b. Merasa lebih bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan.
c. Produktivitas lebih tinggi dari apa yang diinginkan manajemen dengan
catatan bila situasi memungkinkan. d.
Lebih matang dan bertanggung jawab terhadap status dan pangkat yang lebih tinggi.
Kelemahannya adalah: a.
Harus banyak membutuhkan koordinasi dan komunikasi. b.
Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam mengambil keputusan. c.
Memberikan persyaratan tingkat “skilled” kepandaian yang relatif tinggi bagi pimpinan.
d. Diperlukan adanya toleransi yang besar pada kedua belah pihak karena
dapat menimbulkan perselisihan. 3
Gaya kepemimpinan Laissez Faire Yaitu gaya kepemimpinan kendali bebas. Pendekatan ini bukan
berarti tidak adanya sama sekali pimpinan. Gaya ini berasumsi bahwa suatu tugas disajikan kepada kelompok yang biasanya menentukan teknik-teknik
mereka sendiri guna mencapai tujuan tersebut dalam rangka mencapai sasaran-sasaran dan kebijakan organisasi. Kepemimpinan pada tipe ini
melaksanakan perannya atas dasar aktivitas kelompok dan pimpinan kurang mengadakan pengontrolan terhadap bawahannya. Pada tipe ini pemimpin
akan meletakkan tanggung jawab keputusan sepenuhnya kepada para PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bawahannya dan pemimpin akan sedikit saja atau hampir tidak sama sekali memberikan pengarahan. Pemimpin pada gaya ini sifatnya positif dan seolah-
olah tidak mampu memberikan pengaruh kepada bawahannya. Kepemimpinan gaya liberal antara lain berciri:
a Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan.
b Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan.
c Kebijakan lebih banyak dibuat oleh bawahan.
d Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahannya.
e Hampir tidak ada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan,
atau kegiatan yang dilakukan oleh para bawahannya. f
Prakarsa selalu datang dari bawahan. g
Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok. h
Kepentinga pribadi lebih utama daripada kepentingan kelompok. i
Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh orang per orang.
Kebaikan dari gaya kepemimpinan ini: a.
Ada kemungkinan bawahan dapat mengembangkan kemampuannya, dan daya kreativitasnya untuk memikirkan dan memecahkan persoalan
serta mengembangkan rasa tanggung jawab. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Bawahan lebih bebas untuk menunjukkan persoalan yang ia anggap
penting dan tidak bergantung pada atasan sehingga proses yang lebih cepat.
Kelemahannya adalah: a.
Bila bawahan terlalu bebas tanpa pengawasan, ada kemungkinan terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku dari bawahan serta dapat
mengakibatkan salah tindak dan memakan banyak waktu bila bawahan kurang pengalaman.
b. Pemimpin sering sibuk sendiri dengan tugas-tugas dan terpisah dari
bawahan. Beberapa tidak membuat tujuan tanpa suatu peraturan tertentu. c.
Kelompok dapat mengkambing hitamkan sesuatu, kurang stabil, frustasi, dan merasa kurang aman.
Paul Herseydan Kenneth H Blancard membedakan gaya kepemimpinan ke dalam empat gaya Sutarto 1986: 122
1. Telling
Merupakan gaya kepemimpinan yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Tinggi tugas dan rendah hubungan
b. Pemimpin memberikan perintah khusus
c. Pengawasan dilakukan secara ketat
d. Pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan,
bagaimana cara mengerjakan, kapan harus dilakukan. 2.
Selling
Merupakan gaya kepemimpinanyang mempuyai karekteristik sebagai berikut: a.
Tinggi tugas dan tinggi hubungan. b.
Pemimpin menerangkan keputusan. c.
Pemimpin memberikan kesempatan untuk penjelasan. d.
Pemimpin masih banyak melakukan pengarahan. e.
Pemimpin memulai melakukan komunikasi dua arah. 3.
Partisipating Merupakan gaya kemimpinan mempunyai krakteristik sebagai berikut
a. Tinggi hubungan dan rendah tugas.
b. Pemimpin dan bawahan bersama-sama membuat keputusan.
c. Pemimpin dan bawahan saling memeberi gagasan.
4. Delegating
Merupakan gaya kepemimpinan yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Rendah hubungan dan rendah tugas.
b. Pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan kepada bawahan.
Pada dasarnya studi kepemimpinan yang dilakukan oleh universitas Ohio dibagi menjadi dua Handoko, 2003:304, yaitu:
a. Kepemimpinan gaya Intiating structure adalah pemimpin bersikap mengutamakan orintasi pada hasil.
b. Kepemimpinan gaya Consideration adalah pemimpin lebih bersikap mengutamakan orintasi pada bawahan.
F. Kinerja
1. Difinisi Kinerja
Menurut Amstrong dan Baron, yang dikutip oleh Fahmi irham 2010:2 menyatakan kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan
oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaaan atau suaatu profesi dalam waktu tertentu Wirawan 2009:5.
2. Penilaian Kinerja
Penilaian prestasi adalah sebuah mekanisme untuk memastikan bahwa orang-orang pada tiap tingkatan mengerjakan tugas-tugas menurut
cara yang diinginkan oleh para majikan mereka. Dengan demikian, para majikan di setiap tingkatan berusaha memperbaiki tingkat prestasi mereka
dengan cara menilai pekerjaan para bawahaan mereka dengan demikian mengendalikan perilaku mereka Mulyana, 1984:1. Penilaian kinerja
merupakan proses mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengomunasikan informasi tersebut Fahmi Irham, 2010:65.
3. Masalah dalam Kinerja
Masalah dalam kinerja dalam organisasi dapat ditimbulkan atau disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini dapat dikelompokan ke
dalam empat penyebab utama masalah-masalah kinerja tersebut Marwansyah, 2010:234.
a Pengetahuan atau keterampilan.
b Lingkungan.
c Sumber daya.
d Motivasi.
4. Manfaat Penilaian Kinerja
Manfaat Penilaian Kinerja Fahmi Irham, 2010:67 a
Mengelolala operasi organisasi secara efektif dan efisien melalaui pemotivasian karyawan secara maksimum.
b Membantu pengambilan keputasan yang bersangkutan dengan
karyawan, seperti : promosi, transfer dan pemberhentian. c
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program
pelatihan karyawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana
atasan mereka mereka menilai kinerja meraka. e
Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
5. Aspek-Aspek Kinerja
Menurut Husein Umar 1997:266, membagi aspek aspek kinerja sebagai berikut:
a. Mutu pekerjaan
b. Kejujuran karyawan
c. Inisiatif
d. Kehadiran
e. Sikap
f. Kerjasama
g. Keandalan
h. Pengetahuan tentang pekerjaan
i. Tanggung jawab, dan
j. Pemanfaatan waktu kerja
Aspek-aspek penilaian kerja Handoko, 1995:144, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Kualitas kerja yaitu mutu keluaran output yang dihasilkan oleh
seorang karyawan bila dibandingkan dengan target yang dibuat perusahaan.
b Kerjasama yaitu sikap peduli terhadap rekan kerja dalam
melaksanakan pekerjaan setiap hari. c
Sikap yaitu tindakan senang atau tidak senang terhadap pekerjaan yang dilakukan.
d Kerajinan yaitu sikap ketekunanan sesorang karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya. e
Kehadiran yaitu sikap sering masuk kantor. f
Keterlambatan yaitu ketidaktepatan waktu seorang karyawan melaksakan atau memulai pekerjaannya atau ketidaktepatan waktu
dalam menyelesaikan produk. g
Inisiatif yaitu usaha untuk melakukan sesuatu pekerjaan sebelum ada instruksi dari atasan.
G. Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Prestasi Kerja Karyawan
Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan prestasi kerja karyawan dapat dilihat dari teori menurut Gibson, 2008:123-124 ada 3 faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Faktor dari individu yang terdiri dari:
a. Kemampuan dan keterampilan.
b. Latar belakang.
c. Demografis.
2.Faktor dari psikologis yang terdiri dari: a.
Persepsi. b.
Sikap. c.
Kepribadian. d.
Motivasi. e.
Kepuasan kerja. f.
Stress kerja. 3.
Faktor dari organisasi yang terdiri dari: a.
Kepemimpinan. b.
Kompensasi. c.
Konflik. d.
Kekuasaan. e.
Struktur organisasi. f.
Desain pekerjaan. g.
Desain organisasi. h.
Karir. Berdasarkan teori yang dikemukankan Gibson pada faktor
organisasi yang salah satunya terdiri dari kepemimpinan yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Kepemimpinan dapat
didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna. Faktor kepemimpinan dapat pula dilihat dari gaya
kepemimpinan dari tiap-tiap perusahaan yang berbeda sesuai dengan kepribadian pimpinan itu sendiri. Oleh karena itu, tinggi atau
rendahnya prestasi kerja karyawan, umumnya efektif atau tidaknya gaya kepemimpinan yang digunakan seorang pimpinan kepada
karyawannya.
H. Keputusan
Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya
kesimpulan atau rekomendasi Fahmi Irham, 2010: 104. Pengambilan keputusan melalui empat tahap Fahmi irham,
2010:105: Intelligence adalah proses pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi masalah. Design adalah tahap perancangan solusi terhadap
masalah. Choice adalah tahap mengkaji kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yanga ada dan memilih yang terbaik. Implementasi
adalah tahap pengambilan keputan dan melaksanakannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI