohnya mencakup pengangkutan barang melalui udara, pemotongan rumput tanaman, dan jasa kebersihan. Dalam hal ini obyek yang perlu diproses hadir tetapi pelanggan tidak perlu hadir. 3. Pemrosesan perangsangan pkiran Adalah tindakan tidak berwujud yang ditujukan pada pikiran manusia. Jasa dalam kategori ini adalah hiburan, olahraga, tontonan, pendidikan. Dimana pelanggan harus hadir secara mental tetapi mereka juga dapat berada baik disuatu fasilitas jasa tertentu atau ditempat lain yang terhubung melalui sinyal penyiaran atau sambungan telekomunikasi. 4. Pemrosesan informasi Adalah tindakan yang tidak bewujud yang ditujukan pada asset pelanggan. Contohnya jasa pemrosesan informasi meliputi asuransi, perbankan, konsultan. Dalam kategori ini mungkin diperlukan sedikit keterlibatan langsung pelanggan begitu permintaan jasa telah diajukan.

2.3 Pengertian Kepuasan Konsumen

Menurut Mowen dan Minor 2002 : 89 kepuasan konsumen sebagai keseluruhan sikap yang ditujukan konsumen atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya. Pelanggan yang puas dapat mengembangkan badan usaha tetapi pelanggan yang tidak puas dapat menghancurkan badan usaha. Oleh sebab itu, layanan yang diberikan harus dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan. Timbulnya rasa puas dari diri pelanggan tersebut kemudian akan mempengaruhi pengambilan keputusan pelanggan yang bersangkutan dalam pengkonsumsian ulang dan akan mempengaruhi calon pelanggan lain. Dari definisi diatas maka ditarik kesimpulan bahwa jika produk atau jasa dapat memenuhi harapan konsumen dengan prestasi yang diberikan, maka konsumen akan merasa puas. Sebaliknya jika harapan jauh dari prestasi yang diharapkan, konsumen akan mersa tidak puas.

2.3.1 Pengukuran Kepuasan Konsumen

Menurut Philip Kotler 2002 : 43 terdapat empat metode untuk mengukur kepuasan konsumen, yaitu : 1. Complaint and Suggestion System Metode ini dilakukan dengan memberikan kesempatan pada konsumen untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka tentang produk yang mereka konsumsi serta pelayanan yang mereka terima. Media yang dapat dipakai adalah kotak saran, kartu komentar ataupun saluran telepon bebas pulsa. Metode ini mudah dilaksanakan tetapi efektif karena tidak semua konsumen yang merasa

Dokumen yang terkait

PENGARUH POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Jatim).

0 0 118

UJI KOMPARASI ANTARA KOPI ABC SUSU DAN TORABIKA SUSU (STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR).

0 0 83

STRATEGI PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS (Studi Pada Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 4 82

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN MAHASISWA DALAM MEMILIH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UPN ’’VETERAN” JAWA TIMUR.

0 2 115

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN MAHASISWA DALAM MEMILIH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UPN ’’VETERAN” JAWA TIMUR (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 115

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA PADA PROGDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 1 20

Efisiensi Peramalan Penjualan Sebagai Dasar Perencanaan Produksi (Studi komparasi antara metode dekomposisi dengan metode peramalan perusahaan) Pada PT. Varia Usaha Beton di Gresik

1 1 14

STRATEGI PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS (Studi Pada Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 16

UJI KOMPARASI ANTARA KOPI ABC SUSU DAN TORABIKA SUSU (STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR)

0 0 17

PENGARUH POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR (Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Jatim)

0 0 22