Pendekatan saintifik KAJIAN PUSTAKA

5. Mengkomunikasikan Peserta didik diajak untuk menyimpulkan secara materi yang sudah dipelajari, menyusun laporan atau menyajikan laporan Secara skema tahapan dalam pendekatan saintifik dapat digambarkan alur pelaksanaanya di dalam proses pembelajaran matematika. Berikut skema yang dapat dibentuk: Gambar 2.2: Skema alur tahapan Pendekatan Saintifik Pada tahapan awal, anak didik diajak untuk mengamati suatu permasalahan yang ada. Anak didik menggali informasi dari permasalahan tersebut dan akan diolah sekaligus disimpannya menjadi sebuah pemahaman atau konsep. Berdasarkan hasil pengamatan dan pemahaman yang diperoleh, anak didik diharapkan dapat mengajukan pertanyaan pada tahapan kedua dan jawaban dari pertanyaan tersebut akan disimpannya dan direkonstruksi menjadi sebuah pemahaman baru. Selanjutnya pada tahapan ketiga anak didik diajak untuk menalar dari kasus yang tidak jauh dari permasalahan yang diamati. Saat ANAK DIDIK PERMASALAHAN 1.Mengamati PEMAHAMAN KONSEP 2.Menanya 3.Menalar 4.Mencoba 5.Menyimpulkan KASUS BERTINGKAT LATIHAN menalar anak didik diharapkan mampu menggunakan pemahaman yang sudah diketahuinya. Pada tahapan keempat anak didik diajak untuk mencoba mengerjakan latihan baik secara mandiri maupun kelompok. Selanjutnya di tahapan terakhir siswa diajak untuk menyimpulkan dari apa yang sudah diamati, dipelajari dan dipahami. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik adalah suatu metode atau pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan melibatbatkan tahapan terurut di dalamnya, yakni: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan.

G. Relasi

Wibisono 2008: 87 menjelaskan pemahaman suatu relasi dalam sebuah gambaran ada tidaknya interaksi atau koneksi antar elemen-elemen dari dua atau lebih himpunan dalam urutan tertentu. Secara definisi sebuah relasi melalui perkalian skalar pada koordinat cartesian dimana sumbu-x mewakili variabel x dan sumbu-y mewakili variabel y. Misalkan variabel x dan y adalah bilangan real dalam interval tertutup, atau misalkan himpunan X={x 1 ,x 2 } dan Y={y 1 ,y 2 } maka perkalian skalar yang dapat diperoleh: X x Y = {x 1 ,y 1 , x 1 ,y 2 , x 2 ,y 1 , x 2 ,y 2 } Y x X = {y 1 ,x 1 , y 1 ,x 2 , y 2 ,x 1 , y 2 ,x 2 } X x X = {x 1 ,x 1 , x 1 ,x 2 , x 2 ,x 1 , x 2 ,x 2 } PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Y x Y = {y 1 ,y 1 , y 1 ,y 2 , y 2 ,y 1 , y 2 ,y 2 } Sama halnya dengan Guritman dan Supriyo 2004: 61-62 yang mendefinisikan relasi sebagai hubungan dari himpunan A ke himpunan B dengan sembarang subhimpunan A x B dengan notasi: A x B = {a, b | a A, b B} Setiap anggota dari A x B, misalnya a, b, disebaut sebagai pasangan terurut, kemudian a dan b disebut sebagai komponen pertamam dan kedua dari a, b. Untuk secara umum suatu relasi dapat disimbolkan dengan R dimana x berada dalam R dengan y bila dan hanya bila terdapat suatu fungsi Fx, y. Jadi dapat dituliska sebagai berikut: xRy Fx, y Untuk memaparkan suatu relasi Wibisono 2008: 77-78 membuatnya ke dalam bentuk koordinat, matrik, dan pemetaan. Berikut contoh paparan yang disajikan dengan R={Microsoft, Windows, IBM, Os2, Macintosh, MacOS}. 1. Koordinat Tanda titik pada gambar menjelaskan bahwa pasangan tersebut terdapat relasi yang menghubungkan kedua anggota himpunan. 2. Matrik Nilai 1 menunjukan bila adanya relasi antara dua pasangan terurut dan 0 menujukan tidak adanya relasi antara dua elemen terurut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS VII C SMPN 11 MALANG

0 6 19

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK DENGAN MULTIMEDIA KOMPUTER DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 8 237

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Mo

0 2 13

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa Kelas VIII

0 2 16

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK Peningkatan Keaktifan siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan pendekatan Saintifik(PTK Pada Siswa Kelas VII C Semester Genap SMP Al-Irsyad Al

0 1 10

MOTIVASI BELAJAR SISWA SISWA DI SMPN 15 YOGYAKARTA.

0 1 104

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VIII.

5 14 168

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP.

0 1 64

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 1 KRIAN SKRIPSI

0 0 16