Hasil penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
guru tidak melaksanakan tahapan menanya no 9, b guru tidak mendampingi siswa agar dapat bertanya no 10, c guru
tidak menjalankan tahapan menyimpulkan no 15, dan d guru tidak mendampingi siswa untuk menyimpulkan no 16,
sisanya indikator
sudah terlaksana.
Untuk deskripsi
pelaksanaannya, sesuai dengan keterangan yang tercantum, pada tahapan mengamati guru hanya memanfaatkan papan
tulis sebagai media pembelajaran untuk menjelaskan pemahaman relasi dengan menggambarkan diagram panah dan
relasinya relasi yang diberikan sesuai dengan lampiran RPP, kegiatan inti nomer urut 1. Selama tahap mengamati, guru
mencoba untuk mendampingi siswa agar lebih mudah memahami diagram panah dan relasinya. Setelah tahapan
mengamati, guru langsung masuk pada tahapan menalar tanpa melakukan tahapan menanya. Pada tahapan menalar siswa
diberikan persoalan yang lebih rumit seperti pada gambar 4.1. Siswa diminta untuk menalar terkait relasi “Satu kurangnya
dari dua kali A” dengan A={1,2,3,4} dan B={1,2,3,. . .,8} dan siswa diminta untuk menentukan diagram panahnya. Saat
siswa kesulitan dalam menalar, terlihat dari tidak adanya siswa yang bisa menjawab, guru meminta salah satu siswa untuk
maju dan mendampinginya dalam menjawab persoalan. Selanjutnya secara mandiri siswa diminta untuk maju membuat
diagram panah yang belum terjawab dan guru ikut mendampingi saat proses menjawab seperti gambar 4.2.
Gambar 4.1: Siswa selesai memberikan tanda panah.
Gambar 4.2: Guru menjelaskan ulah hasil pekerjaan siswa.
Tahap selanjutnya adalah tahap mencoba dan guru meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok. Kelompok
dibentuk secara mandiri, cukup dengan teman sebangku, depan dan belakang. Selama proses diskusi ada dua guru bantu yang
ikut mendampingi dengan cara mendatangi tiap kelompok. Setelah kegiatan diskusi, guru meminta siswa untuk
mengkomunikasikan hasil diskusinya di depan kelas seperti pada gambar 4.3.
Gambar 4.3: Siswa mengkomunikasikan hasil diskusinya.
Gambar 4.4: Guru menjelaskan ulang hasil diskusi siswa.
Setelah kelompok selesai mengkomunikasikan hasil diskusinya, guru masuk ke kegiatan penutup tanpa melakukan
tahapan menyimpulkan. Guru hanya meminta persetujuan dari kelompok lain terkait benar atau tidaknya pekerjaan yang
dipaparkan kelompok yang telah maju. Dalam RPP guru menuliskan
tahapan menyimpulkan
sebagai tahapan
mengasosiasi lampiran RPP, kegiatan inti nomer urut 9 dengan isi siswa menyimpulkan cara menyajikan relasi dalam
bentuk diagram panah, himpunan pasangan berurutan, tabel dan diagram titik.
3 Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup terdapat 5 indikator yang
harus tercapai. Perolehan persentase rata-rata ketercapaian indikator adalah 20. Hanya 1 indikator yang terlaksana dan 4
indikator lainnya tidak terlaksana. Indikator yang terlaksana terkait membuat rangkuman dan pemberian tugas untuk siswa.
Secara deskripsi kegiatan, guru tidak memberikan rangkuman dari keseluruhan materi yang telah dipelajari, namun guru
memngajak siswa secara interaktif untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari . Akibat keterbatasan waktu guru tidak
sempat melakukan
refleksi, evaluasi,
dan memberi
perencanaan untuk materi kedepannya. Di akhir waktu guru memberikan tugas terkait fungsi dan bukan fungsi yang
kedepannya akan dipelajari di pertemuan selanjutnya. Selebihnya
guru membagikan
hasil UTS
dan mendiskusikannya dengan seluruh siswa dikarenakan nilai
yang diperoleh tidak tuntas semua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Pelaksanaan RPP Berdasarkan
ketercapaian pelaksanaan
RPP ditinjau dari lampiran RPP dalam pembelajaran di kelas tidak
terpenuhi dan perolehan persentase rata-ratanya hanya 43. Ada 12 kegiatan yang tidak terlaksana dalam proses
pembelajaran dari 21 kegiatan yang sudah dibuat oleh guru.
b. Hasil observasi aktivitas siswa di kelas Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa di kelas,
perolehan persentase rata-rata ketercapaian indikator adalah 42. Perolehan persentase tersebut menunjukan bahwa ketercapaian
yang diperoleh jauh dari harapan karena kurang dari setengahnya, dari 19 indikator hanya 8 yang terpenuhi dapat dilihat pada
lampiran tabel 1.2. Untuk lebih memperjelas, berikut deskripsi hasil observasi aktivitas siswa dikelas selama proses pembelajaran:
1 Kegiatan pembuka Perolehan persentase ketercapaian
pada kegiatan pembuka adalah 33. Ada 2 dari 4 indikator yang belum
tertpenuhi. Saat proses pembelajaran sudah dimulai masih ada siswa yang berada diluar kelas. Siswa yang ada di dalam kelas
sudah duduk di bangku masing-masing. Suasana kelas pada kegiatan pembuka tidak kondusif. Siswa nampak ramai dan
masih sibuk sendiri, berbicara atau bercanda dengan teman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekelas. Terkait persiapan buku catatan atau buku paket, sebagian siswa sudah mempersiapkannya. Saat guru sudah
mulai memasuki kegiatan apersepsi, siswa cenderung tidak memperhatikan dan beberapa ada yang melamun.
2 Kegiatan inti Perolehan persentase rata-rata ketercapaian
pada kegiatan inti adalah 40. Ada 9 dari 15 indikator yang tidak
tercapai dalam kegiatan inti. Berikut deskripsi kegiatan inti yang dibagi sesuai dengan tahapan dalam pendekatan saintifik:
a Tahapan mengamati Saat
proses mengamati sedang berlangsung, mulanya siswa masih duduk ditempat masing-masing dan
tidak banyak siswa yang ikut mengamati. Ditengah proses, siswa yang tadinya di luar kelas, mulai masuk kelas dan
menyebabkan beberapa siswa harus pindah tempat duduk. Suasana kelas menjadi terganggu dengan kedatangan
mereka. Saat guru menjalankan tahapan mengamati dan memberikan pertanyaan pada seluruh siswa terkait apa
yang sudah diamati, tidak ada siswa yang menanggapi. Siswa cenderung diam atau beberapa ada yang sibuk
berbicara dengan teman sebangkunya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Tahapan menanya Di dalam kegiatan inti tahapan menanya tidak
nampak di bawakan oleh guru, namun aktivitas menanya yang dilakukan siswa lebih cenderung muncul secara
mandiri ketika berada di luar tahapan menanya. Siswa dapat bertanya secara mandiri ketika tahapan mencoba
dalam diskusi kelompok. Pada RPP kegiatan inti no urut 2 lampiran RPP guru menuliskan bahwa saat tahapan
menanya siswa diharapkan bertaya, “Apa hubungan antara dua
himpunan tersebut?”
yang mengarah
pada permasalahan pada tahapan mengamati.
c Tahapan menalar Pada tahapan menalar siswa mengalami kesulitan
dalam menganalisis persoalan yang diberikan oleh guru. Ada siswa yang menanyakan maksud dari persoalan
tersebut dan ada juga yang tidak memperhatika atau berbicara dengan teman sebangku.
d Tahapan mencoba Tahapan mencoba dilakukan dengan model diskusi
kelompok. Selama diskusi beberapa siswa dalam kelompok tidak ikut terlibat dalam pengerjaannya,
cenderung diam atau membicarakan hal lain. Terlebih kelompok yang duduk di bangku paling belakang. Mereka
tidak berdiskusi melainkan sibuk dengan melakukan candaan atau saling bergurau. Selama proses diskusi
beberapa siswa ada yang bertanya secara mandiri terkait kesulitan yang ditemukan dalam lembar kerjanya, tetapi
ada juga yang menanyakan hal-hal diluar konteks.
e Tahapan menyimpulkan Pada kegiatan inti, tahapan menyimpulkan tidak
nampak dilakukan oleh guru, sehingga tidak ada aktivitas siswa yang dapat diamati. Jika meninjau RPP yang dibuat
oleg guru kegiatan inti nomer urut 4 dan 9, dengan sebutan mengasosiasi, maka seharusnya aktivitas yang
diharapkan siswa dapat menyimpulkan definisi dari suatu relasi serta cara menyajikan relasi dalam bentuk diagram
panah, himpunan pasangan berurutan, tabel dan diagram titik. Pada kegiatan penutup guru mengajak siswa
menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, sesuai RPP lampiran RPP, sehingga aktivitas yang diharapkan yaitu
siswa mampu menyimpulkan terkait relasi dan penyajian relasi.
2. Hasil angket guru Berdasarkan hasil angket guru dapat dilihat pada lampiran
tabel 1.3, perolehah persentase rata-rata suatu pernyataan adalah 60 sebagai persentase tertinggi sekaligus persentase yang paling banyak
diperoleh pada suatu pernyataan dan 40 sebagai perolehan persentase terendah. Perolehan persentase 60 dapat ditunjukan pada indikator
yang dideskripsikan sebagai berikut: a. Kesiapan RPP
Guru sudah mempersiapkan RPP dengan baik no 1, sesuai aturan Kurikulum 2013 no 2, tidak mengalami kesulitan dalam
pembuatan RPP no 3 dan yakin dengan RPP yang telah dipersiapkan untuk proses pembelajaran dapat berjalan sesuai
tujuan no 4.
b. Pendapat tentang pendekatan saintifik Guru
sepakat bila pendekatan saintifik baik
untuk diterapkan dalam proses pembelajaran matematika no 5. Guru
sudah melaksanakan
proses pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik dengan berbagai metode dan hasil yang
diperoleh baik no 6.
c. Kegiatan pembuka Pada kegiatan pembukaan guru merasa sudah menjalankan
seluruh tahapan seperti mengucapkan salam no 7, melakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
absensi no butir 9, mengkondisikan kelas agar kondusif no 8, melakukan apersepsi no butir 10 dan memotovasi siswa no 11.
d. Kegiatan inti Pada kegitan inti guru merasa siswa tidak kesulitan dalam
proses mengamati no 12 dan selama proses berlangsung sudah dilakukan pendampingan dalam mengamati no 13. Siswa dirasa
kesulitan dalam membuat pertanyaan no 16 dan guru merasa sudah mengarahkan siswa agar dapat bertanya no 15.
Guru sependapat bahwa siswa kesulitan mencoba karena tidak tahu cara
mengerjakan no
23. Guru
merasa sudah
melakukan pendampingan agar siswa dapat menyimpulkan no 24. Guru
merasa sudah berelasi dan berinteraksi dengan siswa, bersikap tegas, terbuka dan memberi motivasi untuk siswa no 17-20 dan no
22.
e. Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup guru merasa sudah menjalankan
seluruh kegiatan seperti membuat rangkuman no butir 25, melakukan evaluasi no butir 26, mengajak siswa untuk berefleksi
no butir 27, memberitahukan siswa materi yang akan dipelajari selanjutnya no butir 28 dan memberi tugas untuk siswa no butir
29. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selanjutnya untuk perolehan persentase rata-rata 40 dapat ditunjukan pada kegiatan inti seperti: guru merasa tidak maksimal
dalam mendampingi siswa dikarenakan siswa sulit untuk diatur no butir 14, guru merasa siswa kesulitan mengamati karena persiapan
dalam mengajar tidak lengkap no butir 18, dan guru merasa kesulitan dalam menjalankan pendekatan saintifik no butir 21.
3. Hasil angket siswa Angket diberikan kepada siswa sepuluh menit terakhir sebelum
kegiatan pembelajaran selesai. Angket yang di bagikan sebanyak 33 lembar sesuai dengan banyaknya siswa yang masuk dan dikembalikan
sama banyaknya. Dari hasil pengolahan data angket siswa dapat dilihat pada
lampiran tabel 1.4 diperoleh rata-rata score akhir berbentuk persentase yang kemudian disajikan dalam bentuk diagram batang. Berikut
penyajian data berdasarkan minat siswa dan tahapan dalam pendekatan saintifik:
a. Minat Siswa Berikut penyajian data minat siswa yang diolah dari hasil
rata-rata skor akhir dan di ubah dalam bentuk persentase. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.5: Hasil persentase minat siswa Hasil pengolahan data menunjukan perolehan persentase
pada pernyataan “saya tidak menyukai matematika” adalah 66, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai
matematika. Pernyataan tersebut didukung dengan perolehan persentase 58 yang menunjukan bahwa siswa suka dengan
matematika karena mudah dan 71 yang menunjukan bahwa siswa menyukai matematika karena cara guru mengajar
menyenangkan. Pada pernyataan “saya merasa matematika sulit
dipahami” perolehan
persentasenya adalah
57 yang
menunjukan bahwa siswa merasa matematika cukup mudah untuk dipahami. Secara keseluruhan berdasarkan persentase
rata-rata yang diperoleh menunjukan bahwa siswa minat dengan matematika.
b. Tahapan dalam pendekatan saintifik Dari hasil pengolahan angket diperoleh hasil persentase
setiap tahapan pada pendekatan saintifik. Berikut penyajian data tahapan dalam pendekatan saintifik yang diolah berdasarkan hasil
rata-rata skore akhir yang kemudian diubah dalam bentuk persentase serta disajikan dalam bentuk diagram batang.
