Avoidant Personality Disorder APD Aguilar Downey, 2009.
Level sensitivitas akan penolakan yang rendah dapat didefinisikan sebagai level sensitivitas yang rendah untuk merasa cemas dan khawatir
akan pengabaian dan penolakan sehingga pada individu yang LRS, mereka cenderung tidak terlalu khawatir akan penolakan dan lebih mengharapkan
penerimaan dari orang lain Ayduk, Downey, Kim, 2001; Ayduk, Downey, Testa, Yen, 1999; Ayduk, Denton, Mischel, Downey,
2000. Individu yang LRS juga cenderung merespon penolakan dengan cool system,
yaitu individu menggunakan proses kognitif yang memungkinkan adanya refleksi dan pemecahan masalah yang rasional
Metcalfe Mischel, 1999; Mischel, Shoda, Rodriguez, 1989.
4. Dinamika Kemunculan Sensitivitas akan Penolakan
Sensitivitas akan penolakan dapat dimiliki oleh individu yang pernah mengalami peristiwa atau pengalaman penolakan sebelumnya
Kang Downey, 2007. Peristiwa penolakan yang pertama dialami individu biasanya diawali dari dalam keluarga. Oleh karena keluarga
adalah lingkungan primer bagi individu, maka bentuk hubungan yang terjalin di dalam keluarga akan turut membentuk banyak aspek psikologis
dalam diri individu. Orang tua yang melakukan kekerasan baik secara fisik maupun verbal kepada anak akan membuat anak merasakan penolakan.
Selain itu, pengabaian secara fisik dan emosi serta penerimaan yang bersyarat dari orang tua membuat anak merasa tidak diterima atau ditolak
Downey et al., dalam Cicchetti Toth, 1997. Orang tua juga seringkali
menuntut anak untuk memenuhi keinginan orang tua. Pembentukan sensitivitas akan penolakan pada individu juga dapat
terjadi ketika kebutuhan individu di masa kanak-kanaknya dipenuhi atau tidak. Ketika kebutuhan mereka dipenuhi secara konsisten, anak akan
mengembangkan secure working model yang berkaitan dengan pengharapan apakah orang lain akan menerima dan mendukung mereka.
Namun, ketika kebutuhan anak ditanggapi dengan penolakan baik overt maupun covert, mereka akan mengembangkan insecure working models
yang berkaitan dengan ketakutan dan keraguan akan apakah orang lain akan menerima dan mendukung mereka. Untuk mengatasi gejolak negatif
ini, individu akan mengembangkan respon defensif yang muncul dalam bentuk kecemasan atau kemarahan Downey, Lebolt, Rincon, Freitas,
1998. Seraya anak bertumbuh dewasa, lingkungan sosial anak juga
semakin luas. Sumber pengalaman penolakan selanjutnya dapat pula diperoleh dari teman-teman. Misalnya, individu tersebut menjadi korban
atau sasaran ejekan, disingkirkan, menjadi subjek gosip dan rumor, serta diabaikan oleh teman-temannya Asher Coie, 1990; Crick Grotpeter,
1995. Pengalaman penolakan ini kemudian mengarah kepada pembentukan sensivitas akan penolakan yang justru mengarahkan kepada
peristiwa penolakan lainnya.
Diagram Proses Kemunculan Rejection Sensitivity
5. Dampak Penolakan