Deskripsi Subjek 4 Analisis dan Pembahasan

Antariksi, 2004. Subjek berperilaku agresif karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan frustrasi yang mengarahkan pada perilaku agresif.

4. Deskripsi Subjek 4

a Identitas Subjek Nama : RI Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 7 tahun Pendidikan : Kelas 1 SD Urutan kelahiran : Anak ke-1 dari 2 bersaudara Alamat rumah : Pingit b Latar Belakang RI Subjek adalah pelajar di SD Kyai Maja, Yogyakarta. Saat ini subjek berusia 7 tahun dan duduk di kelas 1. Subjek menyukai pelajaran berhitung sepertu matematika daripada pelajaran menulis. Subjek sampai saat ini masih kesulitan dalam merangkai huruf pada suatu kata. Subjek sangat menyukai mewarnai gambar. Setiap gambar yang diwarnai oleh subjek selalu mendapatkan nilai tertinggi di kelas. Subjek memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya. Subjek dan ibu sering bertengkar mulut. Subjek merupakan anak yang ngeyelan. Hal itu tampak saat kejadian ibu menyuruh tidur tetapi anak tidak mau. Meski begitu, ibu mempunyai perhatian yang besar kepada subjek. Ibu sedang mencari sanggar kesenian untuk subjek agar subjek dapat menyalurkan potensinya dalam hal mewarnai. Subjek merasa takut kepada ayahnya. Jika ayah yang menyuruh subjek, subjek menurut. Ada suatu kejadian ketika subjek terluka akibat jatuh dari sepeda, subjek menurut untuk menunggu ayahnya pulang dari bepergian. Dua tahun belakangan ini, ibu tidak bekerja lagi, hanya ayah yang bekerja. Selama dua tahun ini, keluarga subjek tinggal terpisah dari keluarga orangtua ayah. Sebelum tinggal di Kampung Pingit, keluarga subjek tinggal di kediaman orangtua dari ayah di Maguwo. Subjek dekat dengan kakek dan neneknya karena kakek dan nenek yang menemani subjek selama kedua orangtua bekerja hingga sore hari. Ada masa ketika ayah lebih sering menghabiskan waktu di luar bersama teman-temannya dengan mabuk-mabukan dan tidak mengurusi anak. Selama perjalanan ke kampus USD untuk pengumpulan data, subjek bercerita tentang kakek dan neneknya. Subjek senang ketika diajak rekreasi ke area rel kereta api di bawah jembatan Lempuyangan oleh kakek yang biasa dipanggil bapak. Subjek memiliki seorang adik laki-laki berusia satu tahun. Subjek sering menggodai adik hingga menangis. Subjek sering jahil kepada adiknya dan ketika ibu melarang subjek jahil, subjek malah melanjutkan keisengannaya. Subjek cenderung bermain dengan teman-teman seusianya. Subjek bermain bersama dia area bale YSS atau terkadang bermain dengan sepeda memutari kampung. Subjek merupakan anak yang pendiam di antara teman-temannya. Subjek pernah melakukan pelecehan seksual dengan memegang payudara teman perempuannya di area YSS karena disuruh oleh anak yang lebih tua. Subjek juga kerap iseng kepada teman-temannya. Subjek pernah dilempar oleh teman sekolahnya dengan penghapus papan tulis akibat teman yang tidak suka dengan keisengan subjek. Hobi subjek adalah mewarnai gambar. Sejak TK, subjek sudah mahir menggunakan berbagai macam warna saat pewarnaan gambar. Subjek bercita-cita ingin menjadi pilot jika besar nanti. Subjek termasuk anak yang pemalu. Jika ada orang yang menyapanya, subjek langsung pergi menjauh tetapi kemudian subjek mengintip dari jarak jauh. Subjek merupakan anak yang pendiam ketika belajar di YSS. Subjek kerap diam saat mengerjakan tugas yang diberikan kakak- kakak pendamping. Subjek sesekali mengisengi temannya tetapi jika ketahuan kakak pendamping, subjek langsung menunjukkan ekspresi wajah malu lalu diam. Subjek beberapa kali terlibat perkelahian di kelas. YSS mengirimkan subjek untuk lomba mewarnai pot dan menggambar yang diadakan oleh pihak di luar YSS. c Penyajian Data Tabel 4.4 Daftar Kebutuhan RI No. Subjek Kebutuhan yang Muncul Dari Kartu 1-10 Kemunculan Tema Kebutuhan 1. RI Kebutuhan afiliasi 10 dengan figur saudara 3, ibu 3, teman 2, ayah1, dan adik 1 2. Kebutuhan untuk bermain 5 3. Kebutuhan untuk makan 3 4. Kebutuhan untuk menolong 1 figur teman 5. Kebutuhan untuk menghindar dari bahaya 1 6. Kebutuhan untuk pasif 2 7. Kebutuhan untuk ditolong 2 figur ayah 1, orangtua 1 8. Kebutuhan untuk tunduk 1 pada figur ibu d Dinamika Kebutuhan RI Menurut CAT Subjek memiliki tiga kebuthuan yang dominan di