KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A.

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Undang-Undang tentang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 7, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 28 mensyaratkan guru ideal secara akademik dan non akademik. Keberadaan guru dalam proses pendidikan sangat penting yang tidak dapat digantikan oleh apapun Block, 2008; Sudarnoto, 2009. Banyak penelitian yang mendukung pentingnya guru dalam proses pendidikan dan pembelajaran, namun ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan Alkharusi, Kazem, dan Musawai 2011; Dicky, 2011; Mardiana, 2006; Rowe, 2003; Sugiharto, 2003. Masa depan bangsa terletak dalam tangan generasi muda, mutu bangsa di kemudian hari bergantung pada pendidikan yang dikecap oleh anak-anak sekarang. Perkembangan kebudayaan manusia menimbulkan tuntutan pendidikan yang terselenggara lebih baik, lebih teratur, dan didasarkan atas pemikiran yang matang untuk peningkatan kualitas pendidikan. Dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan, salah satunya adalah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP melalui pendidikan keguruan. Usaha untuk mencetak mahasiswa sebagai calon guru profesional tidaklah mudah. Kesulitan ini meliputi tiga aspek yaitu 1 dari pemerintah dianggap, ganti menteri maka akan ganti kebijakan dan kurikulum, 2 mahasiswa FKIP menilai bahwa guru itu gajinya tergolong kecil, tanggung jawab besar, administrasi keguruan banyak sehingga seringkali harus dibawa pulang, serta bakat, dan 3 FKIP atau lembaga dinilai memiliki fasilitas yang minim, sulit menjalin kerja sama dengan sekolah untuk pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan PPL atau magang, dan pilihan jurusan yang terpaksa karena tidak diterima di fakultas non keguruan. Salah satu fakultas yang ada di Universitas Sanata Dharma adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP. FKIP merupakan lembaga pendidikan yang menyiapkan mahasiswanya untuk memiliki keterampilan dan kemampuan mengajar agar menjadi guru yang handal. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, hasil uji kompetensi calon guru UKCG di FKIP USD termasuk rendah untuk nilai pedagogi dan nilai keprofesionalan. Padahal FKIP bertujuan untuk menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional dan mempunyai kompetensi keguruan yang memadai dan berguna dalam penyelenggaraan proses kegiatan belajar mengajar. Di sisi lain, FKIP menawarkan berbagai mata kuliah yang meliputi; mata kuliah pengembangan kepribadian MPK, mata kuliah keilmuan dan keterampilan MKK program studi, mata kuliah berkehidupan bersama MBB program studi, mata kuliah perilaku berkarya MPB dan mata kuliah keahlian berkarya MKB. Kepmendiknas Nomor 232 Tahun 2000 menyatakan kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan MKK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu. Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat MBB adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Kelompok mata kuliah perilaku berkarya MPB adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Kelompok mata kuliah keahlian berkarya MKB adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kelompok mata kuliah keahlian berkarya MKB wajib diambil oleh mahasiswa FKIP untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan mengajarnya. Kelompok mata kuliah ini terdiri dari strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, perencanaan pembelajaran, kurikulum dan kajian buku teks, pengelolaan kelas, pengajaran mikro, program pengalaman lapangan, dan seminar pendidikan. Di dalam kelompok MKB terdapat beberapa mata kuliah yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Di antaranya adalah mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks dan mata kuliah Media Pembelajaran. Mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks merupakan suatu pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru untuk mencapai tujuan pendidikan dalam rangka menciptakan bahan ajar yang berisi informasi sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Semua guru perlu mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik. Selain itu, bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik juga perlu diperhitungkan. Sementara itu, mata kuliah Media Pembelajaran merupakan suatu pembelajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menciptakan, menemukan serta menggunakan alat yang dapat membantu proses belajar mengajar. Media pembelajaran berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna Kustandi dan Sutjipto, 2013: 8. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya pembaharuan, dalam pemanfaatan hasil teknologi untuk membantu proses belajar. Mahasiswa FKIP sekurang-kurangnya dapat menggunakan media yang murah dan efisien meskipun sederhana. Untuk itulah mahasiswa FKIP harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang media pembelajaran. Tujuan dari mata kuliah Kurikulum dan Kajian Buku Teks dan mata kuliah Media Pembelajaran adalah untuk membekali mahasiswa FKIP agar memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam menciptakan, menemukan, dan menyajikan informasi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kaitannya dengan bakat keguruan, mahasiswa yang sudah mengambil kedua mata kuliah tersebut berarti sudah melalui proses pembelajaran dan pelatihan dalam membuat bahan ajar dan media. Ketika mahasiswa FKIP diminta untuk menciptakan bahan ajar, mahasiswa bisa mengidentifikasi kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, dan karakteristik siswa sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah. Di sisi lain, terkait dengan media pembelajaran, mahasiswa FKIP diharapkan mampu membuat dan menemukan media pembelajaran yang sesuai dengan metode pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan kebutuhan siswa. Mahasiswa yang sebelumnya sudah memiliki bakat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI