C. Saran
1. Bagi Sekolah Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, metode
pembelajaran dengan menonton video dari YouTube dapat membuat siswa lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar. Banyaknya
pertanyaan- pertanyaan dari siswa mengenai topik yang diajarkan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung menunjukkan antusiasme
mereka dalam belajar. Mengingat peran sound system dan proyektor adalah sangat penting untuk dapat membuat pembelajaran dengan
metode ini bisa berlangsung dengan baik, sebaiknya sekolah dapat melengkapi sarana di dalam kelas berupa sound system dan proyektor.
2. Bagi Guru a. Metode pembelajaran dengan menonton video dari YouTube baik
digunakan karena dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
b. Metode pembelajaran dengan menonton video dari YouTube baik digunakan sebagai alternatif metode mengajar untuk topik bahasan
yang lain. 3. Bagi Peneliti Berikutnya
a. Saran bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian serupa, guna mendapatkan data yang lebih baik bisa menambahkan jumlah kelas
sehingga terdapat kelas control dan kelas treatment sebagai perbandingan.
b. Guna tercapainya tujuan pembelajaran yang baik, keadaan sarana pendukung seperti sound system dan proyektor pada penelitian
seperti ini adalah sangat penting, oleh karena itu bagi peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian serupa disarankan
untuk memeriksa terlebih dahulu keadaan sarana pendukung dalam pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran pada
suatu penelitian. c. Peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian serupa dapat
menjadikan metode menonton video YouTube sebagai tugas mandiri bagi siswa dan melihat bagaimana pengaruhnya terhadap
motivasi dan hasil belajar mereka, atau menerapkan metode ini pada pokok bahasan yang lain.
d. Alokasi waktu dalam melakukan penelitian seperti ini hendaknya diperpanjang atau tedapat waktu cadangan selain dari waktu yang
telah direncanakan, sehingga ketika terdapat kegiatan tidak terduga diluar kegiatan belajar mengajar, hal itu tidak akan mengganggu
kegiatan penelitian ataupun mengurangi waktu yang telah dialokasikan dalam melakukan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Yavar. 2011. Journey to the Edge of The Universe. Canada : Pioneer Productions. Diunduh pada 3 Oktober 2014
dalam http:www.youtube.comwatch?v=34sEX6VM9sU
.
Abdullah, A.M. 2008. Prestasi Belajar. Diunduh pada 25 Agustus 2014 dalam http: spesialis-torch.com.
Eggen, Paul Kauchack, Donald. 2012. Educational Psychology: Windows on Classroom. United States : Pearson Educational International.
Kanginan, Marthen. 2006. IPA Fisika untuk SMP Kelas IX. Jakarta : Erlangga Lefrancois, Guy. 2000. Psychology For Teaching: a bear always face the front.
United States : Wadsworth. Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.
Yogyakarta : Mitra Cendikia Nana, Sudjana. 2007. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Rahma, Hidayati. 2012. Penggunaan Youtube Sebagai Media Pengajaran dalam Program Pendidikan Keperawatan. Skripsi pada Program Magister
Keperawatan Universitas Indonesia: tidak diterbitkan.
Ramadhan, Sony. 2013. Modul Fisika Online: Sistem Tata Surya. Diunduh pada 2 September 2014 dalam http: modulfisika.blogspot.com.
Santrock, John W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta : Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme. Yogyakarta : Kanisius. . 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma. . 2007. Kajian Pengantar Kurikulum IPA SMP MT.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. . 2010. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Suprananto, Kusaeri. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.
Yogyakarta. : Graha Ilmu. Susilana, R dan Riyana, C. 2008. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung : CV. Wacana Prima. Sutratinah, Tirtonegoro. 2001. Penelitian Hasil Belajar Mengajar.
Surabaya : Usaha Nasional. Wahyuni, Ratna. 2013. YouTube Sebagai Media Pembelajaran. Diunduh pada 28
Agustus 2014 dalam http:nikadekratnawahyuni.wordpress.com. Warner, Adam. 2011. How The Universe Work: Extreme Orbits.
Canada : Pioneer Productions. Diunduh pada 3 Oktober 2014 dalam http:www.youtube.comwatch?v=b38EUdW_g4k
.
84
LAMPIRAN
RPP SISTEM TATA SURYA
Kelas Semester :
IX 2 Sembilan Dua Mata Pelajaran
: IPA
Tahun Pelajaran : 2014 2015
Standar Kompetensi : 5. Memahami system tata surya
dan proses
yang terjadi
di dalamnya
Kompetensi Dasar :
5.1 Mendiskripsikan karakteristik system tata surya.
Waktu :
2 JP 40 menit Indikator
:
1. Mendeskripsikan anggota system tata surya. 2. Mendeskripsikan orbit planet mengelilingi matahari
berdasarkan model tata surya. 3. Menjelaskan gravitasi sebagai gaya tarik antara matahari
dan planet-planet yang menyebabkan planet bergerak berotasi mengelilingi matahari.
4. Menjelaskan mengapa tiap planet memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
5. Mendeskripsikan benda- benda antar planet.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyebutkan dan mendeskripsikan anggota sistem tata surya.
2. Siswa mampu menyebutkan dan mendeskripsikan matahari sebagai pusat tata surya.
3. Siswa mampu mendeskripsikan dan menggambarkan bagaimana orbit planet-planet mengelilingi matahari berdasarkan model tata surya.
4. Siswa mampu menjelaskan bahwa gaya gravitasi matahari adalah yang menyebabkan planet-planet bergerak berevolusi menglilingi matahari.
5. Siswa mampu menjelaskan pengaruh gaya gravitasi matahari terhadap periode revolusi planet.
6. Siswa mampu menyebutkan karakteristik planet-planet dan menjelaskan mengapa setiap planet memiliki karakteristik yang berbeda.
7. Siswa mampu mendeskripsikan benda antar planet yakni asteroid, komet dan meteorid.
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Sistem Tata Surya
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta
asteroid yang mengelilingi matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet,
asteroid, dan meteorid. Peredaran benda langit yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi.
Sebagian besar garis edarnya orbit berbentuk elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan
bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi,
sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi.
2. Matahari Sebagai Pusat Tata Surya
Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi
galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke permukaan bumi,
sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
3. Anggota Tata Surya
c. Planet Sebelum bulan Agustus 2006, para astronom masih
berpendapat ada sembilan planet dalam tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto. Secara umum planet-planet bergerak dari barat ke timur, kecuali Venus dan Uranus. Setiap
planet mempunyai kala revolusi dan kala rotasi yang berbeda-beda. Planet tidak bisa memancarkan cahaya
sendiri tetapi hanya memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Pada tanggal 24 Agustus 2006 Majelis
Umum Uni Astronomi Internasional IAV di Praha, Ceko,