Metode Analisa Data METODOLOGI PENELITIAN

F. Metode Analisa Data

1. Pretest dan Posttest Pretest dan posttest akan dianalisa melalui beberapa tahap dibawah ini: a. Memberikan skor untuk setiap jawaban dari 15 butir soal pretest dan posttest. Skor dari setiap jawaban merupakan tingkat kebenaran siswa dalam menjawab setiap soal yang diberikan. Setiap soal dalam pretest dan posttest memiliki jumlah skor yang berbeda sesuai dengan tingkat kesulitan yang terdapat pada soal tersebut. b. Menghitung jumlah skor keseluruhan atau skor total. Skor total merupakan tingkat kebenaran siswa dalam menjawab soal secara keseluruhan. Skor total diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor dari setiap jawaban dalam 15 butir soal pretest dan posttest. c. Menghitung nilai akhir pretest dan posttest setiap siswa dengan menggunakan persamaan berikut ini: 100. d. Membandingkan nilai akhir pretest dan posttest menggunakan statistik berupa uji-T untuk kelompok dependen. Persamaan umum yang digunakan pada uji-T kelompok dependen ini adalah sebagai berikut: | | . ∑ ∑ 1 Dimana: X 1 = nilai pretest X 2 = nilai posttest D = perbedaan nilai X 1 - X 2 N = jumlah pasangan. Melalui persamaan diatas akan diperoleh nilai | |, nilai | | ini akan dibandingkan dengan nilai | + ,- |. Nilai | + ,- | atau nilai T critical merupakan nilai yang diperoleh dari tabel statistika dengan level signifikan α = 0,05, untuk menentukan besarnya nilai T critical di dalam tabel statistika, derajat kebebasan atau degree of freedom df harus diketahui. Besarnya nilai df diperoleh dengan persamaan: df = N-1 Dimana: df = degree of freedom N = Jumlah pasangan. Jika dalam perbandingan kedua nilai T tersebut diperoleh hasil | | . | + ,- | maka signifikan, hal tersebut berarti terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode menonton video YouTube. Guna meminimalisir kesalahan dalam penghitungan maka kemudian data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program SPSS tipe 17.0. Menentukan significancy dengan SPSS dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas p-value dan nilai α, besarnya nilai α adalah 0,05. Jika dalam perbandingan diperoleh hasil p-value α maka didapatkan hasil yang signifikan. 2. Kuesioner Angket Motivasi Kuesioner angket motivasi akan dianalisa melalui beberapa tahap dibawah ini: a. Jawaban siswa pada setiap soal dalam kuesioner motivasi awal dan kuesioner motivasi akhir diberi skor. Proses pemberian skor untuk setiap jawaban siswa menggunakan pedoman berupa skala pengukuran, skala pengukuran yang dimaksud adalah skala Likert. Pedoman pemberian skor untuk kuesioner motivasi ini disusun dalam bentuk tabel berikut ini Tabel 3.5.: Tabel 3.5. Skala Pengukuran Kuesioner Motivasi Pembelajaran Fisika Skala Pengukuran Bentuk Pertanyaan dan Skor Positif Negatif Skor Skor Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 b. Menghitung jumlah skor keseluruhan dari kuesioner motivasi awal dan kuesioner motivasi akhir yang diperoleh oleh setiap siswa. Jumlah skor keseluruhan diperoleh dengan menjumlahkan skor dari setiap soal dalam kuesioner motivasi yang telah dijawab oleh siswa. Didalam proses pemberian skor digunakan tabel seperti berikut ini Tabel 3.6.: Tabel 3.6. Skor Motivasi Belajar Awal Akhir Kode Siswa Skor Tiap Nomor Pernyataan Angket Total 1 2 3 Dst. 1. 