Pengujian Hipotesis ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Nilai Sig. 2-tailed pada tabel 5.7 menunjukkan nilai sebesar 0,553. Nilai Sig. 2-tailed sebesar 0,553 α yaitu 0,05 maka, H0 diterima. Ini artinya mata kuliah Media Pembelajaran tidak berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP.

C. Pembahasan

1. Hubungan Mata Kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji hipotesis menggunakan bantuan komputer program SPSS Statistical Package for Social Science for Windows versi 17.0 dengan menggunakan Uji Korelasi Spearman. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai Sig. 2-tailed sebesar 0,012 α yaitu 0,05 sehingga H0 1 ditolak. Dengan kata lain, Ha 1 yang menyatakan bahwa mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP diterima. Di sisi lain, hasil penelitian ini juga menunjukkan nilai Correlation Coefficient Spearman’s rho sebesar +0,168. Apabila melihat tabel 3.8 nilai koefisien tersebut menunjukkan hubungan positif yang sangat tak berarti dalam hubungan mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Positif artinya, semakin tinggi nilai mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks maka semakin tinggi bakat keguruan mahasiswa FKIP. Sebaliknya semakin rendah nilai mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks maka semakin rendah bakat keguruan mahasiswa FKIP. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa bakat keguruan adalah potensi kemampuan individu dapat berkembang dengan pendidikan untuk melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik Wasidi dan Mardapi, 2016: 99. Perkembangan bakat keguruan dapat tercapai dengan baik apabila mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini telah melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran dengan baik. Proses pendidikan dan pembelajaran ini salah satunya dapat ditempuh dengan mengambil mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks. Dalam penelitian ini, nilai mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks menunjukkan penguasaan yang sebenarnya terhadap materi pembelajaran dan praktek. Hasil penelitian Sulistyowati 2013 menyatakan sumbangan efektif bakat dengan prestasi belajar adalah sebesar 46,4 sisanya adalah faktor lain, seperti faktor lingkungan, dan faktor materi pembelajaran. Hal tersebut menggambarkan bahwa bakat memegang peranan penting prestasi seseorang, karena perwujudan bakat adalah prestasi maka bakat memegang peranan penting dalam berhasil atau tidaknya seseorang dalam proses pembelajaran dan penguasai materi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Seperti pernyataan yang dimuat dalam situs http:www.kompasiana.comsuainingrumantara-bakat-dan- intelegensi_55004ebba33311d0755102fd, bahwa bakat masih memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat tercapai di masa yang akan datang. Prestasi merupakan perwujudan bakat dan kemampuan. Prestasi yang sangat menonjol dalam suatu bidang akan mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut. Berdasarkan pernyataan di atas jelas bahwa mahasiswa telah memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri secara maksimal melalui mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks . Dalam mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks mahasiswa telah menunjukkan prestasi belajar yang didapat dari keberhasilan proses pembelajaran dan penguasaan materi. Nilai-nilai yang didapat dari mata kuliah tersebut telah mengasah dan meningkatkan kemampuan untuk bisa menonjol dalam bidang keguruan, sehingga mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. 2. Hubungan Mata Kuliah Media Pembelajaran dengan Bakat Keguruan Mahasiswa FKIP Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah Media Pembelajaran tidak berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji hipotesis menggunakan bantuan komputer program SPSS Statistical Package for Social Science for Windows versi 17.0 dengan menggunakan Uji Korelasi Spearman. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai Sig. 2-tailed sebesar 0,553 α yaitu 0,05 sehingga H0 diterima. Dengan kata lain, Ha 1 yang menyatakan hubungan mata kuliah Media Pembelajaran berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP ditolak. Di sisi lain, hasil penelitian ini juga menunjukkan nilai Correlation Coefficient Spearman’s rho sebesar -0,038. Apabila melihat tabel 3.8 nilai koefisien tersebut menunjukkan hubungan negatif tak berarti dalam hubungan mata kuliah Media Pembelajaran dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Negatif artinya, semakin rendah nilai mata kuliah Media Pembelajaran maka semakin tinggi bakat keguruan mahasiswa FKIP. Sebaliknya, semakin tinggi nilai mata kuliah Media Pembelajaran maka semakin rendah bakat keguruan mahasiswa FKIP. Hasil penelitian ini sejalan dengan artikel yang dimuat dalam situs http:www.kompasiana.comsrinurhidayahnegara-dan-anak- berbakat-luar-biasa_56aacd26ee9273f104d9a8a2 bahwa belum tentu apabila orang yang berbakat akan selalu mencapai prestasi yang tinggi. Achir 1990 menyatakan bahwa 38,7 anak-anak berbakat itu tergolong siswa berprestasi akademik kurang. Penelitian Achir menunjukkan bahwa tidak semua anak berbakat mempunyai prestasi akademik yang tinggi. Salah satu wujud prestasi akademik yaitu hasil belajar mahasiswa berupa nilai mata kuliah Media Pembelajaran. Mahasiswa yang memiliki bakat keguruan belum tentu mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI prestasi tinggi dalam bentuk nilai mata kuliah Media Pembelajaran yang baik. Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab mata kuliah Media Pembelajaran tidak berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Faktor tersebut meliputi 1 silabus mata kuliah Media Pembelajaran tidak bertujuan untuk menumbuhkan bakat keguruan, 2 kurangnya waktu untuk berlatih, dan 3 mahasiswa tidak serius dalam mengisi kuesioner. Faktor pertama adalah silabus mata kuliah Media Pembelajaran. Silabus-silabus yang ada pada mata kuliah keguruan di FKIP khususnya pada mata kuliah Media Pembelajaran tidak mencantumkan pernyataan tentang pengembangan bakat keguruan mahasiswa. Pembelajaran di mata kuliah Media Pembelajaran tidak diarahkan untuk mengembangkan bakat keguruan, sehingga hasil proses pembelajaran di mata kuliah tersebut juga tidak akan mencerminkan bakat keguruan mahasiswa. Dengan demikian, mata kuliah Media Pembelajaran tidak berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP. Faktor kedua yang diduga menyebabkan mata kuliah Media Pembelajaran tidak berhubungan dengan bakat keguruan mahasiswa FKIP adalah kurangnya waktu untuk berlatih. Seperti pernyataan yang dimuat dalam situs http:www.hipwee.commotivasibakat-vs-kerja- keras-mana-yang-lebih-penting-untuk-kesuksesan, Gladwell menyatakan penting mendedikasikan waktu minimal 10.000 jam untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI