70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil analisis independent sample t-test, diperoleh nilai p sebesar 0.272. Oleh karena nilai p lebih besar daripada 0.05 p 0.05,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan frekuensi aktivitas seksual antara remaja dengan sensitivitas akan penolakan
yang tinggi dan rendah di SMA A. 2. Peneliti melakukan analisis tambahan, yaitu analisis faktor. Melalui
analisis faktor ini diperoleh hasil bahwa aktivitas seksual dapat terbagi menjadi 5 faktor, yaitu aktivitas seksual mental normal, aktivitas
seksual mental mendalam, aktivitas seksual perilaku normal, aktivitas seksual perilaku mendalam, dan aktivitas seksual perilaku sendirian.
Setelah itu, uji analisis independent t-test dilakukan dengan mempertimbangkan kelima faktor tersebut. Hasil analisis yang
diperoleh adalah terdapat perbedaan frekuensi aktivitas seksual perilaku mendalam pada remaja dengan sensitivitas akan penolakan
yang tinggi dan rendah di SMA A. Nilai p yang diperoleh adalah 0.000 p 0.05.
A. KETERBATASAN PENELITIAN
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Pertama, tidak semua partisipan dalam penelitian ini berada dalam status berpacaran.
Berdasarkan deskripsi statistik subjek, diketahui bahwa 29 subjek penelitian 38.7 berada pada status berpacaran dan 34 subjek penelitian
tidak berpacaran 45.3 serta 12 subjek tidak diketahui status hubungannya 16.0. Hal ini bisa memengaruhi aktivitas seksual yang
dilakukan subjek. Pada budaya Indonesia, khususnya di Yogyakarta, aktivitas seksual akan lebih mungkin dilakukan apabila subjek berada pada
status berpacaran. Kedua, hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan terbatas hanya pada populasi siswa di SMA A. Hasil penelitian ini tidak
dapat digeneralisasikan pada siswa SMA secara keseluruhan. Ketiga, oleh karena skala aktivitas seksual dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui frekuensi aktivitas seksual partisipan, maka tidak dapat dibuat item non-favorable yang dapat bermanfaat untuk memastikan konsistensi
partisipan dalam menjawab. Oleh karena itu, keabsahan jawaban yang diberikan partisipan dalam penelitian ini hanya dapat dijamin melalui
inform-consent yang partisipan setujui di bagian awal skala penelitian.
B. SARAN