2. Dst. c. Membandingkan jumlah skor untuk motivasi awal dan skor motivasi akhir menggunakan statistik berupa uji-T untuk kelompok dependen. Persamaan umum yang digunakan pada uji-T kelompok dependen ini adalah sebagai berikut: | | . ∑ ∑ 1 Dimana: X 1 = skor motivasi awal X 2 = skor motivasi akhir D = perbedaan nilai X 1 - X 2 N = jumlah pasangan. Melalui persamaan diatas akan diperoleh nilai | |, nilai | | ini akan dibandingkan dengan nilai | + ,- |. Nilai | + ,- | atau nilai T critical merupakan nilai yang diperoleh dari tabel statistika dengan level signifikan α = 0,05, untuk menentukan besarnya nilai T critical di dalam tabel statistika, derajat kebebasan atau degree of freedom df harus diketahui. Besarnya nilai df diperoleh dengan persamaan: df = N-1 Dimana: df = degree of freedom N = Jumlah pasangan. Jika dalam perbandingan kedua nilai T tersebut diperoleh hasil | | . | + ,- | maka signifikan, hal tersebut berarti terjadi peningkatan motivasi belajar siswa setelah dilakukan treatmen dengan menggunakan metode pembelajar menonton video YouTube. Guna meminimalisir kesalahan dalam penghitungan maka kemudian data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program SPSS tipe 17.0. Menentukan significancy dengan SPSS dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas p-value dan nilai α, besarnya nilai α adalah 0,05. Jika dalam perbandingan diperoleh hasil p-value α maka didapatkan hasil yang signifikan. d. Menentukan klasifikasi tingkat motivasi awal dan motivasi akhir siswa secara keseluruhan. Jumlah keseluruhan skor motivasi awal dan motivasi akhir masing-masing berdasarkan interval tertentu. Penentuan interval yang digunakan untuk mengklasifikasi skor motivasi adalah sebagai berikut ini: 1 Menentukan skor tertinggi dengan mengalikan skor maksimum dengan jumlah soal yang ada. Maka skor tertinggi dalam hal ini adalah 4 x 5 = 20; 2 Menentukan skor terendah dengan mengalikan skor minimum dengan jumlah soal yang ada. Maka skor terendah dalam hal ini adalah 1 x 5 = 5; 3 Menentukan banyaknya interval. Dalam hal ini interval terdiri dari 4 kategori yakni sangat tinggi, tinggi, kurang, sangat kurang, maka jumlah intervalnya adalah 4; 4 Menentukan besar kelas interval dengan menghitung jumlah selisih skor tertinggi dengan skor terendah kemudian dibagi dengan banyaknya interval. Maka besar kelas interval adalah 20 5 4 3,75 Hasil ini kemudian dibulatkan keatas menjadi 4. Maka besarnya kelas interval adalah 4; 5 Membuat tabel klasifikasi tingkat motivasi dengan 4 kategori yang dibedakan dari besarnya kelas interval. Tabel klasifikasi tingkat motivasi pembelajaran fisika yang dimaksud adalah sebagai berikut ini Tabel 3.7.: Tabel 3.7. Interval Jumlah Skor Motivasi Belajar Fisika Interval Jumlah Skor Tingkat Motivasi Frekuensi Prosentase 20 Sangat Tinggi 15-19 Tinggi 10-14 Kurang 5-9 Sangat Kurang e. Menghitung frekuensi masing-masing jumlah skor keseluruhan yang diperoleh oleh setiap siswa. Jumlah skor keseluruhan dalam kuesioner motivasi awal dan kuesioner motivasi akhir yang diperoleh oleh siswa diklasifikasi berdasarkan interval jumlah skor. Frekuensi diperoleh dengan menghitung jumlah siswa yang mendapatkan skor serupa pada suatu interval jumlah skor tertentu; f. Menghitung prosentase jumlah siswa dengan menggunakan persamaan berikut: 567 8 9,9: 567 8 9,9: ; 9 6 68 100; g. Guna meminimalisir kesalahan dalam penghitungan maka kemudian data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel. 58

BAB IV DATA DAN ANALISA DATA

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Pembelajaran kooperatif tipe course review horay untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa SMP kelas IX

1 5 148

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Penggunaan media pembelajaran zooming presentation untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas x pada konsep suhu dan kalor

0 8 6

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penggunaan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V A MI “Al-Husna” Kecamatan Karawaci Kota Tangerang

2 15 127

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150