antara kebutuhan-kebutuhan subjek yang bervariasi. Subjek memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur saudara, ibu, teman, ayah, dan adik, bermain, dan makan. Subjek yang memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur saudara dapat dijelaskan dengan pengalaman subjek tinggal bersama keluarga dari ayah sejak bayi hingga usia lima tahun. Subjek dekat dengan keluarga karena selama orangtua pergi bekerja, subjek dirawat oleh kakek dan nenek subjek. Subjek merasa senang saat pergi bersama kakek di area rel kereta Lempuyangan. Subjek memiliki kebutuhan afiliasi yang cukup besar dengan figur saudara, yaitu kakek, hingga subjek memanggil kakek dengan sebutan bapak. Subjek juga memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur ibu dan ayah. Kebutuhan subjek untuk berafiliasi dengan figur ibu dan ayah ada kaitannya dengan pengalaman masa lalu subjek yang sejak kecil ditinggalkan orangtuanya untuk bekerja dari pagi hingga sore hari. Di samping itu, ayah jarang berada di rumah bersama subjek karena pergi menghabiskan waktu untuk mabuk-mabukan dengan teman-temannya sehingga tidak mengurusi subjek. Kebutuhan afiliasi terhadap figur orangtua berkaitan dengan interaksi antara anak dan orangtua yang berkurang, tidak seperti saat subjek berada pada usia di bawah 6 tahun. Terlebih lagi, saat ini ibu lebih cenderung mengurusi adik yang masih batita. Kebutuhan afiliasi dengan figur adik yang dimiliki subjek tampak pada kejadian subjek menggodai adik. Subjek sering menjahili adik hingga adik menangis. Pada masa anak usia pertengahan dan akhir, anak banyak berinteraksi dengan teman-teman sebaya di lingkungannya dan memiliki tugas perkembangan untuk menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya Nurihsan Agustin, 2011. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan afiliasi terhadap figur teman yang tampak saat subjek bermain bersama teman-temannya di area balai YSS serta perilaku iseng terhadap teman-temannya. Kebutuhan lain yang dimiliki subjek adalah kebutuhan untuk bermain. Subjek sering bermain di area balai YSS dan bersepeda mengitari kampung. Pada anak usia anak sekolah dasar, anak telah belajar untuk berolahraga dan melakukan kegiatan-kegiatan yang memerlukan koordinasi motorik kasar dan halus Santrock, 1995. Kegiatan yang telah subjek lakukan untuk melatih motorik halus dan kasar adalah bersepeda. Kegiatan bermain sepeda ini sejalan dengan perkembangan fisik yang dialami subjek. Selain kebutuhan afiliasi dan kebutuhan untuk bermain, subjek juga memiliki kebutuhan untuk makan yang cukup dominan. Kebutuhan untuk makan yang dimiliki subjek termasuk kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang menurut Murray berkaitan dengan suatu peristiwa organis dan kepuasan fisik Hall Lindzey, 1993. Kebutuhan untuk makan merupakan kebutuhan primer yang lebih dominan dibandingkan kebutuhan primer lainnya. Kebutuhan untuk makan dapat menjadi penyebab munculnya kebutuhan-kebutuhan sekunder yang dimiliki subjek. Kebutuhan primer lain yang dimiliki oleh subjek adalah kebutuhan untuk pasif, yaitu kebutuhan untuk bersantai, beristirahat, atau tidur. Subjek memiliki kebutuhan untuk ditolong oleh orangtua dan figur ayah. Hal ini dapat dijelaskan dengan kondisi anak yang memiliki adik yang masih kecil sehingga perhatian orangtua lebih tertuju pada si adik. Di sisi lain, subjek memiliki kebutuhan untuk menolong figur teman. Subjek memberikan simpati dan memuaskan kebutuhan- kebutuhan teman-temannya yang tidak berdaya. Subjek juga memiliki kebutuhan untuk tunduk pada figur ibu. Subjek menyontoh ibu sebagai teladannya. Subjek memiliki kebutuhan untuk menghindar dari bahaya, yaitu kebutuhan untuk melarikan diri dari situasi-situasi yang membahayakan diri subjek. Murray dalam Bherm 1996 menyatakan bahwa kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan ingin memperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha Antariksi, 2004. Berdasarkan uraian di atas, perilaku agresi subjek muncul karena adanya kebutuhan belum terpenuhi. Hal ini dapat menyebabkan frustrasi karena subjek tidak memperoleh sesuatu yang diharapkan sehingga memiliki kecenderungan untuk melakukan agresi Berkowitz, 1995.

5. Deskripsi Subjek 5