1 Tahapan mengamati
Gambar 4.6: Hasil persentase tahapan mengamati Pada tahapan mengamati perolehan persentase rata-rata
pernyataan “saya merasa kesulitan dalam mengamati persoalan matematika yang dibaw
akan oleh guru” adalah 57. Siswa tidak merasa kesulitan dalam mengamati persoalan. Hal tersebut
didukung dengan pernyataan siswa merasa tahu cara mengamati dan sebagian mudah dalam mengamati dengan perolehan
persentase rata-rata 73 dan 57. Perolehan pesentase rata-rata pernyataan “saya lebih memilih berbicara dengan teman dari
pada mengamati.” adalah 73, hal tersebut menunjukan bahwa mereka
fokus dalam mengerjakan. Secara keseluruhan
berdasarkan persentase rata-rata yang diperoleh menunjukan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengamati.
2 Tahapan menanya
Gambar 4.7: Hasil persentase tahapan menanya Pada tahapan menanya, perolehan persentase rata-rata
pernyataan “saya tidak tahu apa yang ingin ditanyakan bila diminta u
ntuk bertanya” adalah 61 yang menunjukan bahwa siswa tahu terkait apa yang ingin ditanyakan. Pernyataan
tersebut didukung dengan pernyataan mereka merasa bertanya itu mudah dan mereka tahu cara bertanya dengan perolehan
persentase rata-rata 69 dan 77. Berdasarkan perolehan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persentase rata-rata pernyataan “saya berani bertanya bila belum paham” adalah 80. Pernyataan tersebut didukung dengan
pernyataan bahwa mereka berani bertanya karena tidak takut dianggap bodoh dan tidak takut dimarahi guru dengan perolehan
persentase rata-rata masing-masing 73 dan 77. Selanjutnya perolehan persentase rata-rata yang menunjukan siswa akan
bertanya bila belum paham adalah 64. Secara keseluruhan berdasarkan persentase rata-rata yang diperoleh menunjukan
bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam bertanya karena siswa tahu cara bertanya, siswa merasa bertanya itu mudah, dan
siswa tidak takut untuk bertanya, sehingga siswa akan bertanya bila belum paham.
3 Tahapan mencoba
Gambar 4.8: Hasil persentase tahapan mencoba PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada tahapan mencoba, perolehan persentase rata-rata pada pernyataan “saya tidak tertarik mengerjakan soal karena
tidak paham dari awal” adalah 67. Pernyataan tersebut menunjukan bahwa siswa tertarik dalam mengerjakan soal
karena siswa paham materi yang disampaikan dari awal. Pernyataan tersebut pun menunjukan bahwa siswa tidak
mengalami kesulitan saat mencoba karena tidak paham materi yang diberikan dari awal. Perolehan persentase rata-rata
pernyataan “saya mau mengerjakan persoalan bila mendapat poin tambah
an” adalah 52 yang menunjukan bahwa siswa mau mengerjakan persoalan jika ada poin tambahan yang
kedepannya dapat dijadikan sebagai motivasi untuk siswa agar mau berusaha. Selanjutnya siswa merasa suka dengan guru dan
berani mengerjakan soal dengan perolehan persentase rata-rata 72 dan 71. Siswa juga memilih mengerjakan soal dari pada
berbicara dengan teman yang terlihat dari perolehan persentase rata-rata 69. Secara keseluruhan berdasarkan persentase rata-
rata yang diperoleh menunjukan bahwa siswa tidak kesulitan saat mencoba persoalan.
4 Tahapan menyimpulkan
Gambar 4.9: Hasil persentase tahapan menyimpulkan Pada tahapan menyimpulkan, perolehan persentase rata-
rata 64 pada pernyataan “saya tidak tahu apa yang harus disimpulkan dari apa yang har
us dipelajari” menunjukan bahwa siswa merasa tahu apa yang harus disimpulkan dari materi yang
sudah diberikan. Pernyataan tersebut didukung oleh pernyataan bahwa siswa dapat dengan mudah menarik kesimpulan dan
dapat berpendapat dari apa yang sudah dipelajari dengan perolehan persentase rata-rata
66 dan 69. Terlebih pernyataan siswa dengan perolehan score 67 yang
menunjukan bahwa siswa merasa senang bila diminta untuk berpendapat. Secara keseluruhan berdasarkan persentase rata-
rata yang diperoleh menunjukan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyimpulkan karena siswa tahu apa yang
harus disimpulkan, siswa merasa mudah untuk menyimpulkan dan siswa merasa senang saat diminta untuk menyimpulkan.
4. Hasil wawancara Pada tanggal 21 Oktober 2015, wawancara guru dilakukan saat
pada jam istirahat dan wawancara siswa dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan
terlampir pada lampiran A: a. Hasil wawancara guru
Wawancara dilakukan pada jam istirahat pukul 09.30 – 09.45 di ruang guru. Dalam wawancara tersebut peneliti menggali
informasi sesuai dengan pedoman wawancara guru yang sudah dibuat. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dideskripsikan
bahwa guru sudah mempersiapkan RPP jauh hari sebelumnya untuk empat kali pertemuan dan tidak mengalami kendala dalam
pembuatannya dapat dilihat pada lampiran a.1.
Peneliti :
Sejauh apa persiapan pembuatan RPP yang anda lakukan?
Guru :
Persiapan dilakukan di awal Bab dibuat 4 pertemuan. Untuk kendalanya tidak ada.
Untuk proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik guru merasa siswa susah untuk diarahkan agar dapat menanya
dengan pertanyaan-pertanyaan yang relevan, sesuai tujuan pembelajaran lampiran a.1.
Peneliti :
Apa yang anda rasakan saat melaksanakan pembelajaran di kelas dengan pendekatan
saintifik dan metode yang diberikan? Guru
: Siswa susah diarahkan untuk menanya
dengan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan pembelajaran.
Guru juga merasa siswa
terkendala pada kegiatan mengomunikasikan. Aktivitas siswa dalam pembelajaran kurang,
lebih cenderung main dan berbicara dengan teman lain. Dari permasalahan tersebut guru merasa kegiatan pembelajaran tidak
maksimal dalam mengomunikasikan atau menanya. Guru juga merasa bahwa siswa yang dihadapinya selama proses pembelajaran
terlihat kurang termotivasi untuk belajar.
Peneliti :
Apa yang anda rasakan saat melaksanakan pembelajaran di kelas dengan pendekatan
saintifik dan metode yang diberikan? Guru
: . . . Kemudia dikegiatan mengomunikasikan
untuk kelas yang saya ampu agak terkendala dibandingkan kelas lain. Aktivitas siswa
dalam pembelajaran kurang, lebih cenderung main dan ngobrol sehingga tidak maksimal
dalam mengomunikasikan atau menanya. Terlihat kurang termotivasi untuk belajar.
Tanggapan guru terkait siswa yang berkesulitan belajar dalam proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik lebih
merasa bahwa pada dasarnya pendekatan saintifik tetap dijalankan, tetapi saat proses evaluasi nilai yang diperoleh siswa tidak
mencapai batas ketuntasan sehingga harus dilakukan remidial.
Peneliti :
Apa tanggapan anda dengan siswa yang kesulitan mengikuti proses pembelajaran
dengan pendekatan saintifik? Guru
: Pada dasarnya Saintifik tetep saya jalankan
pada semestinya tetapi anak-anak saat dilakukan proses evaluasi nilai yang
diperoleh tidak mencapai batas ketuntasan, sehingga saya harus melakukan remidial
klasikal atau satu kelas, tidak menggunakan saintifik lagi.
Upaya yang dilakukan guru agar siswa mampu mengikuti proses pembelajaran adalah dengan memberikan motivasi agar
siswa lebih kondusif dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas.
Peneliti :
Sejauh ini upaya apa yang sudah anda lakukan agar siswa mampu mengikuti proses
pembelajaran? Guru
: Upaya saya dengan memberikan motivasi
agar mereka dapat belajar dengan kondusif dan lebih bertanggung jawab di dalam
mengerjakan tugas-tugas, baik itu individu maupun
kelompok. Dengan
begitu diharapkan pembelajaran dapat optimal.
Guru merasa bahwa hasil dari upayanya melaksanakan proses pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik
membuat siswa lebih mudah mengingat karena mengikuti proses menemukan rumus, tetapi untuk penguasaan variasi soal-soal siswa
cenderung lemah.
Peneliti :
Apa hasil dari upaya yang sudah anda lakukan? Perubahan apa yang nampak pada
siswa? Guru
: Untuk perubahan dengan menggunakan
Saintifik ini dalam proses menemukan rumus lebih mengena. Jadi siswa lebih mudah
mengingat karena mengikuti prosesnya, menemukan sendiri. Akan tetapi untuk
penguasaan
variasi soal-soal,
terlebih matematika, siswa cenderung lemah. Bila
pemberian variasi soal diberikan akan terhambat oleh waktu.
Masukan dari guru untuk para guru matematika agar guru lebih mempersiapkan RPP, prota, prosen terlebih media
pembelajaran agar saat prosesnya dapat berjalan Untuk pemerintah, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru mengharapkan aturan yang diberlakukan tidak menimbulkan perdebatan dikalangan para guru, contohnya dalam perlu atau
tidaknya penulisan tujuan pada RPP.
Peneliti :
Apakah anda punya masukan untuk para guru matematika serta pemerintah?
Guru :
Masukan yang pertama untuk para guru lebih mempersiapkan lagi RPP, prota, prosen terlebih
media pembelajaran agar saat prosesnya dapat berjalan lebih optimal. Selanjutnya untuk
pemerintah lebih ke aturan, karena ada beberapa aturan
yang menimbulkan
perdebatan dikalangan guru-guru terkait pembuatan RPP
dalam menuliskan tujuan, itu boleh ditulis boleh tidak, hal itu sepertinya sederhana tetapi
menimbulkan permasalahan dikalangan guru- guru.
b. Hasil wawancara siswa Wawancara siswa dilakukan diluar jam pembelajaran
tepatnya setelah pembelajaran selesai dengan memilih 5 siswa yang sudah ditentukan oleh guru. Setiap siswa ditanya satu-persatu untuk
menggali lebih informasi terkait kendala yang dirasakan selama proses pembelajaran dikelas. Berikut deskripsi hasil wawancara
kelima siswa terkait proses pembelajaran yang dibawakan oleh guru dan keterlibatan atau kesulitan siswa dalam mengikuti tahapan
dalam pendekatan saintifik: 1 Proses pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara, Kelima siswa merasa proses pembelajaran yang dibawakan oleh guru terasa
menyenangkan dapat dilihat pada lampiran a.2.1-a.2.5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mereka merasa senang karena tidak banyak aturan yang diberikan oleh guru sehingga siswa merasa nyaman
lampiran a.2.1, a.2.2, c.2.5 baris 4.
Peneliti :
Apa yang dirasakan selama proses pembelajaran dengan guru kalian tadi?
Siswa 1 :
Senang mas Peneliti
: Senangnya
bagaimana? Mungkin
bisa dijelaskan
Siswa 1 :
Ga banyak aturan dan enak Peneliti
: Apa
yang dirasakan
selama proses
pembelajaran dengan guru kalian tadi? Siswa 2
: Senang mas
Peneliti :
Senangnya bagaimana? Siswa 2
: Ga ada halangan, bisa bebas
Peneliti :
Apa yang
dirasakan selama
proses pembelajaran dengan guru kalian tadi?
Siswa 5 :
Senang Peneliti
: Senangnya bagaimana?
Siswa 5 :
Guru menyenangkan
Menurut siswa 4 cara guru dalam mengajar dapat membuat mereka menjadi paham lampiran a.2.4. Diperjelas
oleh siswa 5 bahwa cara guru dalam mengajar membuatnya paham karena guru mau mengulang untuk menjelaskan
lampiran a.2.5, baris 6.
Peneliti :
Apakah kamu merasa kesulitan dengan cara mengajar guru kalian? Apa alasannya?
Siswa 4 :
Tidak mas, kadang langsung paham Peneliti
: Apakah kamu merasa kesulitan dengan cara
mengajar guru kalian? Apa alasannya? Siswa 5
: Tidak
mas, karena
diulang-ulang saat
menjelaskan
Berbeda dengan siswa 2 dan siswa 3 yang merasa kesulitan dalam memahami penjelasan guru lampiran a.2.2
dan a.2.3. Siswa 2 merasa kesulitan saat guru menjelaskan diagram panah lampiran a.2.2 dan siswa 3 merasa bahwa
matematika pada dasarnya sulit dipahami lampiran a.2.3.
Peneliti :
Apakah kamu merasa kesulitan dengan cara mengajar guru kalian? Apa alasannya?
Siswa 2 :
Sedikit kesulitan Peneliti
: Kesulitan dibagian apa?
Siswa 2 :
Menentukan diagram panahnya. Peneliti
: Apakah kamu merasa kesulitan dengan cara
mengajar guru kalian? Apa alasannya? Siswa 3
: Lumayan sulit mas
Peneliti :
Kesulitan dibagian apa? Siswa 3
: Lupa mas, matematika memang sulit
2 Tahapan mengamati Pada tahapan mengamati siswa 1 tidak ikut mengamati
dengan alasan mengantuk dan lapar, tetapi paham dengan materi yang diberikan.
Untuk sisanya, keempat siswa ikut mengamati. Mereka merasa bingung dan kesulitan lampiran
a.2.2, a.2.4, dan a.2.5 serta kesulitan dalam memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru lampiran a.2.3 baris
10.
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, kamu diminta untuk mengamati persoalan yang diberikan,
Apakah kamu ikut mengamati? Apa yang kamu rasakan?
Siswa 2 :
Ikut mengamati, kadang bingung Peneliti
: Saat proses pembelajaran tadi, kamu diminta
untuk mengamati persoalan yang diberikan, Apakah kamu ikut mengamati? Apa yang
kamu rasakan?
Siswa 3 :
Ikut mengamati, tapi sulit memahami Peneliti
: Saat proses pembelajaran tadi, kamu diminta
untuk mengamati persoalan yang diberikan, Apakah kamu ikut mengamati? Apa yang
kamu rasakan? Siswa 4
: Ikut mengamati, sempat kesulitan dan bingung
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, kamu diminta untuk mengamati persoalan yang diberikan,
Apakah kamu ikut mengamati? Apa yang kamu rasakan?
Siswa 5 :
Ikut mengamati, sempat kesulitan
Siswa 2 kesulitan dalam membuat diagram panah lampiran a.2.2, siswa 3 kesulitan kerena penjelasan dari guru
terlalu cepat lampiran a.2.3, siswa 4 kesulitan memahami soal yang disajikan dalam bentuk penalaran lampiran a.2.4,
dan siswa 5 kesulitan karena tidak fokus saat memperhatikan dan sempat berbicara dengan teman lampiran a.2.5.
Peneliti :
Apa yang buat kamu bingung? Siswa 2
: Menghubungkan diagram panahnya.
Peneliti :
Sulit memahaminya bagaimana? Siswa 3
: Gurunya kecepetan
Peneliti :
Sulit dan bingungnya dibagian apa? Saat diminta menentukan relasi dalam bentuk
perkalian? Siswa 4
: Iya yang itu, saat diminta mengalikan
Peneliti :
Sulit dibagian apa? Siswa 5
: Lupa
Peneliti :
Lho kenapa lupa? Ikut memperhatikan atau ngobrol dengan teman?
Siswa 5 :
Sempat ngobrol
3 Tahapan menanya Pada tahapan menanya, keseluruhan siswa mengalami
permasalahan dalam bertanya. Siswa 1 punya keberanian untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bertanya tetapi keberanian itu tertutupi rasa takut bila dipermalukan teman-teman dan tidak tahu cara bertanya
lampiran a.2.1.
Peneliti :
Kamu berani bertanya? Siswa 1
: Saya kadang berani mas
Peneliti :
Berarti kamu ada rasa takut untuk bertanya? Apa yang buat kamu takut?
Siswa 1 :
Malu mas, nanti dipermalukan sama teman- teman
Untuk siswa 2 cenderung merasa bingung terkait apa yang harus ditanyakan serta merasa bingung, takut dan malu
bila pertanyaan yang disampaikan salah. Siswa 2 hanya mengetahui cara bertanya dengan angkat tangan lampiran
a.2.2.
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, jika kamu diminta untuk bertanya dari persoalan yang
diberikan, apa yang kamu rasakan? Siswa 2
: Bingung mau tanya apa.
Peneliti :
Tapi kamu tahu cara bertanya? Siswa 2
: Tau mas, dengan angkat tangan kan mas
maksudnya? Peneliti
: Betul itu cara kalau kamu mau bertanya,
tapi apakah kamu berani bertanya? Siswa 2
: Takut sebetulnya
Peneliti :
Apa yang buat kamu takut? Siswa 2
: Malu mas kalau salah
Selanjutnya untuk siswa 3, dia merasa tahu cara bertanya, tahu cara membuat pertanyaan, tetapi niatannya
untuk bertanya tidak dapat tersampaikan karena malu dan takut salah lampiran a.2.3.
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, jika kamu diminta untuk bertanya dari persoalan yang
diberikan, apa yang kamu rasakan? Siswa 3
: Ragu-ragu, takut pertanyaannya salah, malu
Peneliti :
Tapi kamu tahu cara bertanya? Siswa 3
: Tau mas
Peneliti :
Cara membuat pertanyaan dengan kalimat tanya apakah juga tahu?
Siswa 3 :
Tahu mas Peneliti
: Apa yang buat kamu tidak bertanya?
Siswa 3 :
Malu mas, takut kalau salah
Sama halnya dengan siswa 4 dan siswa 5 yang merasa bahwa dirinya tahu cara bertanya, tahu cara membuat
pertanyaan, tetapi niatannya untuk bertanya tidak tersampaikan karena ada rasa takut dianggap bodoh dan bingung dengan apa
yang harus ditanyakan lampiran a.2.4 dan a.2.5.
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, jika kamu diminta untuk bertanya dari persoalan
yang diberikan, apa kamu bisa bertanya? Apa yang kamu rasakan?
Siswa 4 :
Tidak bisa tanya, rasanya deg-degan, takut dikira bodoh tu lho mas
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, jika kamu diminta untuk bertanya dari persoalan
yang diberikan, apa kamu bisa bertanya? Apa yang kamu rasakan?
Siswa 5 :
Tidak bisa tanya, takut salah
4 Tahapan mencoba Pada tahapan mencoba, siswa 1 dalam diskusi ikut
mencoba tetapi tidak sampai akhir diskusi lampiran a.2.1.
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, kamu diminta untuk mencoba persoalan yang
diberikan, Apakah kamu ikut mencoba? Apa yang kamu rasakan?
Siswa 1 :
Tidak ikut
mencoba mas
tetapi sebelumnya mencoba.
Untuk siswa 2, selama proses diskusi dia ikut mencoba mengerjakan persoalan dan mampu menjawab bahwa dia
kesulitan pada saat menentukan relasi lampiran a.2.2.
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, kamu diminta untuk mencoba persoalan yang
diberikan, Apakah kamu ikut mencoba? Apa yang kamu rasakan?
Siswa 2 :
Ikut mencoba, kesulitan didiagramnya
Sama halnya dengan siswa 3 yang ikut mencoba dan mengarjakan tetapi lupa dengan persoalan yang ada di LKS
lampiran a.2.3.
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, kamu diminta untuk mencoba persoalan yang
diberikan, Apakah kamu ikut mencoba? Apa yang kamu rasakan?
Siswa 3 :
Ikut mencoba dan mengerjakan Peneliti
: Lalu apa yang kamu rasakan saat
mencoba mengerjakan? Siswa 3
: Lupa mas apa yang dikerjakan
Sedangkan siswa 4 dan siswa 5 merasa kesulitan saat mencoba mengerjakan LKS nomer iii dan iv lampiran a.2.4
dan a.2.5.
Peneliti :
Lalu apa yang kamu rasakan saat mencoba mengerjakan?
Siswa 5 :
Merasa susah no iii dan iv
5 Tahapan menyimpulkan Siswa 1 tidak dapat menyimpulkan karenana dari awal
sudah tidak memperhatikan
tetapi dia merasa punya
Peneliti :
Lalu apa yang kamu rasakan saat mencoba mengerjakan?
Siswa 4 :
Merasa susah no iii dan iv
keberanian untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari lampiran a.2.1.
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, kalian diminta untuk menyimpulkan persoalan
yang sudah diberikan, Apa yang kamu rasakan? Coba simpulkan.
Siswa 1 :
Apa ya mas. Tidak bisa menyimpulkan karena tidak memperhatikan.
Peneliti :
Tetapi kamu berani membuat kesimpulan bila diminta gurumu menyimpulkan?
Siswa 1 :
Kalau bisa berani mas.
Siswa 2 merasa dirinya dapat memberi kesimpulan tetapi ketika ditanya hal apa yang sudah dipelajari, dia merasa
bingung dan bila diminta guru untuk menyimpulkan, dia tidak berani karena takut salah lampiran a.2.2.
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, kalian diminta untuk menyimpulkan persoalan
yang sudah diberikan, Apa yang kamu rasakan?
Apakah kamu
bisa menyimpulkan?
Siswa 2 :
Bisa mas Peneliti
: Kira-kira apa yang sudah kamu pelajari
barusan? Coba simpulkan. Siswa 2
: Apa ya mas, bingung
Peneliti :
Tetapi kamu berani membuat kesimpulan bila diminta gurumu menyimpulkan?
Siswa 2 :
Ga berani mas, bingung, malu kalau salah
Sama halnya dengan siswa 3, siswa 4, dan siswa 5 yang cenderung merasa berani dan dapat menyimpulkan namun
merasa bingung dengan apa yang harus disimpulkan dan takut salah lampiran a.2.3, a.2.4, dan a.2.5.
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, kalian diminta untuk menyimpulkan persoalan yang sudah
diberikan, Apa yang kamu rasakan? Apakah kamu bisa menyimpulkan?
Siswa 3 :
Sulit menyimpulkan,
bingung mau
menyimpulkan apa Peneliti
: Tetapi kamu berani membuat kesimpulan
bila diminta gurumu menyimpulkan? Siswa 3
: Tidak berani, susah memberi kesimpulan
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, kalian diminta untuk menyimpulkan persoalan yang sudah
diberikan, Apa yang kamu rasakan? Apakah kamu bisa menyimpulkan?
Siswa 4 :
Bisa menyimpulkan tetapi tidak berani Peneliti
: Apa yang membuat kamu tidak berani
bertanya? Siswa 4
: Takut salah
Peneliti :
Saat proses pembelajaran tadi, kalian diminta untuk menyimpulkan persoalan yang sudah
diberikan, Apa yang kamu rasakan? Siswa 5
: Tidak tahu, bingung
Peneliti :
Tetapi kamu berani menyimpulkan? Siswa 5
: Berani
Peneliti :
Apa yang
membuat kamu
tidak menyimpulkan?
Siswa 5 :
Takut saja, nanti salah